juga disebutkan bahwa menyusui dilakukan minimal 2 jam sekali, namun waktu menyusui ini tidak boleh dijadwal secara ketat karena semakin sering
bayi menyusu, maka akan menstimulasi payudara ibu untuk memproduksi lebih banyak ASI U.S. Departement of Health and Human Services Office on
Woman’s Health, 2006. Menyusui dilakukan selama bayi mau, rata-rata 15 sampai 30 menit
pada beberapa minggu pertama Fredregill, 2010. Sutjiningsih 1997 menyatakan bahwa setelah produksi ASI cukup, bayi dapat disusukan pada
kedua buah payudara secara bergantian, tiap payudara sekitar 10-15 menit tidak boleh lebih dari 20 menit dan Fredregill 2010 menyatakan bahwa
untuk mengosongkan payudara, sangat jarang dibutuhkan waktu lebih dari 20 menit per payudara. Semakin sering menyusui, selain kebutuhan ASI bayi
terpenuhi, juga untuk memberikan isyarat kepada tubuh ibu untuk memproduksi ASI lebih banyak sebagai persiapan kebutuhan pertumbuhan
bayi Fredregill, 2010.
3. Posisi dan Perlekatan Menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri, atau berbaring.
Gambar 2.1 Posisi Menyusui dengan Berdiri
yang Benar Perinasia, 1994 dalam Saleha, 2009
Gambar 2.2 Posisi Menyusui dengan Duduk
yang Benar Perinasia, 1994 dalam Saleha, 2009
Menurut Bahiyatun 2009, ada dua posisi ibu dan bayi yang benar saat menyusui, yaitu:
a. Berbaring miring. Ini posisi yang amat baik untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasa lelah atau merasa nyeri.
b. Duduk. Penting untuk memberikan topangan atau sandaran pada punggung ibu, dalam posisinya tegak lurus 90
o
terhadap pangkuannya. Ini mungkin dapat dilakukan dengan duduk bersila di atas tempat tidur
atau di lantai atau duduk di kursi. Posisi berbaring miring atau duduk dengan punggung dan kaki
ditopang memaksimalkan bentuk payudaranya dan memberi ruang untuk menggerakkan bayinya ke posisi yang baik. Badan bayi harus dihadapkan ke
arah badan ibu dan mulutnya dihadapkan pada puting susu ibu. Leher bayi harus sedikit ditengadahkan. Bayi sebaiknya ditopang pada bahunya sehingga
posisi kepala yang agak tengadah dapat dipertahankan. Kepala dapat ditopang dengan jari-jari tangan yang telentang atau pada lekukan siku ibunya.
Gambar 2.3 Posisi Menyusui dengan Rebahan yang
Benar Perinasia, 1994 dalam Saleha, 2009
Menurut Widodo 2011, posisi yang paling banyak digunakan ibu saat menyusui terutama pada masa-masa awal menyusui adalah posisi duduk
yang berupa posisi cradle hold, cross cradle, dan football hold. a.
Cradle Hold Posisi ini adalah yang paling banyak dipraktekkan ibu menyusui.
Posisi ini baik digunakan untuk wanita yang baru saja operasi caesar, bayi yang berusia satu bulan atau lebih, dan menyusui saat sedang bepergian
karena tidak terlalu memerlukan penyangga lengan ibu sebagai penyangga.
Cara: 1 Ibu duduk pada kursi berlengan yang nyaman, punggung tegak boleh
disangga dengan bantal agar dapat bersandar dengan nyaman. Jaga agar posisi tidak membungkuk karena akan cepat lelah.
2 Punggung hingga bokong bayi ditempatkan pada lengan bawah ibu. Lengan yang digunakan adalah lengan pada sisi yang sama dengan
payudara yang akan digunakan untuk menyusui lengan kanan saat akan menyusui dengan payudara kanan.
3 Kepala dan leher bayi ditempatkan pada lekuk siku. 4 Dekatkan kepala bibir bayi pada payudara dengan mengangkat
lengan bukan membungkuk.
b. Cross Cradle
Posisi ini baik digunakan pada hari-hari pertama setelah melahirkan, ibu yang baru belajar menyusui, dan bayi prematur. Pada saat
ibu berada pada posisi ini, ibu sebaiknya duduk tegak dengan bayi didekatkan pada payudara dan bukan ibu yang membungkuk untuk
mendekatkan payudara ke bayi. Cara:
1 Ibu duduk pada kursi berlengan yang nyaman, punggung tegak boleh disangga dengan bantal agar dapat bersandar dengan nyaman. Jaga
agar posisi tidak membungkuk karena akan cepat lelah. 2 Tangan ibu pada sisi yang berseberangan dengan payudara yang
menyusui, memegang kepala dan leher bayi tangan kanan digunakan bila akan menyusui dengan payudara kiri, dan sebaliknya.
3 Punggung dan bokong bayi disangga dengan lengan bawah ibu pada tangan yang sama.
4 Tangan dapat digunakan untuk mengarahkan bayi ke payudara. c.
Football Hold Dinamakan football karena ibu memegang bayi seperti memegang
bola pada sisi tubuh di bawah ketiak. Posisi ini baik untuk ibu yang baru menjalani operasi caesar yang sudah boleh duduk, bayi kembar, dan
untuk ibu yang memiliki ukuran payudara sangat besar.
Cara:
1 Punggung hingga bokong bayi ditempatkan pada lengan bawah ibu, dengan daerah bokong pada lipat siku ibu. Lengan yang digunakan
adalah lengan pada sisi yang sama dengan payudara yang akan digunakan untuk menyusui lengan kanan saat akan menyusui dengan
payudara kanan. 2 Lengan ibu tidak ditempatkan di depan tubuh, namun di samping
seperti mengapit tas. 3 Telapak tangan ibu menyangga kepala dan leher bayi, seluruh tubuh
bayi menghadap ke payudara sisi tubuh ibu. 4 Letakkan penyangga bantal atau bantal menyusui pada sisi tubuh
yang digunakan, di bawah lengan ibu dan tubuh bayi.
Gambar 2.4 Posisi
Cradle Hold Gambar 2.5
Posisi Cross Cradle
Gambar 2.6 Posisi
Football Hold
Tanda bayi telah berada dalam posisi menyusu yang baik Bahiyatun, 2009:
a. Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada ibu. b. Mulut dan dagunya berdekatan dengan payudara.
c. Areola tidak terlihat dengan jelas. d. Bayi terlihat melakukan isapan yang lamban dan dalam serta menelan
ASI-nya. e. Bayi terlihat tenang dan senang.
f. Ibu tidak merasakan adanya nyeri pada puting susu. Ada situasi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu, seperti ibu
pasca operasi caesar. Bayi diletakkan di samping kepala ibu dengan posisi kaki di atas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang
bola bila disusui bersamaan, yaitu di payudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar penuh, bayi ditengkurapkan di atas dada ibu, tangan ibu sedikit
menahan kepala bayi, sehingga dengan posisi ini bayi tidak tersedak. Saleha, 2009
Gambar 2.7 Posisi Menyusui Balita pada
Kondisi Normal Perinasia, 1994 dalam Saleha, 2009
Gambar 2.8 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir
yang Benar di Ruang Perawatan Perinasia, 2004 dalam Saleha, 2009
Gambar 2.9 Menyusui Bayi Baru Lahir dengan Posisi Berbaring Miring
Perinasia, 2004 dalam Saleha, 2009
4. Langkah-langkah Menyusui yang Benar