Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Seperti firman Allah yang tertuang dalam Al- Qur’an surat Ali-Imran
ayat 110 :
Artinya : “Kamu umat Islam adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, karena kamu menyuruh berbuat makruf dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka.
Di antara mereka ada yang beriman namun kebanyakan mereka adalah orang-
orang yang fasik”.
6
Berdasar pada ayat diatas KH. Said Aqil Siroj berdakwah bertujuan untuk menciptakan khairul ummah, umat yang sebaik-baiknya. Ayat tersebut
mengisyaratkan kepada kita bahwa langkah pertama yang harus ditempuh guna mewujudkan
atribut “khairul ummah” haruslah ber-iqamatul ma’ruf
menegakkan kebajikan, Iqamatul ma’ruf disini dalam arti yang luas sekali,
termasuk perbaikan bidang sosial, ekonomi, budaya, politik, teknologi, ilmu pengetahuan, dan aspek kehidupan lainnya yang akan mengangkat kemaslahatan
bersama. Langkah kedua, nahi al-munkar mencegah kemunkaran. Kemunkaran di sini termasuk kemiskinan, kebodohan, kemaslahatan, dalam berbuat baik,
maupun al-akhlaq al-madzmumah lainnya.
7
Sekembalinya ke tanah air, Kyai Said cukup mencuat dan cepat dikenal luas sebagai moderat baik dalam pemikiran ataupun sikap. Hal itu berdampak
6
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: SYGMA PT Sygma
Examedia Arkanleema, 2009, h. 64.
7
Said Aqil Siroj, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, Jakarta: Yayasan KHAS, 2006 h. 223
positif dan dan dapat dilihat dari pergaulannya yang sangat plural untuk seorang kyai NU. Pergaulan beliau terjalin lintas profesi, lintas agama, lintas ideolog, dan
bahkan lintas generasi. Tidak mengherankan jika oleh banyak pihak beliau dianggap sebagai tokoh pemimpin Islam masa depan.
8
Kyai said adalah figur setelah Gus Dur yang dalam batasan lebih kecil mampu memotret dan meniru sisi kehidupan Gus Dur untuk dijalankan di tengah-
tengah masyarakat Indonesia. Bergaul dengan banyak komunitas. Dengan keterlibatan perwakilan umat Islam di kelompok non muslim, paling tidak banyak
sisi positif yang pasti akan teraih untuk kepentingan bangsa yang lebih luas. Sebagai bentuk penguatan hubungan kemanusiaan, untuk meredam konflik etnis
dan agama. Pilihan kyai Said kembali ke tanah air untuk mengabdi kepada bangsa, tentunya memiliki implikasi yang lebih luas. Seolah, ia mengambil resiko
dan pilihannya sebagai agen perubahan sosial dalam batas tertentu. Pilihan yang mengandung konsekuensi tidak ringan, merancang program ber-visi ke-
Indonesiaan, mampu memberi warna kontribusi positif pada komunitas lain, sebagai bentuk dakwah dan memperkuat misi dan spirit Islam. Itulah menurutnya
model dakwah yang aplikatif.
9
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj memanfaatkan ilmu dan pemikirannya untuk masyarakat. Terlihat khidmah beliau di PBNU, organisasi dakwah kepada
masyarakat serta mengajar di beberapa Universitas terkemuka di Indonesia. Dan di usianya yang ke-60 tahun ini beliau mendirikan mendirikan pondok pesantren
8
Mohammad Dawam Sukradi, NU Sejak Lahir Dari Pesantren Untuk Bangsa; Kado buat kyai Said, Jakarta, SAS Center, 2010, h. 70
9
Mohammad Dawam Sukradi, NU Sejak Lahir Dari Pesantren Untuk Bangsa; Kado buat kyai Said, h. 80
luhur Said Aqil Siroj Al-Tsaqafah yang bertempat di Ciganjur, bertujuan untuk berdakwah dalam menciptakan generasi unggul baik secara ilmu pengetahuan
serta akhlak karimah .
10
Bagi KH. Said Aqil Siroj, dakwah bisa dilakukan melalui lisan bil lisan seperti menyampaikan tausiah, seminar ataupun mengajar dan mendidik para
santri, tulisan bil qalam menulis beberapa karya ilmiah, maupun perbuatan bil hal mendirikan lembaga pendidikan Islam. Masing-masing cara ini memiliki
keunggulan dan kelemahannya sendiri sebagai sebuah pendekatan dalam aktivitas berdakwah.
11
Menurut dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa dakwah pun bisa di lakukan dengan hati sebagaimana hadistnya:
لع ها لص ها ْوسر تْع س : اق ْع ها ضر رْدخْلا دْعس بأ ْ ع ْ إف ، اسلبف ْعطتْسي ْمل ْ إف ، د ب ْرِغ ْلف ًار ْم ْم ْم أر ْ م : ْوقي ملسو
ْمل عْضأ كل و بْلقبف ْعطتْسي
ا ْيإْا ف
Artinya: “Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka
rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka tolaklah dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman.
” Riwayat Muslim.
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, sosok laki laki religius ini biasa dipanggil dengan panggilan Kang Said, kelahiran Cirebon 03 Juli 1953 dengan latar
belakang agama yang kuat, dan berkeinginan memperjuangkan Islam di berbagai aspek. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj juga mempunyai latar belakang akademis
10
Wawancara Pribadi dengan Muhammad Idris Mas’udi, Jakarta 9 Juni 2013
11
Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013
yang luas dalam keilmuan Islam. Alumni S3 University of Umm Al-qura dengan jurusan Aqidah Filsafat Islam ini lulus pada tahun 1994 yang sebelumnya
mengambil S2 di Universitas yang sama jurusan Perbandingan Agama, lulus 1987 dan S1 di Universitas King Abdul Aziz, jurusan Ushuluddin dan Dakwah, lulus
1982.
12
Dengan latar belakang ilmu pendidikan Agama yang kuat dijadikan modalnya dalam dakwah dan memperjuangkan islam di era baru ini sehingga
memberikan dampak positif bagi perkembangan keislaman pada masyarakat Indonesia. Kegiatan dakwahnya yang istiqomah dan selalu memberikan inovasi
dalam setiap dakwahnya sehingga masyarakat selalu tertarik untuk mengikuti dan mengkaji setiap kegiatan dakwahnya.
13
Dengan berpijak pada latar belakang di atas, maka fokus penelitian ini
pada Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj.