Perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan kelima indera. Tempat duduk menurut seseorang mungkin keras, tetapi untuk orang lain tidak begitu keras.
G. Kerangka Teori
Mekanisme kenyamanan oleh faktor-faktor yang telah diuraikan di atas belum ditemukan secara jelas oleh peneliti, begitu pula pada penelitian
sebelumnya. Oleh karena itu, belum dapat dilihat hubungan secara jelas masing- masing faktor di atas dengan kenyamanan atau ketidaknyamanan posisi duduk
seseorang. Sehingga kerangka teori pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kenyamanan Posisi Duduk
Karakteristik Tempat Duduk: 1. Dimensi KursiTempat Duduk
2. Sudut Dudukan 3. Bentuk KursiTempat Duduk
4. Bahan
Pelapis atau
Bantalan KursiTempat Duduk
Karakteristik Individu: 1. Dimensi Tubuh Termasuk Tinggi
Badan 2. Kondisi Tubuh
3. Sirkulasi atau Peredaran Darah 4. Kondisi Pikiran atau Tingkat Stres
5. Usia 6. Indeks Massa Tubuh IMT
Karakteristik Pekerjaan: 1. Durasi
2. Beban Visual 3. Beban Fisik
a. Ukuran Objek Massa, Bentuk, dan Posisi
b. Penggunaan Tenaga c. Postur
d. Pergerakan 4. Beban Mental dan Sosial
5. Kondisi Lingkungan 6. Waktu Istirahat
7. Aktivitas pada Waktu Istirahat
Persepsi terhadap Kenyamanan Posisi Duduk
Bagan 2.4 Kerangka Teori Kumar, 1999; Pheasant, 2003; Ramadhani, 2003 dalam
Rusdjijati dan Widodo, 2008; dan Puswiartika, 2008
92
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini akan dilihat gambaran kenyamanan posisi duduk ibu saat menyusui dengan memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhinya
antara lain karakteristik tempat duduk, karakteristik individu, dan karakteristik pekerjaan atau aktivitas menyusui yang dilakukan. Karakteristik tempat duduk
yang akan diukur yaitu dimensi kursi, sudut dudukan, bentuk dan pelapis atau bantalan kursi atau tempat duduk yang digunakan ibu saat menyusui.
Karakteristik individu yang akan diukur yaitu dimensi tubuh, usia, dan Indeks Massa Tubuh IMT ibu. Sedangkan karakteristik pekerjaan yang akan diukur
yaitu durasi menyusui, ukuran objek, postur ibu saat menyusui dengan posisi duduk, kondisi lingkungan tempat menyusui ibu, dan aktivitas ibu pada waktu
istirahat sedang tidak menyusui. Pada penelitian ini, pengukuran dimensi kursi hanya dilakukan pada ibu
yang menyusui dengan duduk menggunakan kursi. Selanjutnya, hasil ukurnya akan dianalisis kesesuaiannya dengan dimensi tubuh ibu pengguna kursi tersebut.
Faktor kondisi tubuh dan sirkulasi atau peredaran darah tidak diukur karena keterbatasan peneliti. Sedangkan kondisi pikiran atau tingkat stres tidak
diukur karena penelitian ini hanya ingin melihat gambaran kenyamanan ibu saat menyusui dengan posisi duduk, bagaimana kenyamanan ibu betul-betul pada saat
dia berada pada posisi duduk tersebut, sehingga faktor yang diukur oleh peneliti hanya faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, dimana menurut peneliti dapat
menentukan atau mempengaruhi posisi duduk ibu yang pada akhirnya mempengaruhi kenyamanan ibu selama menyusui dengan posisi duduk.
Begitupun dengan faktor beban mental dan sosial. Selain itu, tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mengetahui posisi yang nyaman dan ergonomis untuk
ibu menyusui. Kondisi lingkungan yang diukur dalam penelitian ini hanya kondisi
lingkungan fisik saja yang meliputi kebisingan, suhu, dan pencahayaan. Kondisi lingkungan kimia dan biologi tidak diukur karena mempertimbangkan
keterbatasan peneliti, dimana untuk mengukur kondisi lingkungan kimia dan biologi memerlukan analisis laboratorium lebih lanjut, seperti kadar debu, jumlah
mikroorganisme, dan sebagainya. Faktor beban visual tidak diukur karena aktivitas menyusui tidak berkaitan
dengan beban visual. Penggunaan tenaga tidak diukur karena keterbatasan peneliti. Faktor pergerakan tidak diukur karena aktivitas menyusui merupakan
aktivitas yang statis. Pergerakan yang mungkin terjadi adalah perubahan posisi duduk ibu. Hal ini akan diukur oleh peneliti sebagai salah satu metode untuk
mengetahui kenyamanan posisi duduk ibu saat menyusui. Faktor waktu istirahat tidak diukur karena berdasarkan hasil studi
pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti, jeda atau selang aktivitas menyusui tidak jauh berbeda sekitar 2-3 jam, artinya ibu menyusui bayi rata-rata
2-3 jam sekali. Waktu istirahat di sini diartikan sebagai waktu dimana ibu sedang tidak melakukan aktivitas menyusui. Sedangkan faktor persepsi terhadap
kenyamanan posisi duduk tidak diukur karena keterbatasan peneliti. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan 3.1 Kerangka Konsep
Kenyamanan Posisi Duduk Ibu saat
Menyusui
Karakteristik Tempat Duduk: 1. Dimensi Kursi
2. Sudut Dudukan 3. Bentuk KursiTempat Duduk
4. Bahan Pelapis atau Bantalan
Karakteristik Individu: 1. Dimensi Tubuh
2. Usia 3. Indeks Massa Tubuh IMT
Karakteristik Pekerjaan: 1. Durasi
2. Ukuran Objek Berat Badan Bayi
3. Postur 4. Kondisi Lingkungan
5. Aktivitas pada Waktu Istirahat
95
B. Definisi Operasional