Ergonomi Gambaran Kenyamanan Posisi Duduk Ibu saat Menyusui di Kelurahan Pisangan Tahun 2013

salah satu tanda berhasilnya proses menyusui. Rasa kram ini akan hilang dalam satu minggu dan selanjutnya. Saleha, 2009 Untuk membantu proses let-down, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut Saleha, 2009: 1 Duduk menggunakan kursi yang nyaman, sehingga dapat menyokong punggung dan lengan ibu. 2 Pastikan bayi dalam posisi yang tepat latch-on. 3 Dengarkan musik yang menenangkan dan siapkan minuman bergizi untuk ibu selama proses menyusui. 4 Gunakan bra untuk menyusui dan pakaian yang memudahkan ibu dalam proses menyusui. 5 Pastikan ibu berada di tempat yang tenang dan tidak ada gangguan selama proses menyusui berlangsung.

B. Ergonomi

Kata ergonomi berasal dari Bahasa Yunani “ergon” yang berarti kerja dan “nomos” yang berarti peraturan atau hukum. Pada berbagai negara digunakan istilah yang berbeda, seperti Arbeitswissenschaft di Jerman dan Human Factors Engineering atau Personal Research di Amerika Utara. Ergonomi adalah penerapan ilmu-ilmu biologis tentang manusia bersama-sama dengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai kesesuaian antara manusia dengan pekerjaannya. Ergonomi juga sering diartikan sebagai ilmu tentang bekerja study of work atau ilmu tentang kerja. Untuk ergonomi di Indonesia digunakan pula istilah tata karya atau tata ker ja. Suma’mur, 2009 Menurut Tarwaka 2004 dalam Sutarna 2011 ergonomi adalah ilmu, teknologi, dan seni untuk menyerasikan alat, cara kerja dengan kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia sehingga diperoleh kondisi kerja dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan efisien sehingga tercapai produktivitas yang setinggi-tingginya. Sedangkan menurut Kubangun 2010, ergonomi adalah suatu cabang keilmuan yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada tempat kerja dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman dan nyaman. Ergonomi sebagai disiplin ilmu yang bersifat multidisipliner dimana terintegrasi elemen-elemen fisiologi, psikologi, anatomi, higiene, teknologi dan ilmu-ilmu lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan. Di dalam perkembangan dan prakteknya, ergonomi bertujuan untuk Sundari, 2010: 1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, khususnya dalam rangka mencegah munculnya cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban mental dan fisik serta mempromosikan kepuasan kerja. 2. Meningkatkan kesejahteraan sosial dengan memperbaiki kualitas kontak sosial dan bagaimana mengorganisasikan kerja sebaik-baiknya. 3. Meningkatkan efisiensi sistem manusiamesin melalui kontribusi rasional antara aspek teknis, ekonomi, antropologi dan budaya. The Joy Institute 1998 dalam Widhyasari 2011 mengungkapkan bahwa tujuan akhir ergonomi adalah meningkatkan produktivitas, keselamatan, kenyamanan dan kualitas hidup. Chavalitsakulchai dan Shahnavaz 1993 dalam Widhyasari 2011 juga mengemukakan bahwa, ergonomi dapat menurunkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Manuaba 1998 dalam Widhyasari 2011, lebih terperinci mengatakan manfaat penerapan ergonomi antara lain pekerjaan lebih cepat selesai; risiko penyakit akibat kerja kecil; kelelahan berkurang; dan rasa sakit berkurang atau tidak ada. Suatu fokus penting dalam ergonomi adalah posisi tubuh work posture dan gerakan seluruh dan anggota badan body and limb movement, yang menentukan besarnya pemakaian energi dan aktivitas sensorimotoris. Ilmu tentang postur kerja dan gerakan seluruh atau sebagian anggota badan disebut biomekanik. Dari sudut pandang ilmu tersebut, seorang tenaga kerja memenuhi persyaratan biomekanis dalam melaksanakan pekerjaannya, apabila postur kerja dan gerakan-gerakan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan keadaan alami tubuh beserta anggota badan. Sehubungan dengan itu, tempat duduk memfasilitasi postur kerja sehingga posisi tubuh tidak menjadi sumber hambatan bagi gerakan dalam melakukan pekerjaan dan juga tidak menyebabkan keluhan dan ketidaknyamanan. Suma’mur, 2009 Menurut Dul dan Weerdmeester 2008, dalam disain kerja dan situasi sehari-hari, fokus dari ergonomi adalah manusia. Situasi yang tidak aman, tidak sehat, tidak nyaman atau yang tidak efisien dalam pekerjaan atau dalam kehidupan sehari-hari dapat dicegah dengan memperhitungkan kemampuan fisik dan psikologi serta keterbatasan manusia. Banyak faktor yang terdapat dalam ergonomi, yaitu antara lain: postur tubuh dan pergerakannya duduk, berdiri, mengangkat, mendorong, menarik, faktor lingkungan kebisingan, getaran, pecahayaan, iklim kerja, substansi kimia, informasi dan operasi informasi tambahan secara visual atau rasa yang lain, pengendalian atau kontrol, hubungan antara display dan kontrol, organisasi kerja yang baik tugas yang tepat dan pekerjaan yang menarik. Faktor-faktor ini mempengaruhi secara luas tingkat keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kinerja yang efisien dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.

C. Kenyamanan Comfort