Bagaimana definisi da’i menurut KH. Said Aqil Siroj:
                                                                                10 2.
Bil hal Ya  bil  hal  itmamul  khuluq  perilaku  para  kiai  para  ulama  perilaku  sehari-
harinya merupakan dakwah bil-hal, karena memberikan contoh yang baik. Dakwah secara akhlak mahmudah, akhlak terpuji.
Atau syi‟ar mendirikan lembaga-lembaga  Islam  disitu  kita  lebih  leluasa  dalam  berdakwah
membina generasi muda dalam ber akhlak karimah. 3.
Bil Qolam Yaa  pokoknya  isi  pesan  dakwah  di  tuangkan  dituliskan  dalam  tulisan.
Seperti karya- karyanya ‟ulama salafusshahih Imam Syafi‟I, Maliki, hanafi,
hambali  yang  mengarang  kitab…  karya-karyanya  kan  subhanallah masih bisa  di  nikmati  sampai  saat  ini  tidak  terbatas  waktu.  Atau  kita  menulis
materi wacana ke Islaman dalam bentuk buku.
13. Tantangan berdakwah?
Jawaban:
Jika  ada  tantangan  atau  ada  yang  menghalangi  dalam  berdakwah  di sepanjang sejarah dan dimanapun bukan hanya berdakwah di Indonesia itu
tantangan pasti ada. Kita jangan minder, jangan berkecil hati, jangan surut, ketika  ada  tantangan  justru  dengan  tantangan  kita  semakin  menyiapkan
diri dengan persiapan-persiapan yang lebih sempurna dan maksimal. Kita kesempatan  usia yang baik dan normal itu paling 20 tahun. Dari usia yang
yang  normal  dan  produktif  itu  30  sampai  50  tahun.  Kalau  lewat  50  itu biasanya mulai sakit-sakitan. Kurang dari 30 biasanya belum mateng. Nah,
orang  di  usia  30-50  usia  yang  ideal  dalam  menyebarkan  islam,  harus semangat dalam berdakwah.
14. Korelasi antara Pemikiran dan Aktivitas Dakwah?
Jawaban:
Pemikiran  saya  biasa-biasa  saja  gak  cemerlang  kaya  GusDur,  pemikiran saya  yaitu  pemikiran  yang  terpengaruh  oleh  bacaan.  Karena  bacaan  saya
11 tasawuf, baik sedikit atau banyaknya  saat terpengaruh  yang digeluti  yang
di  ulek-ulek  selama  4  tahun.  Tasawuf  itu  toleransi,  terbuka,  tahan  kritik, tahan  dihina.  Itu  pemikiran  terpen  garuh  dari  bacaan  saya  tasawuf.  Dan
berusaha diimplemantasikan dalam kehidupan nyata.
Jakarta, 14 Mei 2013 Pewawancara
Narasumber
Luluatu Nayiroh Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj
                                            
                