Instrumen Penelitian Gambaran Kenyamanan Posisi Duduk Ibu saat Menyusui di Kelurahan Pisangan Tahun 2013

mengetahui keluhan ketidaknyamanan pada beberapa bagian tubuh ibu saat menyusui dengan posisi duduk melalui suatu body map area. Pengumpulan data primer dilakukan sesaat setelah ibu selesai menyusui. Pengumpulan data dilakukan sebanyak dua kali untuk melihat kekonsistenan data, terutama informasi kenyamanan posisi duduk ibu saat menyusui dan aktivitas ibu saat sedang tidak menyusui dan juga untuk mengetahui aktivitas ibu yang lain saat tidak sedang menyusui yang berbeda-beda setiap waktunya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner, pedoman wawancara, lembar observasi, kamera digital, RULA, sit body measurement, meteran gulung, busur derajat, alat pengukur tinggi badan microtoise, timbangan berat badan digital untuk bayi dan dewasa, sound level meter, termometer, lux meter, penggaris, dan kalkulator. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data usia, durasi menyusui, aktivitas ibu pada waktu istirahat, dan kenyamanan posisi duduk ibu saat menyusui. Pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data kenyamanan posisi duduk ibu saat menyusui. Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui kenyamanan posisi duduk ibu saat menyusui adalah Body Part Discomfort Scale. Body Part Discomfort Scale merupakan suatu alat penilaian gejala secara subjektif, yang digunakan untuk mengevaluasi pengalaman ketidaknyamanan responden secara langsung pada bagian tubuh yang berbeda Corlett dan Bishop, 1976. Pada Body Part Discomfor Scale, tubuh dibagi menjadi 12 bagian, yaitu leher, bahu kanan dan kiri, punggung bagian atas, punggung bagian bawah kanan dan kiri, siku-siku kanan dan kiri, lengan bawah kanan dan kiri, pergelangan tangan kanan dan kiri, pinggul kanan dan kiri, paha kanan dan kiri, lutut kanan dan kiri, betis kanan dan kiri, dan tumit kanan dan kiri. Selain responden akan memberikan tanda pada bagian tubuh yang mengalami ketidaknyamanan, juga ditanyakan frekuensi seberapa sering dan intensitas seberapa parah responden mengalami ketidaknyamanan pada bagian tubuh yang ditandai tersebut. Frekuensinya terdiri dari: 1 Kadang-kadang, 2 Sering, 3 Selalu. Sedangkan Intensitasnya terdiri dari: 1 Tidak nyaman, 2 Sakit, 3 Sangat sakit. Lembar observasi digunakan untuk mengobservasi karakteristik tempat duduk yang biasa digunakan ibu saat menyusui yang meliputi bentuk tempat duduk dan bantalan tempat duduk atau yang digunakan ibu untuk menunjang posisi duduk ibu saat menyusui. Selain itu, lembar obervasi juga digunakan untuk mengobservasi perubahan posisi duduk ibu selama kegiatan menyusui berlangsung untuk mengetahui intensitas ketidaknyamanan ibu saat menyusui dengan posisi duduk tersebut. Kamera digital digunakan untuk mengobservasi posisi duduk ibu saat menyusui yang hasilnya akan digunakan untuk analisis postur ibu saat menyusui dengan metode RULA. Selain itu, kamera digital juga digunakan sebagai alat bantu untuk mengobservasi karakteristik tempat duduk yang biasa digunakan ibu saat menyusui. Sit Body Measurement digunakan untuk mengukur dimensi tubuh ibu yang meliputi tinggi duduk tegak, tinggi bahu duduk, tinggi popliteal, dan jarak pantat-popliteal. Sedangkan meteran gulung digunakan untuk mengukur dimensi tubuh yang tidak dapat diukur dengan Sit Body Measurement yaitu tinggi siku duduk, lebar bahu bideltoid dan biacromial, lebar pinggul, dan jarak siku ke ujung jari. Selain itu, meteran gulung juga digunakan untuk mengukur dimensi kursi. Penggaris dan busur derajat digunakan untuk melakukan analisis RULA berdasarkan hasil observasi untuk menentukan kemiringan tubuh atau gerakan tubuh pada saat menyusui dengan posisi duduk, yaitu tubuh bagian lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, leher, batang tubuh, dan kaki. Busur derajat juga digunakan untuk mengukur sudut dudukan dan sudut sandaran. Microtoise digunakan untuk mengukur tinggi badan ibu dan timbangan berat badan digital digunakan untuk mengukur berat badan ibu secara langsung. Begitu juga dengan timbangan berat badan digital untuk bayi digunakan untuk mengukur secara langsung berat badan bayi. Sound Level Meter digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan, termometer untuk mengukur suhu, dan Lux Meter untuk mengukur tingkat pencahayaan di lingkungan tempat ibu melakukan aktivitas menyusui. Sedangkan kalkulator digunakan untuk menghitung IMT ibu berdasarkan berat badan dan tinggi badan ibu.

F. Pengolahan Data