mengetahui keluhan ketidaknyamanan pada beberapa bagian tubuh ibu saat menyusui dengan posisi duduk melalui suatu body map area.
Pengumpulan data primer dilakukan sesaat setelah ibu selesai menyusui. Pengumpulan data dilakukan sebanyak dua kali untuk melihat kekonsistenan data,
terutama informasi kenyamanan posisi duduk ibu saat menyusui dan aktivitas ibu saat sedang tidak menyusui dan juga untuk mengetahui aktivitas ibu yang lain
saat tidak sedang menyusui yang berbeda-beda setiap waktunya.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner, pedoman wawancara, lembar observasi, kamera digital, RULA, sit body
measurement, meteran gulung, busur derajat, alat pengukur tinggi badan microtoise, timbangan berat badan digital untuk bayi dan dewasa, sound level
meter, termometer, lux meter, penggaris, dan kalkulator. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data usia, durasi menyusui, aktivitas ibu pada waktu
istirahat, dan kenyamanan posisi duduk ibu saat menyusui. Pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data kenyamanan posisi duduk ibu saat
menyusui. Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui kenyamanan posisi duduk
ibu saat menyusui adalah Body Part Discomfort Scale. Body Part Discomfort Scale merupakan suatu alat penilaian gejala secara subjektif, yang digunakan
untuk mengevaluasi pengalaman ketidaknyamanan responden secara langsung
pada bagian tubuh yang berbeda Corlett dan Bishop, 1976. Pada Body Part Discomfor Scale, tubuh dibagi menjadi 12 bagian, yaitu leher, bahu kanan dan
kiri, punggung bagian atas, punggung bagian bawah kanan dan kiri, siku-siku kanan dan kiri, lengan bawah kanan dan kiri, pergelangan tangan kanan dan
kiri, pinggul kanan dan kiri, paha kanan dan kiri, lutut kanan dan kiri, betis kanan dan kiri, dan tumit kanan dan kiri. Selain responden akan memberikan
tanda pada bagian tubuh yang mengalami ketidaknyamanan, juga ditanyakan frekuensi seberapa sering dan intensitas seberapa parah responden mengalami
ketidaknyamanan pada bagian tubuh yang ditandai tersebut. Frekuensinya terdiri dari: 1 Kadang-kadang, 2 Sering, 3 Selalu. Sedangkan Intensitasnya terdiri dari:
1 Tidak nyaman, 2 Sakit, 3 Sangat sakit. Lembar observasi digunakan untuk mengobservasi karakteristik tempat
duduk yang biasa digunakan ibu saat menyusui yang meliputi bentuk tempat duduk dan bantalan tempat duduk atau yang digunakan ibu untuk menunjang
posisi duduk ibu saat menyusui. Selain itu, lembar obervasi juga digunakan untuk mengobservasi perubahan posisi duduk ibu selama kegiatan menyusui
berlangsung untuk mengetahui intensitas ketidaknyamanan ibu saat menyusui dengan posisi duduk tersebut. Kamera digital digunakan untuk mengobservasi
posisi duduk ibu saat menyusui yang hasilnya akan digunakan untuk analisis postur ibu saat menyusui dengan metode RULA. Selain itu, kamera digital juga
digunakan sebagai alat bantu untuk mengobservasi karakteristik tempat duduk yang biasa digunakan ibu saat menyusui.
Sit Body Measurement digunakan untuk mengukur dimensi tubuh ibu yang meliputi tinggi duduk tegak, tinggi bahu duduk, tinggi popliteal, dan jarak
pantat-popliteal. Sedangkan meteran gulung digunakan untuk mengukur dimensi tubuh yang tidak dapat diukur dengan Sit Body Measurement yaitu tinggi siku
duduk, lebar bahu bideltoid dan biacromial, lebar pinggul, dan jarak siku ke ujung jari. Selain itu, meteran gulung juga digunakan untuk mengukur dimensi
kursi. Penggaris dan busur derajat digunakan untuk melakukan analisis RULA
berdasarkan hasil observasi untuk menentukan kemiringan tubuh atau gerakan tubuh pada saat menyusui dengan posisi duduk, yaitu tubuh bagian lengan atas,
lengan bawah, pergelangan tangan, leher, batang tubuh, dan kaki. Busur derajat juga digunakan untuk mengukur sudut dudukan dan sudut sandaran.
Microtoise digunakan untuk mengukur tinggi badan ibu dan timbangan berat badan digital digunakan untuk mengukur berat badan ibu secara langsung.
Begitu juga dengan timbangan berat badan digital untuk bayi digunakan untuk mengukur secara langsung berat badan bayi. Sound Level Meter digunakan untuk
mengukur tingkat kebisingan, termometer untuk mengukur suhu, dan Lux Meter untuk mengukur tingkat pencahayaan di lingkungan tempat ibu melakukan
aktivitas menyusui. Sedangkan kalkulator digunakan untuk menghitung IMT ibu berdasarkan berat badan dan tinggi badan ibu.
F. Pengolahan Data