41
dampak negatif, baik dampak negatif secara lahir maupun batin ataupun materiil serta moril. Dampak yang ditimbulkan secara lahir misalnya luka-luka fisik
akibat terkena benda-benda tajam, karena dalam aksinya para pelajar kerap kali membawa benda-benda tajam seperti pisau, pedang samurai, gir motor, stick golf,
dan lain sebagainya. Selain itu aksi ini juga bisa berdampak pada kondisi jiwabatin mereka. Misalnya ada perubahan sikap dalam dirinya yang dulunya
mereka berwatak baik sekarang menjadi anak yang berwatak buruk dan keras, menjadi anak yang malas belajar dan tidak mau mengerjakan tugas-tugas mereka
di sekolah. Pada akhirnya aksi tawuran yang mereka lakukan memungkinkan prestasi belajar mereka terpengaruh.
42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Wilayahlokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan diwilayah Pondok Aren, tepatnya di Jl. Raya Ciledug Jombang No. 15 Pondok Aren Kota Tangerang selatan.
Adapun waktu penelitiannya mulai bulan Juli hingga bulan Agustus 2011.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi yaitu “keseluruhan subyek penelitian”.
69
Adapun subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X atau kelas I SMK Bintang
Nusantara Pondok Aren Tangerang selatan, tahun ajaran 2010 – 2011.
Akan tetapi tidak mungkin meneliti dan mengobservasi seluruh jumlah total dari subjek yang diteliti, jadi peneliti hanya mengambil sebagian
subyek contoh representatif dari subjek keseluruhan yang diteliti yang menjadi objek sesungguhnya dari suatu penelitian adalah sample.
2. Sampel
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa – siswa kelas X TKJ
SMK Bintang Nusantara Pondok Aren, sebanyak 20 orang responden yang pernah melakukan konflik antarkelompok, dalam hal ini aksi tawuran.
69
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:PT. Rineka Cipta, 1998, cet.11, h. 97
42
43
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang ditunjang oleh data
– data yang diperoleh melalui penelitian lapangan yaitu penulis mengadakan penelitian langsung ke objek
sasaran penelitian, yang ditempuh dengan teknik-teknik sebagai berikut: metode pengumpulan, observasi, wawancara, dan angket.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan laporan ini, maka penulis menggunakan metode:
1. Metode pengumpulan adalah metode dengan cara pengumpulan data
mengenai suatu hal yang dapat berupa catatan, transkrip, legger dan sebagainya.
70
2. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara langsung ke objek
penelitian dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki. Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati langsung objek penelitian di
lapangan. 3.
Wawancara yaitu percakapan langsung dan tatap muka face to face dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang akan memberikan jawaban atas
pertanyaan itu.
71
4. Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pribadinya, ataupun hal-hal yang ia ketahui.
72
Jadi, angket juga dapat dikatakan sebagai alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan yang diajukan disertai beberapa alternatif jawaban untuk dipilih oleh responden. Angket dalam penelitian ini bersifat
70
Sutrisno Hadi, Statistik 2, Yogyakarta: Andi Offset, 1990, h. 97.
71
Imam Suprayogo Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, h. 172
72
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,...h. 117.
44
tertutup agar terdapat kesamaan jawaban masing-masing responden sehingga proses pengolahan datanya lebih mudah.
E. Teknik Pengolahan Data
Untuk menolah data dalam penulisan ini, penulis melakukan langkah- langkah sebagai berikut :
1. Editing, yaitu memeriksa kembali jawaban daftar pertanyaan yang
diserahkan oleh responden. Kemudian angket tersebut diperiksa satu persatu, tujuannya untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada
pada daftar pertanyaan yang telah diselesaikan. Jika ada jawaban yang diragukan atau tidak dijawab, maka penulis menghubungi responden yang
bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya. 2.
Koding, yaitu usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut macam-macamnya.
3. Scoring, yaitu merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir
petanyaan yang terdapat dalam angket. 4.
Persentase digunakan untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh konflik antarkelompok terhadap prestasi belajar siswa. Angket persentase
diperoleh dengan cara frekuensi jawaban dibagi jumlah responden dikalikan 100 dengan rumus satistik persentase.
F. Teknik Analisis Data
Data dari angket dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis secara kualitatif yang dinamakan deskriptif analisis yaitu
menggambarkan apa adanya. Langkah pertama adalah membuat tabel frekuensi kemudian
dilengkapi dengan presentase. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus sebagai berikut :
P =
� �
x 100