Latar Belakang Keluarga KH. Said Aqil Siroj

B. Riwayat Pendidikan Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj

Prof. DR. KH. Said Aqil Siroj, MA, putra kedua dari KH. Aqil Siroj Al- maghfurlah pengasuh pondok pesantren Tarbiyatul Mubtadi’in Kempek Palimanan Cirebon. Pendidikannya di awali “ngaji” di pesantren ayahnya yang masih mengacu pola tradisional, sambil Sekolah Rakyat SR; yang tamat pada tahun 1965 kemudian melanjutkan studi ke Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Lirboyo Kediri mulai dari Madrasah Tsanawiyah Mts hingga menyelesaikan tingkat menengah atas SLTA pada tahun 1965 sampai 1970 dan pernah mengenyam perkuliahan beberapa semester saja di UIT Univeritas Islam Tri Bakti. Selepas dari pesantren salaf berpola tradisional asuhan pamannya, KH. Mahrus Ali Al-maghfurlah tersebut, Kang Said mengayunkan langkah ke kota Gudeg Yogyakarta untuk menimba ilmu dari KH. Ali ma’shum Al- maghfurlah di pondok pesantren Krapyak dari tahun 1972 sampai tahun 1975, yang pada waktu itu beliau sambil studi di Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Merasa belum puas dengan pengkajian di kota Gudeg, Kang Said berketetapan untuk mencari ilmu ke Timur Tengah. Niat kuat juga tekad bulat sehingga dapat menghantarkan Kang Said untuk bisa mewujudkan keinginannya menerpa ilmu selama 14 Tahun di Timur Tengah. Hal tersebut rupanya perjuangan tinggi dan kegigihan yang tak mengenal lelah dan akhirnya menjadi washilah menghantarkan beliau pada kesuksesan seperti sekarang ini. Beliau terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas King Abdul Aziz cabang Mekkah Bidang pendidikan Usuluddin dan Dakwah dan tamat tahun 1982. Lalu beliau mengejar program Magisternya di tempat kelahiran Rasulullah SAW Mekkah Al- Mukarromah Universitas Ummu Al-Qura jurusan Perbandingan Agama tamat pada tahun 1987 hingga menyabet gelar doktor pada Universitas Ummul Qura pada tahun 1994. Dan saat ini menjadi professor juga direktur pasca sarjana Unisma Malang. 4 Kepiawaiannya nampak pada saat puncak studi S-3, tatkala ujian munaqasyah promosi dok tor. Disertasi yang bertitel “shillatullahi bil-kalam fit- tashawwuf al- falsafi” Relasi Tuhan dengan Alam Kosmos: Perspektif Tasawuf Filosofis benar-benar menggemparkan Ummul Qura yang notabene mengharamkan diskursus tasawuf filosofis. Anehnya, justru Kang Said mampu mempertahankan dengan predikat terpuji mumtaz, cumlaude. 5 Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj ini meskipun pemikirannya moderat namun, beliau kembali masuk dalam tokoh muslim paling berpengaruh di dunia dengan menduduki urutan ke-19 untuk tahun 2012 versi The Royal Islamic Strategic Studies Centre Yordania. Sejak menjabat sebagai ketua umum PBNU sejak 2010, ia telah masuk dalam jajaran tokoh elit muslim dunia. Tahun 2010, menduduki peringkat ke19, 2011, peringkat ke-17 dan tahun 2012 peringkat ke- 19. Pengaruhnya ini dinilai tak lepas dari besarnya Nahdlatul Ulama dengan pengikut lebih dari 70 juta dan terus melakukan perluasan jaringan. NU memiliki jaringan dari pusat sampai ke tingkat ranting atau desa serta melakukan perluasan 4 Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri, Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999 5 Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri, h. iv cabang di luar negeri dimana banyak anak NU yang belajar di berbagai universitas atau bekerja di berbagai institusi. 6 NU dinilai memiliki layanan sosial yang memberi kontribusi sangat besar pada masyarakat Indonesia di bidang pendidikan, kesehatan dan pengurangan kemiskinan. Dalam bidang politik kebangsaan, NU turut serta dalam gerakan anti korupsi, reformasi sosial yang berakar pada nilai-nilai Islam. NU juga memiliki perhatian besar dalam menjaga harmoni sosial di Kiai Said juga mendirikan Said Aqil Center SAS, sebuah pusat studi di Mesir yang berfokus pada pengembangan wacana keislaman, khususnya di dunia Arab. 7 Dalam ketokohannya di Indonesia, Republika menganugarahi beliau sebagai tokoh pembaharu atau tokoh perubahan karena mempunya misi dalam menciptakan kekuatan bangsa ukhwah wathoniyah terlebih dahulu diatas kekuatan agama ukhwah Islamiyah. 8 Sekembalinya di Indonesia setelah menamatkan studi di Ummul Quro Mekkah, beliau langsung di angkat menjadi wakil katib ‘Aam Syuriah di PBNU. Namun, belum genap tiga bulan memangku jabatan sebagai Wakil Katib ‘Aam Syuriah PBNU, di tengah goncangan kelompok tak puas atas hasil muktamar Cipasung, Kang Said menjadi sasaran tembak sebagai agen “Syi’ah”. Orasinya dihadapan PMII seputar latar belakang lahirnya ahlussunnah wal- jama’ah mendapat kritikan tajam dari berbagai pihak, sampai muncul pengkafiran pada 6 http:www.nu.or.ida,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,41148-lang,id-c,nasional- t,Kang+Said+Jadi+Tokoh+Muslim+Berpengaruh+Dunia-.phpx 7 http:www.nu.or.ida,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,41148-lang,id-c,nasional- t,Kang+Said+Jadi+Tokoh+Muslim+Berpengaruh+Dunia-.phpx 8 http:www.nu.or.ida,public-m,dinamic-s,detail-ids,6-id,44152-lang,id-c,taushiyah- t,Sambutan+pada+Malam+Penganugerahan++Tokoh+Perubahan+Republika+2012+-.phpx dirinya dari 12 orang kyai. Meskipun demikian, saat diadakan tabayyun klarifikasi oleh para kyai, justru disitu nampak kecerdasan kyai muda tersebut dalam memahami Islam. PBNU pun akhirnya menggelar halaqah khusus untuk merekonstruksi ASWAJA, suatu doktrin yang selama ini disakralkan. 9

C. Perjalanan Karir Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj

Kesuksesan karir KH. Said Aqil Siroj tidak terlepas dari peran terbesar kedua orang tuanya. Kesuksesan beliau yang saat ini menjabat sebagai Ketua PBNU juga dilatar belakangi dari pengalaman organisasi yang luar biasa. Memulai organisasi tahun 1972 beliau menjadi aktivis PMII dan langsung terpilih sebagai sekretaris PMII Rayon Krapyak Yogyakarta. Kesetiaan dan kecintaannya pada PMII menghantarkan Kang Said di tunjuk sebagai ketua Keluarga Mahasiswa Nahdhatul Ulama KMNU Mekkah Pada tahun 1998 yang sebelumnya di tahun 1991 Kang Said di percaya sebagai Tiem Ahli Bahasa Indonesia di harian koran Al-nadwah Mekkah yang pada saat itu masih menjadi pelajar Pasca Sarjana di Universitas Ummu Al- qura’ Mekkah Al-mukarromah. Sepulang di Indonesia, namanya semakin dikenal saat diberi amanah untuk me mangku jabatan Wakil Katib ’Aam Syuriyah PBNU hasil Muktamar Cipasung 1994 . Dan pada tahun 1998, beliau langsung terpilih menjadi Katib ‘Aam sekaligus dipercaya menjadi Penasehat Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia. 9 Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri, Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999, h. iv