Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Gambar 4.1 Histogram Data Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Adapun rekapitulasi data hasil posttest kelompok eksperimen dan kontrol dapat di lihat pada diagram batang berikut: Gambar 4.2 Histogram Data Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol 70 24 43.3 41.9 40 10.9 71 14 50.5 53.5 57.5 12.23 10 20 30 40 50 60 70 80 t ert inggi t erendah rat a-rat a median modus st andar deviasi eksperimen kont rol N il a i 85 52 72.95 75.95 80.64 10.38 80 45 62.95 65.5 48.5 11.9 10 20 30 40 50 60 70 80 90 t ert inggi t erendah rat a-rat a median modus st andar deviasi eksperimen kont rol N il a i

2. Analisis Data Hasil Belajar

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors. Adapun kriteria penerimaan bahwa suatu data berdistribusi normal atau tidak dengan rumusan sebagai berikut: Jika L hitung L tabel berarti data berdistribusi normal Jika L hitung L tabel berarti data tidak berdistribusi normal Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Statistik Eksperimen Kontrol Pretest Posttest Pretest Posttest N 40 40 40 40 X 43,30 72,95 50,50 62,95 S 10,90 10,38 12,23 11,90 L hitung 0,1082 0,1391 0,0544 0,1371 L tabel 0,141 0,141 0,141 0,141 Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Dari tabel Hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest maupun posttest kedua kelompok berdistribusi normal karena memenuhi kriteria yaitu L hitung L tabel .

b. Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel kelompok dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki varians yang homogen atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan berdasarkan uji kesamaan varians kedua kelas, menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan kriteria pengujian yaitu: jika F hitung F tabel maka data dari kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau homogen. Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest – Posttest Statistik Pretest Posttest Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol S 2 119,74 149,74 107,79 141,61 F-hitung 1,25 1,48 F-tabel 1,735 1,735 Kesimpulan Homogen Homogen Dari tabel diatas, untuk data pretest didapat F hitung = 1,25 dan data posttest didapat F hitung = 1,48, sedangkan F tabel = 1,735. Dari kedua data tersebut dadapatkan F hitung F tabel , maka dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar dari kedua sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen.

3. Hasil Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa data hasil belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelompok dilanjutkan pada analisis data berikutnya, yaitu uji hipotesis menggunakan uji “t” dengan kriteria pengujian, yaitu Jika t hitung t tabel maka H o diterima, H a ditolak. Jika t hitung t tabel maka H o ditolak, H a diterima. Untuk menentukan nilai t hitung digunakan rumus berikut ini: Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh t hitung untuk nilai pretest sebesar -2,77 dan t hitung nilai posttest sebesar 4,06. Pada taraf signifikansi 5 dengan dk = 78, diperoleh nilai t tabel = 2,00. Berikut adalah tabel pengujian hipotesis data hasil belajar. 2 1 2 1 1 1 n n dsg X X t    Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis Statistik Pretest Posttest Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol N 40 40 40 40 X 43,3 50,5 72,95 62,95 S 2 119,74 149,74 107,79 141,61 t hitung -2,77 4,06 t tabel 2,00 2,00 Keputusan Tidak terdapat perbedaan Terdapat perbedaan Dari tabel 4.4, pada nilai pretest tampak bahwa t hitung t tabel yaitu -2,77 2,00 sehingga hipotesis nol H o diterima dan hipotesis alternatif H a ditolak. Maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelas VII.10 sebagai kelompok eksperimen dan kelas VII.8 sebagai kelompok kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian. Berbeda dengan hasil perolehan pretest, tampak bahwa pada nilai posttest kedua kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda yaitu didapat t hitung t tabel yaitu 4,06 2,00 sehingga hipotesis nol H o ditolak dan hipotesis alternatif H a diterima. Dengan diterimanya H a pada pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis yaitu terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah Problem Based Learning terhadap hasil bealajr fisika siswa. Hal tersebut menunjukkan rata-rata hasil belajar fisika kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar fisika kelompok kontrol.

B. Pembahasan

Pada penelitian ini, penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah dalam proses pembelajaran peserta didik di SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan adalah hal yang baru sehingga tercipta suasana belajar yang lain dari