Gambaran Kenyamanan Posisi Duduk Ibu saat Menyusui di Kelurahan

ibu pas dengan mulut bayi atau ibu menggunakan sanggahan peralatan bantu, biasanya berupa bantal pada tangan yang digunakan ibu untuk menyangga kepala bayi atau meniggikan posisi paha ibu agar posisi mulut bayi pas ke payudara ibu. Tangan ibu yang tidak digunakan untuk menyangga bayi digunakan ibu untuk memegang payudara ibu yang sedang disusukan. Kaki ibu bersila atau selonjor jika ibu menyusui tidak di atas kursi atau kaki ibu menggantung secara vertikal jika ibu menyusui dengan duduk di atas kursi sesuai dengan posisi yang paling nyaman menurut ibu.

C. Gambaran Kenyamanan Posisi Duduk Ibu saat Menyusui di Kelurahan

Pisangan Tahun 2013 Penilaian kenyamanan posisi duduk ibu saat menyusui dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan kuesioner Body Part Discomfort Scale, observasi perubahan sikap duduk ibu selama menyusui, dan wawancara mendalam terkait kenyamanan yang dirasakan ibu saat menyusui. Berdasarkan hasil kuesioner Body Part Discomfort Scale diperoleh bahwa sebesar 80,8 57 orang menandai adanya ketidaknyamanan pada beberapa bagian tubuh selama menyusui berlangsung. Berikut ini disajikan tabel frekuensi dan intensitas ketidakyamanan pada beberapa bagian tubuh yang ditandai oleh ibu pada Body Part Discomfort Scale. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Ketidaknyamanan pada Beberapa Bagian Tubuh Ibu saat Menyusui dengan Posisi Duduk di Kelurahan Pisangan Tahun 2013 No. Bagian Tubuh Frekuensi Total orang Kadang- kadang Sering Selalu n n n N 1. Leher 6 8,2 1 1,4 1 1,4 8 11 2. Bahu kanan 14 19,2 6 8,2 1 1,4 21 28,8 3. Bahu kiri 10 13,7 3 4,1 1 1,4 14 19,2 4. Siku kanan 6 8,2 3 4,1 9 12,3 5. Siku kiri 11 15,1 4 5,5 1 1,4 16 21,9 6. Lengan bawah kanan 2 2,7 1 1,4 3 4,1 7. Lengan bawah kiri 4 5,5 2 2,7 1 1,4 7 9,6 8. Tanganpergelangan tangan kanan 1 1,4 1 1,4 9. Tanganpergelangan tangan kiri 2 2,7 1 1,4 3 4,1 10. Punggung bagian atas 10 13,7 2 2,7 12 16,4 11. Punggung bagian bawah kanan 14 19,2 9 12,3 1 1,4 24 32,9 12. Punggung bagian bawah kiri 14 19,2 8 11 1 1,4 23 31,5 13. Pinggul kanan 8 11 2 2,7 10 13,7 14. Pinggul kiri 7 9,6 1 1,4 8 11 15. Paha kanan 1 1,4 1 1,4 2 2,7 16. Paha kiri 3 4,1 1 1,4 4 5,5 17. Lutut kanan 3 4,1 1 1,4 4 5,5 18. Lutut kiri 5 6,8 2 2,7 7 9,6 19. Betis kanan 3 4,1 3 4,1 6 8,2 20. Betis kiri 5 6,8 3 4,1 8 11 21. Tumit kanan 2 2,7 1 1,4 3 4,1 22. Tumit kiri 3 4,1 3 4,1 Sumber: Data Primer Tahun 2013 Tabel 5.4 Distribusi Intensitas Ketidaknyamanan pada Beberapa Bagian Tubuh Ibu saat Menyusui dengan Posisi Duduk di Kelurahan Pisangan Tahun 2013 No. Bagian Tubuh Intensitas Total orang Tidak Nyaman Sakit Sangat Sakit n n n n 1. Leher 4 5,5 4 5,5 8 11 2. Bahu kanan 13 17,8 8 11 21 28,8 3. Bahu kiri 11 15,1 3 4,1 14 19,2 4. Siku kanan 8 11 1 1,4 9 12,3 5. Siku kiri 15 20,5 1 1,4 16 21,9 6. Lengan bawah kanan 3 4,1 3 4,1 7. Lengan bawah kiri 6 8,2 1 1,4 7 9,6 8. Tanganpergelangan tangan kanan 1 1,4 1 1,4 9. Tanganpergelangan tangan kiri 1 1,4 2 2,7 3 4,1 10. Punggung bagian atas 8 11 4 5,5 12 16,4 11. Punggung bagian bawah kanan 17 23,3 7 9,6 24 32,9 12. Punggung bagian bawah kiri 16 21,9 7 9,6 23 31,5 13. Pinggul kanan 7 9,6 3 4,1 10 13,7 14. Pinggul kiri 6 8,2 2 2,7 8 11 15. Paha kanan 2 2,7 2 2,7 16. Paha kiri 3 4,1 1 1,4 4 5,5 17. Lutut kanan 3 4,1 1 1,4 4 5,5 18. Lutut kiri 5 6,8 2 2,7 7 9,6 19. Betis kanan 6 8,2 6 8,2 20. Betis kiri 8 11 8 11 21. Tumit kanan 1 1,4 2 2,7 3 4,1 22. Tumit kiri 2 2,7 1 1,4 3 4,1 Sumber: Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 5.3 dan 5.4 di atas, terlihat bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu saat menyusui dengan posisi duduk dengan persentase terbesar adalah pada bahu kanan sebesar 28,8 dengan frekuensi kadang-kadang 19,2 dan dengan intensitas tidak nyaman 17,8, siku kiri sebesar 21,9 dengan frekuensi kadang-kadang 15,1 dan dengan intensitas tidak nyaman 20,5, punggung bagian bawah kanan yaitu sebesar 32,9 dengan frekuensi kadang-kadang 19,2 dan dengan intensitas tidak nyaman 23,3, dan punggung bagian bawah kiri sebesar 31,5 dengan frekuensi kadang-kadang 19,2 dan dengan intensitas tidak nyaman 21,9. Sedangkan berdasarkan hasil observasi perubahan sikap duduk, semua ibu mengalami perubahan sikap duduk selama menyusui dengan posisi duduk. Kegiatan observasi tidak dapat dilakukan kepada semua responden. Hal ini disebabkan karena ada sebagian responden yang tidak bersedia untuk diobservasi karena menyusui merupakan aktivitas privasi ibu. Berikut tabel distribusi lama menyusui dengan posisi duduk saat dilakukan observasi. Tabel 5.5 Distribusi Lama Menyusui dengan Posisi Duduk saat Dilakukan Observasi Variabel Mean Standar Deviasi Minimum Maksimum Lama Menyusui saat Observasi 6,91 menit 5,70 menit 1,00 menit 23,47 menit Sumber: Data Primer Tahun 2013 Dari tabel 5.5 di atas terlihat bahwa pada saat dilakukan observasi, waktu menyusui minimum adalah satu menit dan maksimum adalah 23,47 menit. Sedangkan rata-rata lama menyusui adalah 6,91 menit dengan standar deviasi 5,70 menit. Pada rentang waktu tersebut, ibu mengubah sikap duduknya rata-rata sebanyak 3 kali dengan standar deviasi 2 kali. Jumlah perubahan sikap duduk minimum adalah sebanyak satu kali dan maksimum 12 kali. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel 5.6 berikut. Tabel 5.6 Distribusi Jumlah Perubahan Sikap Duduk Ibu saat Menyusui dengan Posisi Duduk di Kelurahan Pisangan Tahun 2013 Berdasarkan Observasi Variabel Mean Standar Deviasi Minimum Maksimum Jumlah Perubahan Sikap Duduk 3 kali 2 kali 1 kali 12 kali Sumber: Data Primer Tahun 2013 Perubahan sikap duduk ibu yang terjadi terdiri dari perubahan sikap kaki, tangan, kepala, bahu, dan punggung ibu. Perubahan sikap kaki yang terjadi yaitu perubahan dari sikap duduk bersila menjadi duduk dengan kaki berselonjor atau sebaliknya dari berselonjor menjadi bersila, atau dari bersila kedua kaki ibu kemudian satu kaki tetap bersila dan satu kaki berselonjor, atau kedua kaki berselonjor dengan posisi kedua kaki disilangkan kaki kanan di atas kaki kiri atau sebaliknya. Perubahan sikap tangan terjadi pada tangan ibu yang menyangga kepala bayi. Kadang ibu mengangkat sebentar kepala bayi dan menyangganya dengan telapak tangan ibu kemudian meletakkannya kembali pada lekukan siku ibu sebagaimana posisi sebelumnya. Perubahan sikap tangan yang lain, yaitu ibu mengangkat tangan yang menyangga kepala bayi mendekati payudara ibu yang disusukan, kemudian berubah menjadi tangan ibu yang menyangga bayi diletakkan pada paha atau bantal jika ibu menggunakan sanggahan bantal dan sebaliknya dari diletakkan di paha atau bantal menjadi diangkat mendekati payudara ibu yang disusukan. Hal ini menyebabkan perubahan posisi badan ibu terutama punggung ibu menjadi membungkuk atau dari membungkuk menjadi tegak atau bersandar, baik bersandar pada sandaran kursi untuk ibu yang menggunakan kursi maupun bersandar pada dinding. Selama menyusui, pandangan ibu tidak seterusnya mengarah kepada bayi. Tetapi ibu sesekali mengangkat kepalanya dan posisi leher ibu berada pada posisi tegak, hanya menoleh ke kanan atau ke kiri. Namun, pada saat pandangan ibu mengarah ke bayi, posisi leher ibu menjadi menunduk dan bengkok. Begitu seterusnya perubahan sikap kepala atau leher ibu selama aktivitas menyusui berlangsung. Hasil dari wawancara mendalam dengan ibu yang menyusui dengan posisi duduk menunjukkan bahwa ibu tidak mempunyai ketentuan khusus terhadap posisi duduk yang membuat ibu merasa nyaman saat menyusui. Ibu lebih cenderung mengutamakan ketepatan posisi bayi terhadap payudara ibu saat menyusui. Jadi, posisi duduk ibu mengikuti posisi yang pas untuk bayi. Seperti kutipan hasil wawancara berikut: “Engga bisa nyender sih, kan ngikutin bayi. Kalau bayinya udah enak kadang saya baru bisa nyantai.”Ibu Yp Ibu mengatakan bahwa ketidaknyamanan dengan posisi duduk ibu saat menyusui mulai dirasakan ibu setelah menyusui berlangsung selama lima menit. Seperti kutipan hasil wawancara berikut: “Lima menitan udah mulai ngerasa kesemutan...” Ibu Dw “Ya itu kalau udah deket-deket 5 menitan. Biasanya empat menit saat menyusui udah mulai kesemutan.” Ibu Tk “Paling selama 5 menit setelah 5 menit, tapi entar pegelnya ilang sendiri gitu.” Ibu Dy “Ya, kalau nyusunya lama, punggung dan tangan juga mulai pegel- pegel.” Ibu Yp Berdasarkan kutipan hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu selama menyusui antara lain berupa kesemutan dan pegal-pegal. Ketika sudah merasakan ketidaknyamanan tersebut, yang biasa ibu lakukan adalah mengubah posisi duduknya. Seperti kutipan hasil wawancara berikut: “Ya, posisinya engga duduk begitu terus. Kadang begini duduknya...sambil ibu memperagakan posisi duduknya ” Ibu Py “Ya misalnya saya udah capek nih, tangannya pegel, saya pindahin aja ke tangan satunya.” Ibu Yp Namun ketika ibu sudah tidak bisa lagi menahan ketidaknyamanan yang dirasakan, biasanya ibu menghentikan menyusui sebentar danatau mengubah posisi menyusui menjadi berdiri atau berbaring miring. Sebagaimana kutipan hasil wawancara berikut: “Berhentiin aja sebentar, terus bawa jalan-jalan keluar. Terus lanjutin lagi neteknya, tapi sambil tiduran. ” Ibu Py “Ya terusin aja nyusunya sampai selesai, kadang ya sambil tiduran.” Ibu Tk

D. Gambaran Karakteristik Tempat Duduk yang Digunakan Ibu saat