Taraf kesukaran butir soal Index Difficulty

B B = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah Setelah indeks pada daya pembeda diketahui, maka harga tersebut diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda sebagai berikut: 57 Tabel 3.6 Interpretasi Daya Pembeda Indeks daya pembeda Kriteria validitas Negatif Sangat buruk, harus dibuang 0,00 D ≤ 0,20 Jelek poor, 0,20 D ≤ 0,40 Cukup satisfactory 0,40 D ≤ 0,70 Baik good 0,70 D ≤ 1,00 Baik sekali excellent Berdasarkan hasil uji daya pembeda soal diketahui bahwa terdapat 2 soal dengan kategori jelek poor, yaitu soal nomor 9 dan 14. Terdapat 10 soal dengan kategori cukup satisfactory, yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 12 dan 13. Terdapat 2 soal dengan kategori baik good, yaitu soal nomor 6, dan 8.

J. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian untuk memperoleh data yang diharapkan. Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian kemudian diolah dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji hipotesis. Pada penelitian ini data yang diperoleh dari instrumen tes hasil belajar diolah dan dianalisis menggunakan statistik yaitu dengan uji-t. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas untuk mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen atau tidak. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data sebagai berikut: 57 Ibid, h. 218

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data perlu dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berasal dari data yang terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah Uji Liliefors. Langkah-langkah uji Liliefors adalah sebagai berikut: 1 Urutkan data sampel dari yang terkecil sampai yang paling terbesar. 2 Tentukan nilai Z i dari tiap-tiap data dengan rumus: Z i = S X X i  Keterangan: Z i = Skor baku X = Nilai rata-rata Xi = Skor data ke- i S = Simpangan baku 3 Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z i berdasarkan tabel Z, dan sebut dengan F Z i . Jika Z i 0, maka F Z i = 0,5 + nilai tabel Z i 0, maka F Z i = 1 – 0,5 + nilai tabel 4 Selanjutnya hitung proporsi Z 1, Z 2,…, Z n yang lebih atau sama dengan Z i jika proporsi dinyatakan oleh S Z i , maka: S Z i = n Z Z Z Banyaknya n ... , 2 , 1 yang  Z i 5 Hitung selisih F Zi - S Zi, kemudian tentukan harga mutlaknya i i Z S Z F  6 Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini disebut L o. L o = max i i Z S Z F  7 Interpretasikan dengan membandingkannya pada tabel L 8 Kesimpulan: Jika Lo Lt : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.