Gambaran Umum SMK Bintang Nusantara Pondok Aren Tangerang

48 23. Alimun OB 24. M. Ali Selamat OB 25. Hamid OB 26. Endri Satpam 27. A. Romain Satpam b. Data Siswa SMK Bintang Nusantara Pondok Aren Tangerang Selatan Jumlah kelas yang ada di SMK Bintang Nusantara adalah sebanyak 5 kelas. Kelas tersebut terdiri dari 3 kelas X dan 2 kelas XI. Program – program jurusan yang ada di SMK ini adalah program Akuntansi AK, program Multi media MM, dan program Teknik Komputer Jaringan TKJ. Berikut jumlah siswa – siswi SMK Bintang Nusantara Pondok Aren Tangerang Selatan Tahun ajaram 2010-2011 secara keseluruhannya. TABEL 4 Data Siswa SMK Bintang Nusantara Pondok Aren Tangerang Selatan Tahun ajaran 2010 2011 No. Kelas Jumlah Rombel Jumlah Siswa Ket L P Jumlah 1. X AK 1 2 25 27 2. X TKJ 1 20 7 27 3. X MM 1 19 16 35 4. XI AK 1 5 19 24 5. XI TKJ 1 20 14 34 JUMLAH 147 4. Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah ini sudah sangat cukup memadai untuk menunjang kegiatan belajar – mengajar para siswa. Berikut adalah keadaan ruang serta sarana dan prasarana yang ada di SMK Bintang Nusantara Pondok Aren Tangerang Selatan. 49 TABEL 5 Keadaan dan jumlah ruang SMK Bintang Nusantara Pondok Aren Tangerang Selatan No Ruang Jumlah Kondisi 1. Ruang Kelas 10 Baik 2. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik 3. Ruang Tata Usaha dan Administrasi 2 Baik 4. Ruang Guru 1 Baik 5. Ruang Laboratorium IPA 1 Baik 6. Ruang Perpustakaan 1 Baik 7. Ruang BP BK 1 Baik 8. Ruang OSIS 1 Baik 9. Ruang Komputer dan Internet 2 Baik 10. Ruang Gudang 1 Baik 11. Mushalla 1 Baik 12. MCK 3 Baik 13. Ruang Audio Visual 1 Baik 14. Ruang Praktek Fotografi 1 Baik 15. Ruang Kegiatan keagamaan 2 Baik 16. Ruang Dinas Penjaga 1 Baik TABEL 6 Sarana dan Prasarana di SMK Bintang Nusantara Pondok Aren Tangerang Selatan No. Sarana dan Prasarana Jumlah 1. Kursi Siswa 504 2. Meja Siswa 252 3. Mesin Stensil 2 4. Mesin Ketik 4 5. Komputer 60 6. Radio Tape 3 7. OHP 1 8. Kipas Angin 10 9. Televisi 2 10. Telephon 2 11. Megaphone 1 12. Pengeras Suara 2 13. Alat Band 1 set 14. Kompor 1 15. Printer 4 16. Meja Kursi Tamu 3 50 17. Meja Guru 20 18. Kursi Guru 20 19. Rak Buku 7 20. Lemari 20 21. Filing Cabinet 20 22. Brankas 2 23. Proyektor Infokus 1 24. VCD 3 5. Struktur Organisasi SMK Bintang Nusantara Pondok Aren Tangerang Selatan TABEL 7 Struktur Organisasi Sekolah Komite Sekolah Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Tata Usaha - Kepala Tata Usaha - Urusan Keuangan - Perlengkapan - Pembuat Daftar Gaji - Juru Tik - Caraka Pesuruh Wakasek Bag. Kesiswaan Wakasek Bag. Kurikulum Wakasek Bag. Humas Wakasek Bag. Administrasi Guru Siswa 51 6. Kegiatan Ekstra kurikuler Kegiatan ekstra kurikuler yang ada di SMK Bintang Nusantara Pondok Aren Tangerang Selatan diantaranya: Rohis, Marawis, English Club, Volley.

B. Pendapat Guru Tentang Konflik Antarkelompok dalam bentuk Aksi

Tawuran yang Terjadi di SMK Bintang Nusantara Pondok Aren Tangerang Selatan. Konflik merupakan salah satu gejala sosial yang timbul dalam masyarakat. Tidak akan ada konflik jika tidak ada masyarakat, karena konflik itu akan tetap ada selama manusia melakukan interaksi sosial dalam masyarakat. Konflik merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif, artinya konflik bersifat mengahancur, bercerai berai, dan tidak satu kesatuan. Banyak hal yang menyebabkan konflik sosial bisa terjadi, seperti pendapat Guru BK bimbingan konseling melalui wawancara mengemukakan bahwa konflik itu terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara satu atau kelompok orang dengan kelompok lainnya. 74 Konflik sosial yang ada tidak hanya terjadi di lingkungan masyarakat yang kompleks saja. Namun koflik sosial juga bisa terjadi pada ruang lingkup yang lebih kecil, misalnya konflik sosial yang terjadi di lingkungan sekolah. Konflik sosial yang terjadi di sekolah salah satu bentuknya adalah tawuran antarkelompok, yang tentu saja hal ini dapat menimbulkan dampak – dampak yang buruk. Aksi tawuran sangat merugikan baik untuk siswa itu sendiri, keluarga, sekolah maupun lingkungan sekitar dimana aksi tawuran tersebut terjadi. 75 Banyak hal yang menyebabkan para siswa melakukan aksi tawuran. Salah satunya adalah karena aksi saling ejek antarsiswa dengan sekolah lain. Seperti yang dikemukakan oleh Guru yang penulis wawancarai, bahwa aksi tawuran yang terjadi di sekolah ini karena saling mengejek atau menjelek- 74 Nita Erlypranawati, Wawancara, Pondok Aren, Rabu 20 Juli 2011. 75 Nita Erlypranawati, Wawancara, Pondok Aren, Rabu 20 Juli 2011. 52 jelekkan satu sama lain, sehingga memicu kemarahan dari dua belah pihak dan akhirnya terjadilah aksi saling pukul. Awal mula terjadinya aksi saling ejek antarsiswa berawal dari kumpul-kumpul biasa dengan teman satu sekolah, nongkrong di warung atau di pinggir jalan. Kemudian ada sekumpulan siswa dari sekolah lain yang tengah melintas dengan spontan menjelek – jelekkan sekolah mereka dan mengejek – ejek mereka. Alhasil merekapun marah dan mebalas dengan ejekan yang sama, hingga terjadilah tawuran diantara mereka. Aksi tawuran yang mereka lakukan tentu saja merupakan perbuatan yang tidak patut untuk ditiru. Para siswa seharusnya memiliki tugas untuk belajar dan menuntut ilmu, dengan melakukan kegiatan – kegiatan yang positif serta berkaitan dengan pendidikan mereka di sekolah. Banyak hal yang bisa dilakukan para siswa untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan, misalnya mengikuti kursus – kursus di luar sekolah, ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler, ikut dalam kegiatan sosial di masyarakat, dan lain sebagainya. Sehingga diharapkan dengan mengikuti kegiatan – kegiatan tersebut para siswa tidak mempunyai waktu untuk melakukan aksi tawuran. Tentu saja hal ini menjadi perhatian besar para Orang tua dan Guru untuk mengajak dan membimbing serta mendidik siswa untuk selalu berkelakuan baik, serta meningkatkan potensi yang ada dalam diri siswa, agar siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah.

C. Dampak – dampak yang Ditimbulkan dalam Aksi Tawuran bagi Siswa,

Guru, dan Sekolah di SMK Bintang Nusantara Pondok Aren. Aksi tawuran yang dilakukan oleh para siswa tersebut memang bukanlah perilaku terpuji, namun itulah bentuk dari ungkapan rasa kesal mereka karena tidak terima sekolah mereka di jelek-jeleknya oleh sekolah lain. Para siswa Sekolah Menengah Kejuruan merupakan anak yang memang masih dalam usia labil, artinya pada usia ini merupakan masa-masa seorang anak untuk mencari jati diri mereka dalam lingkungan sosialnya. Di masa-masa menginjak usia transisi dari masa remaja menuju dewasa ini, seorang anak cepat terpengaruh oleh ajakan teman-temannya entah 53 itu untuk berbuat baik ataupun tidak baik. Seperti yang diungkapkan oleh Guru melalui wawancara bahwa siswa-siswa yang ikut dalam aksi tawuran adalah siswa yang sering bolos sekolah dan prestasi belajarnya kurang, namun ada pula siswa yang baik ikut dalam aksi tawuran karena ajakan teman- temannya untuk membela nama baik sekolah mereka. 76 Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang baik pun dapat terpengaruh oleh ajakan teman-temannya untuk ikut dalam aksi tawuran. Aksi tawuran yang dilakukan oleh para siswa tentu saja menimbulkan dampak-dampak buruk bagi siswa, Guru, dan bagi sekolah. Dampak-dampak yang ditimbulkan tentu saja bersifat negatif, namun ternyata aksi tawuran yang terjadi di sekolah ini juga menimbulkan dampak yang positif bagi siswa tersebut. Dampak yang ditimbulkan dari aksi tawuran bagi siswa adalah siswa mendapatkan skorsing selama beberapa hari dan ada pula siswa yang dikeluarkan dari sekolah, selain itu aksi tawuran ini juga berdampak negatif terhadap prestasi belajar mereka di sekolah, siswa menjadi tertinggal dalam mengikuti mata pelajaran di sekolah. Sedangkan dampak positif dari aksi ini bagi siswa adalah siswa dapat lebih berhati-hati dalam memilih teman dan lingkungan pergaulan mereka, agar tidak salah dalam bertindak. 77 Kemudian dampak bagi Guru yaitu guru menjadi terganggu dalam mengajar, karena Guru berusaha untuk melerai aksi tawuran, dan Guru merasa tidak nyaman berada di sekolah. Dan dampak aksi tawuran bagi sekolah yaitu merusak nama baik sekolah, sehingga membuat citra buruk terhadap sekolah yang berdampak pada minat masyarakat yang rendah untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah ini. Aksi tawuran yang terjadi memang banyak menimbulkan dampak – dampak yang buruk bagi siswa yang menjadi aktor dalam aksi ini, begitu pun bagi orang – orang yang berada dalam lingkungan sekolah tersebut. Oleh karena itu masalah ini harus diselesaikan dengan mencarikan solusi yang terbaik agar aksi tawuran tidak terulang kembali. 76 Nita Erlypranawati, Wawancara, Pondok Aren, Rabu 20 Juli 2011. 77 Nita Erlypranawati, Wawancara, Pondok Aren, Rabu 20 Juli 2011.