Hakikat Belajar Ciri-ciri Belajar

36 memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. Menurut teori konstruktivis ini, guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan member kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. b. Teori Perkembangan Kognitif Piaget Teori perkembangan Piaget mewakili konstruktivisme, yang memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses di mana anak secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka. Menurut Piaget, perkembangan kognitif seseorang melalui empat tingkatan, yaitu sensorimotor lahir sampai usia 2 tahun, praoperasional usia 2 sampai 7 tahun, operasi konkrit 7 sampai 11 tahun dan operasi formal usia 11 tahun sampai dewasa. c. Teori Belajar Bermakna David Ausubel Belajar bermakna menurut teori Ausubel yaitu suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar ialah apa yang telah diketahui siswa. Berdasarkan teori Ausubel, dalam membantu siswa menanamkan pengetahuan baru dari suatu materi, sangat diperlukan konsep-konsep awal yang sudah dimiliki siswa yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. Dengan demikian agar belajar lebih bermakna, konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa. 37 d. Teori Pembelajaran Sosial Vygotsky Teori Vygotsky lebih menekankan pada aspek sosial dari pembelajaran. menurutnya proses pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan mereka yang disenut dengan zone of proximal development, yakni daerah tingkat perkembangan sedikit di atas daerah perkembangan seseorang saat ini. 64 e. Teori Classical Conditioning Teori ini menganggap bagaimana menghindari timbulnya perasaan-perasaan negatif terhadap suatu pelajaran. mengatasi rasa takut dan khawatir terhadap tugas-tugas di kelas dan lain-lain. 65 Dengan demikian, teori – teori belajar tersebut di atas dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh sekolah sebagai sarana informasi pendidik dan pengetahuan pendidik dalam menyampaikan materi belajar. Sehingga diharapkan tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik.

8. Faktor-Faktor yang Mempegaruhi Prestasi Belajar

Belajar merupakan proses yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pembaharuan dalam tingkahlaku atau kecakapan. Jadi berhasil tidaknya seseorang dalam proses belajar tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dalam digolongkan dalam dua bagian, yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor – faktor intern, yakni faktor – faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Diantara faktor – faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang adalah antara lain : 64 Trianto, Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik , Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007, cet. 1, h. 26 65 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar..., h.81