54
D. Upaya-upaya Guru dalam Mengatasi Aksi Tawuran Siswa di SMK
Bintang Nusantara Pondok Aren.
Upaya Guru dalam mengatasi aksi tawuran yang terjadi di SMK Bintang Nusantara dapat dilakukan melalui berbagai cara. Dari hasil
wawancara penulis dengan Guru BK Bimbingan Konseling, yaitu : usaha untuk mengatasi aksi tawuran yang terjadi di sekolah antara lain Guru
memanggil siswa yang melakukan aksi tawuran dan menanyakan latar belakang terjadinya aksi tawuran, kemudian Guru memberikan pengarahan,
memanggil orang tua siswa, dan membuat keputusan berupa hukumansanksi. Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi aksi tawuran di sekolah
antara lain : 1.
Bekerjasama antara Guru dan siswa untuk menyelesaikan permasalahan di sekolah.
2. Sekolah memberikan tindakan preventif dengan memberikan arahan
mengenai dampak dari aksi tawuran. 3.
Memberikan peringatan keras dari pihak sekolah bahwa siswa yang terlibat dalam aksi tawuran akan dikeluarkan dari sekolah.
4. Membuat komitmen antara siswa dengan sekolah bahwa tugas siswa di
sekolah adalah belajar. 5.
Bekerjasama dengan lingkungan sekitar apabila ada siswa yang kurang baik tingkahlakunya agar melapor pihak sekolah.
6. Bekerjasama dengan orang tua untuk memeberikan arahan dan motivasi
kepada anak mereka agar tidak terlibat dalam aksi tawuran.
78
Dari upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk mengatasi aksi tawuran disekolah, salah satunya adalah memberikan peringatan keras
terhadap siswa yang terlibat dalam aksi tawuran. Siswa yang menjadi provokator dalam aksi tawuran dan melakukan tindakan anarkis dan
membahayakan akan dikeluarkan dari sekolah. Sedangkan siswa yang hanya ikuta-ikutan saja dalam aksi tawuran, diskorsing selama kurang lebih 2
minggu dan mendapatkan tugas serta arahan dari Guru BK dan tugas dari Guru bidang study.
78
Nita Erlypranawati, Wawancara, Pondok Aren, Rabu 20 Juli 2011.
55
Dengan demikian upaya – upaya yang telah disebutkan di atas,
diharapkan dapat mengatasi dan menyelesaikan masalah aksi tawuran ini agar tidak terulang kembali, sehingga tercipta suasana aman, nyaman, dan
harmonis di lingkungan sekolah.
E. Hasil Pengaruh yang Terlihat.
Konflik antarkelompok yang dilakukan oleh para siswa disekolah memang membuat resah berbagai pihak, baik bagi para Orang tua, Guru,
Sekolah, ataupun masyarakat sekitar. Aksi tawuran yang mereka lakukan tentu saja menimbulkan berbagai banyak dampak negatif yang mereka alami, tidak
hanya bagi siswa saja namun juga Guru mereka dan pihak sekolah pun ikut merasakan dampak yang ditimbulkan. Dampak-dampak negatif yang mereka
alami secara fisik dapat terlihat dari luka-luka akibat sabetan benda-benda tajam atau lemparan benda-benda tumpul yang mereka gunakan untuk
melancarkan aksi tawuran. Selain dampak yang dialami berupa luka-luka fisik, aksi tawuran ini
juga mengakibatkan dampak yang buruk bagi perilaku dan prestasi belajar mereka di sekolah. Dari hasil wawancara penulis dengan Guru BK, mengenai
sikap dan perilaku siswa yang sering melakukan aksi tawuran yaitu siswa sering keluar kelas ketika kegiatan belajar-mengajar tengah berlangsung,
siswa cenderung malas, terkadang melanggar tata tertib sekolah misalnya merokok di lingkungan sekolah, melawan kepada Guru, sering membolos, dan
bergaul dengan orang-orang yang tidak baik di luar sekolah. Aksi tawuran yang mereka lakukan tidak hanya berdampak pada
perilaku mereka saja di sekolah, namun aksi tawuran ini juga berdampak pada prestasi belajar mereka di sekolah. Seperti pada pernyataan di atas, bahwa
siswa yang melakukan aksi tawuran cenderung malas untuk sekolah. Hal ini dapat dilihat dari daftar hadir siswa yang penulis dapatkan dari arsip sekolah,
sebagai berikut :
56
TABEL 8 Daftar hadir responden terhitung mulai bulan Januari
– Mei 2011 No.
Responden Jumlah Ketidak
hadiran
1 Achmad Mawarid Daulah
5 hari 2
Alfiansyah 15 hari
3 Anas Syarifudin Hidayat
8 hari 4
Andri Setiawan Alamsyah 15 hari
5 Andriansyah
29 hari 6
Daril Henmas Perdana 0 hari
7 Deni Firmansyah
18 hari 8
Deni Saputra 7 hari
9 Farizal Rio Pratama
4 hari 10
Firda Rahmawan 2 hari
11 Hardi Saputra
20 hari 12
M. Dede Khoirudin 5 hari
13 Muhajir Agil
1 hari 14
Mukhamad Nurmansyah 26 hari
15 Rachman Fauzi
5 hari 16
Rahmat Rivaldi 18 hari
17 Rusli Gusnandar
11 hari 18
Suprianto 9 hari
19 Zenia Purnama
9 hari 20
Afneri Panko 1 hari
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, sebagian besar responden memiliki daftar ketidakhadiran yang amat banyak. Hal ini dikarenakan siswa
yang melakukan aksi tawuran cenderung malas untuk hadir di sekolah dan mengikuti proses belajar, sehingga prestasi belajarnya pun menurun. Dengan
demikian, hal ini menunjukkan bahwa, terdapat pengaruh konflik antarkelompok dalam bentuk tawuran terhadap prestasi belajar mereka di
sekolah, salah satunya terlihat dari daftar hadir siswa yang banyak alfa atau tidak masuk sekolah.