8. Memutar lengan bawah. 9. Berlutut.
Selain postur janggal, postur yang dibatasi juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan, misalnya postur duduk yang statis dan tidak bebas akan
menimbulkan ketidaknyamanan Lueder, 2004. McKeown 2008 mengatakan bahwa kerja otot yang statis dapat mengakibatkan ketidaknyamanan dan waktu
istirahat yang lebih lama dibutuhkan untuk ini. Duduk dengan postur alami akan mengurangi beban kerja otot statis yang diperlukan untuk menghindari gangguan
pada sendi kaki, lutut, pinggang, dan tulang belakang Grandjean, 1988 dalam Kalsum, 2007.
1. Metode Penilaian Postur Kerja
Ada beberapa metode penilaian postur kerja, antara lain QEC Quick Exposure Checklist, RULA Rapid Upper Limb Assesment, REBA Rapid
Entire Body Assesment, Strain Index, LUBA Loading on the Upper Body Assesment, dan OWAS The Ovako Working Posture Analyzing System.
Karwowski, 2001; Stanton et. al, 2005; Marras dan Karwowski, 2006
a. QEC
Quick Exposure Checklist QEC merupakan metode cepat untuk menilai risiko WMSDs work-related musculoskeletal disorders dan
memiliki tingkat pemakaian dan sensitivitas yang tinggi. QEC dapat mengevaluasi desain tempat kerja dan peralatannya. QEC juga dapat
membantu untuk mencegah terjadinya berbagai jenis WMSDs. Stanton et.al, 2005
b. RULA dan REBA
REBA Rapid Entire Body Assesment dan RULA Rapid Upper Limb Assesment merupakan metode analisis cepat berdasarkan sistem
muskuloskeletal seseorang ketika sedang melakukan pekerjaan. REBA dikembangkan untuk memfasilitasi analisis postur secara observasional
secara cepat dan mudah untuk aktivitas seluruh tubuh statis dan dinamis dan memberikan gambaran tingkat risiko pada otot McAtamney, 2000.
RULA dikembangkan lebih dahulu McAtamney dan Corlett, 1993 untuk memfasilitasi penilaian objektif terhadap risiko muskuloskeletal yang
disebabkan oleh pekerjaan yang menetap sedentary work dimana terjadi pembebanan yang tinggi pada tubuh bagian atas. Kedua instrumen
tersebut menghasilkan skor tingkat risiko mulai dari risiko yang dapat diabaikan hingga risiko yang paling tinggi Marras dan Karwowski,
2006. RULA secara umum digunakan ketika seseorang berada dalam
posisi duduk, berdiri, atau yang lainnya dengan posisi menetap dan lebih banyak menggunakan tubuh bagian atas upper body dan tangan untuk
bekerja. Selain pekerjaan tersebut, maka sebaiknya analisisnya menggunakan REBA.
RULA dikembangkan untuk memfasilitasi analisis postur dimana pekerjaan tersebut mempunyai beban fisik pada punggung, leher, dan
anggota tubuh bagian atas. RULA menilai postur, tenaga, dan perpindahan yang berkaitan dengan pekerjaan menetap seperti pekerjaan operator
komputer atau pekerjaan lainnya yang membutuhkan posisi duduk atau berdiri tanpa pergerakanperpindahan. Marras dan Karwowski, 2006
c. Strain Index