Penyelesaian di pengadilanAdjudication jika berbagai macam
26
Marx mengajukan konsepsi penting tentang konflik, yaitu tentang masyarakat kelas dan perjuangan kelas. Marx menyatakan
“.... of all instruments of production the greatest force of production is the
revolutionary class itself” .... dari semua instrumen-insturmen priduksi yang paling besar kekuatan produksi itu adalah kelas
revolusioner itu sendiri dikutipp oleh Dahrendorf. Pernyataan Marx melalui artikelnya The Clasess tersebut memberi penekanan
bahwa perubahan sosial dalam sejarah masyarakat manusia adalah akibat perjuangan revolusioner kelas. Kelas revolusioner yang
dimaksudkan oleh Marx adalah kelas proletariat. Kelas, menurut Marx adalah entitas dari perubahan-perubahan sosial. Kelas dan
perjuangan kelas kemudian, dalam konteks masyarakat kapitalis Marx, berada dalam kontradiksi sistem ekonomi kapitalis. Bryan
Turner merangkum efek dari proses kontradiksi sistem ekonomi kapitalis: 1 polarisasi radikal dari sistem kelas kedalam dua kelas
bermusuhan, yaitu borjuis dan kapitalis; 2 proses segregasi sistem kelas, yaitu kelas pemilik modal kaum borjuis yang kikir dan
pemiskinan kelas pekerja; dan 3 radikalisasi kelas pekerja yang ditransformasikan melalui perjuangan polistis.
34
Dalam teori ini Marx membagi dua kelompok masyarakat yaitu masyarakat Borjuis dan masyarakat Proletar.
35
Masyarakat Borjuis adalah masyarakat golongan kaya raya yang menguasai seluruh alat-alat produksi,
untuk mendapatkan keuntungan capital yang sebesar-besarnya. Sedangkan masyarakat Proletar yaitu masyarakat miskin yang bekerja
sebagai buruh pada alat-alat produksi tersebut. Dalam pelaksanaannya kaum Borjuis menindas kaum Proletar dengan cara mempekerjakan tenaga
mereka dengan mendapatkan upah, tanpa mendapatkan hasil dari alat-alat produksi. “Sehingga kaum kapitalis dan kaum proletar terlibat dalam
konflik yang tak terelakkan lagi. Alasannya ialah karena guna mendapat keuntungan sebesar-besarnya, para kapitalis berusaha menekan upah buruh
serendah- rendahnya.”
36