JS B
P
Dimana : P : Indeks kesukaran
B : Jumlah siswa yang menjawab benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk menginterpretasikan nilai tingkat kesukaran butir soal yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:
55
Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran
Berdasarkan perhitungan uji taraf kesukaran butir soal diketahui bahwa dari 7 soal yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian terdapat 6 soal
dengan kategori sedang, yaitu nomor 1, 3, 6, 8, 10, dan 12, serta terdapat 1 soal yang termasuk kategori soal sukar, yaitu soal nomor 13.
4. Daya pembeda butir soal Discriminating Power
Analisis daya pembeda soal pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu soal dalam membedakan tingkat kemampuan
siswa. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda pada penelitian ini yaitu:
56
B B
A A
j B
j B
D
Dimana :
D = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu B
A
= Banyaknya kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
55
Ibid, h. 210
56
Ibid, h. 213
Indeks Tingkat Kesukaran
Kriteria Tingkat Kesukaran
0,00 P ≤ 0,30
Sukar 0,30 P
≤ 0,70 Sedang
0,70 P ≤ 1,00
Mudah
B
B
= Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas J
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah Setelah indeks pada daya pembeda diketahui, maka harga tersebut
diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda sebagai berikut:
57
Tabel 3.6 Interpretasi Daya Pembeda
Indeks daya pembeda Kriteria validitas
Negatif Sangat buruk, harus dibuang
0,00 D ≤ 0,20
Jelek poor, 0,20 D
≤ 0,40 Cukup satisfactory
0,40 D ≤ 0,70
Baik good 0,70 D
≤ 1,00 Baik sekali excellent
Berdasarkan hasil uji daya pembeda soal diketahui bahwa terdapat 2 soal dengan kategori jelek poor, yaitu soal nomor 9 dan 14. Terdapat 10 soal
dengan kategori cukup satisfactory, yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 12 dan 13. Terdapat 2 soal dengan kategori baik good, yaitu soal nomor 6,
dan 8.
J. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian untuk memperoleh data yang diharapkan. Data yang diperoleh melalui instrumen
penelitian kemudian diolah dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji hipotesis. Pada penelitian ini data
yang diperoleh dari instrumen tes hasil belajar diolah dan dianalisis menggunakan statistik yaitu dengan uji-t.
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas untuk mengetahui
apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen atau tidak. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data
sebagai berikut:
57
Ibid, h. 218