15
Misalnya konflik agama yang terjadi di Poso, Jika agama adalah unsur uinersal dari kebudayaan, maka konflik antaragama yang terjadi
merupakan perwujudan dari konflik yang bersumber pada perbedaan kebudayaan yang ada.
c. Perbedaan Kepentingan
Perbedaan kepentingan jelas merupakan faktor penyebab terjadinya konflik. Perbedaan kepentingan menginginkan kesuksesan yang sebesar-
besarnya bagi kelompok yang menang. Misalnya dalam pemilihan ketua OSIS di sekolah, masing-masing calon kandidat ketua OSIS berkompetisi
untuk memenangkan suara dalam pemungutan suara. Karena memiliki kepentingan masing-masing dalam mewujudkan visi dan misi mereka,
maka para calon kandidat inipun melakukan kecurangan-kecurangan. Jika salah satu calon terpilih, maka calon ketua OSIS yang kalah akan
mengajukan protes kepada panitia sehingga terjadilah konflik diantara keduanya.
d. Perubahan Nilai Sosial
Perubahan nilai sosial yang terjadi dalam masyarakat seringkali tidak diikuti dengan kesiapan mental masyarakatnya untuk menghadapi
perubahan. Misalkan ketika di zaman sekarang hubungan antara laki-laki dan wanita sudah sangat bebas sekali, tidak seperti pada zaman dahulu
dimana hubugan antara laki-laki dan wanita dibatasi. Hal ini dapat menimbulkan kecemasan bagi para orang tua terhadap pergaulan anak-
anaknya. Perubahan sosial semacam ini bisa mengakibatkan konflik antara golongan tua dengan golongan muda perihal pergaulan muda-mudi masa
kini.
4. Macam-macam Konflik Sosial
Konflik sosial atau pertentangan yang terjadi di masyarakat memiliki berbagi macam bentuknya. Karena konflik merupakan
permasalahan sosial yang sangat dekat dengan kehidupan manusia. Macam-macam bentuk konflik sosial yang terjadi dalam masyarakat
adalah konflik antarpribadiantarindividu, konflik antarkelompok, konflik
16
antaretnis, konflik antaragama, dan konflik antarnegara.
22
Berikut penjelasan masing-masing bentuk konflik:
a. Konflik antarpribadiantarindividu adalah konflik sosial yang
melibatkan seorang individu dengan individu lainnya mengenai permasalahan-permasalahan sosial. Misalnya konflik pribadi antara
sepasang suami-istri yang tengah diambang perceraian. b.
Konflik antarkelompok adalah konflik sosial yang terajdi antara kelompok sosial yang satu dengan kelompok sosial yang lain.
Misalnya bentrok yang terajdi antarwarga, tawuran antarpelajar, demonstrasi yang bersifat anarki, dan lain sebagainya.
c. Konflik antaretnis adalah Etnis atau suku bangsa, biasanya memiliki
berbagai kebudayaan yang berbeda satu dengan lainnya. Sesuatu yang dianggap baik atau sacral dari suku tertentu mungkin tidak demikian
halnya bagi suku lain. Perbedaan etnis tersebut dapat menimbulkan terjadinya konflik antaretnis. Misalnya, konflik etnis di Kalimantan
antara suku Dayak dan suku Madura pendatang. Bagi suku Madura pendatang, bekerja adalah suatu tuntutan bagi pemenuhan hidup di
perantauan. Pekerjaan mereka adalah menebang kayu di hutan, sementara hutan tersebut adalah tempat yang disakralkan oleh suku
Dayak. Kesalapahaman ini menyebabkan terjadinya konflik antaretnis Dayak dan Madura yang menelan banyak korban diantara kedua suku
yang berkonflik tersebut. d.
Konflik antaragama adalah konflik yang terjadi karena masalah- masalah yang dtimbulkan dalam masyarakat beragama. Agama
merupakan suatu yang mutlak kebenarannya dan merupakan suatu wahyu yang langsung diturunkan oleh Tuhan kepada seluruh umatnya
di muka bumi ini. Sifat agama yang demikian sering menimbulkan berbagai konflik, baik antarumat dalam satu agama, umat antaragama,
maupun umat beragama dengan pemerintah. Oleh karena adanya potensi konflik yang berkaitan dengan agama tersebut, maka
22
Andreas Soeroso, Sosiologi 2..., h. 38