Tujuan dan signifikansi PENDAHULUAN

12 tindakan sosialnya. Sehingga secara sederhana konflik adalah pertentangan yang ditandai oleh pergerakan dari beberapa pihak sehingga terjadi persinggungan. 16 Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. 17 Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih bisa juga kelompok dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik sosial yang terjadi banyak diakibatkan oleh berbagai macam sebab. Misalnya karena adanya perbedaan cara berpikir dan bertindak seseorang dengan orang lain, yang memunculkan ketegangan dari masing- masing pihak. Konflik juga bisa disebabkan karena perbedaan kepentingan masing-masing pihak. Ketika kepentingan seseorang atau suatu kelompom orang untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu terusik oleh orang lain, maka ia akan tetap berusaha untuk memperthankan kepentingan kelompoknya meskipun harus berkonflik dengan orang lain. Selain kedua hal tersebut yang bisa menyebabkan konflik sosial adalah perbedaan kebudayaan dan perubahan sosial juga dapat menyebabkan timbulnya konflik sosial. Dalam hal kebudayaan misalnya berkembang paham etnosentris, yaitu paham yang menganggap bahwa kebudayaan mereka lebih baik daripada kebudayaan yang lain. Paham seperti inilah yang dapat memunculkan konflik sosial dalam hal ini adalah konflik antaretnis. Selain itu hal lain yang juga dapat menyebabkan timbulkan konflik sosial yaitu adanya perubahan sosial. Perubahan sosial yang tidak disertai dengan kesiapan mental untuk menghadapi perubahan-perubahan yang mengikuti perkembangan zaman, akan menyebabkan konflik diantara mereka yang pro terhadap perubahan dengan mereka yang kontra dengan adanya perubahan. 16 Novri Susan, Sosiologi Konflik dan isu-isu Kontemporer..., h. 4. 17 http:id.wikipedia.orgwikikonflik , akses pada hari selasa, 26 April 2011. 13

2. Pengertian konflik menurut para ahli

a. Menurut Soerjono Soekanto, dalam buku Andreas Soeroso, Sosiologi 2 menyatakan bahwa pertentangan atau konflik adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. 18 Kelompok yang berhasil menaklukan lawannya, maka dia berhak mengambil sebesar-besarnya keuntungan dari pihak yang kalah. b. Menurut Watkins, dalam buku Robby I. Chandra, konflik dalam kehidupan sehari-hari, mengemukakan bahwa konflik terjadi bila terdapat dua hal. Pertama, konflik bisa terjadi bila sekurang-kurangnya terdapat dua pihak yang secara potensial dan praktisoperasional dapat saling menghambat. Secara potensial artinya mereka memiliki kemampuan untuk menghambat. Secara praktisoperasional, artinya kemampuan tadi bisa diwujudkan dan ada didalam keadaan yang memungkinkan perwujudannya secara mudah. Artinya bila kedua pihak tidak dapat menghambat atau tidak melihat pihak lain sebagai hambatan, maka konflik tidak akan terjadi. Kedua, konflik dapat terjadi bila ada suatu sasaran yang sama-sama dikejar oleh kedua pihak namun hanya salah satu pihak yang mungkin akan mencapainya. Contoh: jika Joni dan Tono sama-sama ingin memperistri Ayuda. Karena Ayuda tidak mungkin memenuhi keinginan keduanya sekaligus, maka kedua pria tersebut secara potensial dapat terlibat dalam situasi konflik. 19 c. Menurut Pruit dan Rubin dengan mengutip Webster, dalam buku Novri Susan, Sosiologi konflik dan isu-isu kontemporer mengemukakan bahwa konflik berarti persepsi mengenai perbedaan kepentingan perceived divergence of interest, atau suatu kepercayaan bahwa aspirasi pihak-pihak yang berkonflik tidak dicapai secara simultan. 20 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa konflik adalah suatu proses sosial yang diakibatkan karena adanya perbedaan kepentingan yang melibatkan seorang individu dengan individu lain atau kelompok masyarakat, dimana antara individu atau kelompok masyarakat tersebut 18 Andreas Soeroso, Sosiologi 2 ..., h. 37 19 Robby I. Chandra, Konflik dalam hidup sehari-hari, Yogyakarta:Kanisius, 1992, cet. 6, h. 20 20 Novri Susan, Sosiologi Konflik dan isu-isu Kontemporer..., h. 5