Ho : Tidak terdapat pengaruh pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah Problem Based Learning terhadap
hasil belajar fisika siswa. Ha : Terdapat pengaruh pembelajaran fisika dengan menggunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah Problem Based Learning terhadap hasil belajar fisika siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan pada siswa kelas VII. Sekolah ini beralamatkan di Jl. Cireundeu Raya No 2 Ciputat
Timur Kota Tangerang Selatan. Adapun penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2010 2011, yaitu pada bulan Februari 2011.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yaitu metode penelitian yang tidak mencukupi semua syarat-syarat
dari suatu eksperimen.
46
Dalam penelitian kuasi eksperimen, tidak dilakukan randomisasi untuk memasukkan subjek ke dalam kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, melainkan menggunakan kelompok subjek yang sudah ada sebelumnya.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design, dimana dalam rancangan ini dilibatkan dua kelas yang dibandingkan,
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui randomisasi. Kelas eksperimen diberikan perlakuan
untuk jangka waktu tertentu. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan dan pengaruh dari perlakuan diukur berdasarkan perbedaan antara
pengukuran awal dan pengukuran akhir kedua kelas. Desain penelitian Nonequivalent control group pretest-posttest design tampak dalam tabel berikut:
46
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h.77
Tabel 3.1 Design Penelitian
Kelas Pretest
Treatment Posttest
E O
1
X
E
O
2
K O
1
X
K
O
2
Keterangan ; E : Kelompok eksperimen
K : Kelompok kontrol O
1
: Pretest yang diberikan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. O
2
: Posttest yang diberikan kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
X
E
: Perlakuan dengan penerapan model PBL X
K
: Perlakuan dengan model pembelajaran konvensional
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.
47
Terdapat dua macam populasi yaitu populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Negeri
2 Kota Tangerang Selatan.
2. Sampel
Penelitian terhadap seluruh populasi siswa yang terdapat di SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan merupakan hal yang sangat sulit dan menyita banyak
waktu. Oleh sebab itu, diperlukan sampel dalam sebuah penelitian. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
48
Sampel juga dapat dikatakan sebagai sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti yang
dianggap mewakili terhadap populasi dan diambil dengan menggunakan teknik sampling. Dari seluruh siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
48
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2009, cet.15, h.62
diambil 2 kelas secara acak untuk dijadikan sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling Sampel Acak
Kelompok, dengan unit samplingnya adalah kelas. Kelas yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII-10 sebagai kelompok eksperimen
dan kelas VII-8 sebagai kelompok kontrol.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan pada penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan tahap akhir. Langkah-langkah
pada setiap tahap dalam prosedur penelitian dapat dilihat lebih jelas pada gambar
3.1 berikut ini: