Pengertian Belajar Pengertian Prestasi Belajar

31 manusia. Belajar membantu manusia menyesuaikan diri adaptasi dengan lingkungan. Dengan adanya proses belajar inilah manusia dapat bertahan hidup survived. 51 Selanjutnya menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, ”belajar adalah suatu proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.” 52 sedangkan menurut Oemar Hamalik, ”belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.” 53 Menurut Zurinal Z. dan Wahdi Sayuti ”belajar dapat dimaknai dengan suatu proses bagi seseorang untuk memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap. Dalam perspektif psikologi pendidikan, belajar didefinisikan sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman .” 54 Menurut S. Nasution ”belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor- faktor yang tidak termasuk latihan.” 55 Menurut Sarlito Wirawan Sarwono ”belajar adalah suatu proses di mana suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi rangsang yang terjadi.” 56 Menurut Alisuf Sabri ” belajar merupakan faktor penentu proses perkembangan, manusia memperoleh hasil perkembangan berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan lain-lain 51 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri Dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, 2006, cet. 1, h.76 52 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, cet. 3, h. 10. 53 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003, cet. 2, h. 27. 54 Zurinal Z. dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, cet. 1, h. 117 55 S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Ed. 2, Cet. 1, h. 35 56 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi , Jakarta: PT Bulan Bintang, 2000, cet. 8, h.45 32 tingkah laku yang dimiliki manusia adalah diperoleh melalui belajar.” 57 Pengertian belajar menurut Wasty Soemanto yaitu: Belajar merupakan proses dasar daripada perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan- perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Kitapun hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari. Belajar adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil. Oleh karena itu, belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. 58 Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Serta belajar juga dapat disimpulkan sebagai perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang untuk memperoleh kecakapan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh dari pengalaman dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Selanjutnya Nana Sudjana mengatakan bahwa “belajar adalah proses yang aktif, belajar adalah mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memaham i sesuatu”. 59 Belajar disebut juga proses aksi reaksi serta interaksi atau hubungan antara seseorang dengan seseorang lainnya. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas siswa berinteraksi dengan guru, serta siswa berinteraksi dengan siswa yang kemudian akan menimbulkan pengalamn baru, baik bagi siswa maupun bagi gurunya. 57 M.Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN Fakultas Tarbiyah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet. 2, h. 54 58 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, Malang: PT Rineka Cipta, 1990, cet. 3, h. 99. 59 Nana Sudjana, Dasar – dasar Proses Belajar mengajar, Bandung: Balai Pustaka, 1987, h.28 33 Dari beberapa pengertian belajar yang telah dikemuakakan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku individu dari hasil pengalaman dan latihan. Perubahan tingkahlaku tersebut, baik dalam aspek pengetahuannya kognitif, keterampilannya psikomotor, maupun sikapnya afektif.

3. Pengertian Prestasi Belajar

Dibawah ini akan diuraikan beberapa pengertian tentang prestasi belajar yaitu : Menurut Nana Sudjana, “prestasi belajar diartikan sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai angka yang diberikan oleh Guru.” 60 Prestasi siswa tidak bisa diukur hanya dengan melihat hasil dari ujian semester, karena prestasi juga ditentukan oleh faktor lain. Menurut Zikri Neni Iska, “prestasi adalah tolok ukur belajar yang problematik.” 61 Dari beberapa pengertian prestasi belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil evaluasi belajar yang diperoleh atau dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu. Bentuk konkrit dan prestasi belajar adalah dalam bentuk skor akhir dari evaluasi yang dimasukkan dalam nilai raport. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dilakukan evaluasi. Prestasi belajar merupakan wujud yang menggambarkan usaha belajar yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa, ataupun orang lain dan lingkungannya. Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah melalui proses belajar yang ditunjukkan dalam bentuk angka, huruf ataupun tindakkan yang mencerminkan prestasi anak dalam periode tertentu. 60 Nana Sudjana, Penilaian Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992, cet. 4, h. 22. 61 Zikri Neni Iska, Psikologi Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brothers, 2006, cet. 1, h. 85. 34

4. Hakikat Belajar

Secara umum pengertian belajar menurut beberapa para ahli di atas, mengemukakan bahwa belajar merupakan proses perubahan menjadi lebih baik. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan tingkah laku dalam berbagai aspek. Dari sejumlah pengertian belajar yang telah dikemukakan di atas, ada satu kata kunci yang sangat penting dalam proses belajar, yakni kata “perubahan” atau change. Ketika kata “perubahan” diperbincangkan untuk memaknai kata belajar, maka hal ini menyangkut permasalahan mendasar dari masalah belajar. Bagaimanapun rangkaikan kata dan kalimat yang dikemukakan oleh para ahli dalam mendefinisikan kata belajar, maka intinya tidak lain adalah masalah “perubahan” yang terjadi pada seorang individu yang belajar. Perubahan yang dimaksudkan tentu saja perubahan yang sesuai dengan perubahan yang dikehendaki oleh pengertian belajar. Dengan demikian, seseorang yang telah melakukan aktivitas belajar dan diakhir aktivitas belajarnya tersebut telah memperoleh perubahan tingkah laku dalam dirinya, serta memiliki pengalaman baru, maka seseorang tersebut dikatakan telah melakukan aktivitas belajar. Akan tetapi perlu diingatkan, bahwa perubahan yangg terjadi akibat belajar adalah perubahan yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkahlaku. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah perubahan dan tidak setiap perubahan adalah hasil belajar.

5. Ciri-ciri Belajar

Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada perubahan tertentu yang dimaksudkan ke dalam ciri- ciri belajar. “Ciri - ciri belajar tersebut antara lain adalah perubahan yang terjadi secara sadar, perubahan dalam belajar bersifat fungsional, perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, dan perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.” 62 62 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2008, h. 15 35

6. Prinsip-Prinsip Belajar

Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang vital. Dalam uraian terdahulu telah ditegaskan, bahwa mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar, bahwa kegiatan mengajar hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar murid. Oleh karena itu, adalah penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar murid, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi murid-murid. Prinsip-prinsip belajar menurut Kunandar adalah sebagai berikut bahwa dalam belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri pada siswa. Belajar senantiasa bertujuan dengan pengembangan perilaku siswa. Belajar didasarkan atas kebutuhan dan motivasi tertentu. Belajar dilaksanakan dengan latihan daya- daya, membentuk hubungan asosiasi dan melalui penguatan. Belajar bersifat keseluruhan yang menitikberatkan pemahaman, berpikir kritis, dan reorganisasi pengalaman. Belajar membutuhkan bimbingan, baik secara langsung oleh guru maupun secara tak langsung melalui bantuan pengalaman pengganti. 63

7. Teori-Teori Belajar

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan. Proses perubahan tingkah laku atau proses belajar yang terjadi pada diri individu itu merupakan proses internal psikologis yang tidak dapat diketahui secara nyata. Oleh karena terjadinya proses belajar itu tidak dapat diketahui secara jelas, maka timbullah perbedaan pendapat dikalangan para ahli psikologi, sehingga akibatnya terjadi bermacam-macam teori belajar. Berikut ini akan diuraikan tentang beberapa teori belajar, yaitu: a. Teori Belajar Konstruktivisme Teori konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. bagi siswa agar benar-benar 63 Kunandar, Guru Profesional, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007 h. 302