Analisis dan Interpretasi Data

61 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang menjawab selalu aksi tawuran itu diawali dengan saling “ejek” sebesar 50, dan siswa yang menjawab aksi tawuran sering diawali dengan aksi saling “ejek” sebesar 15, dan siswa yang menjawab kadang-kadang aksi tawuran itu diawali dengan aksi saling “ejek” sebesar 15, dan yang menjawab tidak pernah aksi tawuran itu diawali dengan aksi saling “ejek” sebesar 20. Hal ini menunjukkan bahwa setengah dari jumlah siswa berpendapat bahwa aksi tawuran yang mereka lakukan selalu berawal dari aksi saling “ejek” satu sama lain yang kemudian berujung pada kemarahan dua belah pihak, dan sepakat mengadakan aksi tawuran. TABEL 14 Selain karena saling “ejek”, penyebab aksi tawuran karena ada perbedaan kepentingan diantara kalian. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 4 3 5 8 20 15 25 40 N 20 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penyebab aksi tawuran selain karena saling “ejek”, yaitu karena adanya perbedaan kepentingan diantara mereka yang mengadakan konflik, siswa yang menjawab selalu sebesar 20, dan siswa yang menjawab sering sebesar 15, dan siswa yang menjawab kadang-kadang tawuran disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan sebesar 25, dan siswa yang menjawab tidak pernah ada penyebab aksi tawuran karena adanya perbedaan kepentingan sebesar 40. Hal ini mengindikasikan bahwa hampir setengahnya siswa menjawab tidak ada perbedaan kepentingan yang menjadi penyebab mereka melakukan aksi tawuran. 62 TABEL 15 Ikut dalam aksi tawuran atas kemauan sendiri. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 3 5 5 7 15 25 25 35 N 20 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang ikut dalam aksi tawuran atas kemauannya sendiri adalah yang menjawab selalu sebesar 15, siswa yang menjawab sering sebesar 25, dan siswa yang menjawab kadang- kadang atas kemauannya sendiri sebesar 25, dan siswa yang menjawab tidak pernah melakukan aksi tawuran atas kemauannya sendiri sebesar 35. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian kecil dari mereka ikut dalam aksi tawuran atas kemauan diri sendiri, namun ada juga siswa yang ikut dalam aksi tawuran karena ikut-ikutan atau dipaksa oleh temannya. TABEL 16 Ikut dalam aksi tawuran karena paksaan teman. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 1 3 10 6 5 15 50 30 N 20 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang ikut aksi tawuran karena paksaan temannya yaitu yang menjawab selalu sebesar 5, dan siswa yang menjawab sering dipaksa oleh temannya sebesar 15, dan kadang- kadang siswa ikut dalam aksi tawuran karena paksaan dari teman menjawab sebesar 50, dan yang menjawab tidak pernah dipaksa oleh temannya menjawab sebesar 30. Hal ini menunjukkan bahwa setengahnya dari siswa ikut dalam aksi tawuran karena paksaan dari teman-teman mereka. Hal ini mereka lakukan sebagai wujud solidaritas mereka sebagai teman satu sekolah. 63 TABEL 17 Membawa benda-benda tajam seperti pisau belatih, stick golf, gir motor, dan samurai saat melakukan aksi tawuran. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 8 4 8 40 20 40 N 20 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang selalu membawa benda-benda tajam untuk menjalankan aksi tawuran yaitu sebesar 40, dan siswa yang sering membawa benda-benda tajam dalam aksi tawuran sebesar 0, dan siswa yang menjawab kadang-kadang membawa benda-benda tajam sebesar 20, sedang kan yang menjawab tidak pernah membawa benda-benda tajam dalam aksi tawuran sebesar 40. Hal ini menunjukkan bahwa hampir setengah dari siswa yang melakukan aksi tawuran selalu membawa benda- benda tajam untuk menjalankan aksi anarkinya. Tentu saja hal ini sangat membahayakan dirinya dan orang lain. TABEL 18 Waktu melakukan aksi tawuran setelah jam pulang sekolah. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 6 5 5 4 30 25 25 20 N 20 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang menjawab selalu melakukan aksi tawuran setelah jam pulang sekolah adalah sebesar 30, dan siswa yang menjawab sering sebesar 25, dan siswa yang menjawab kadang- kadang melakukan aksi tawuran setelah jam pulang sekolah yaitu sebesar 25, sedangkan siswa yang menjawab tidak pernah melakukan aksi tawuran setelah jam pulang sekolah yaitu sebesar 20. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian kecil dari mereka melakukan aksi tawuran setelah jam pulang 64 sekolah. Mereka berpikir bahwa setelah jam pulang sekolah adalah saat yang tepat untuk menjalankan aksi tawuran, sebab pihak sekolah tidak akan mengetahuinya. TABEL 19 Lokasi-lokasi yang digunakan sebagai tempat melakukan aksi tawuran seperti di jalan raya, lapangan, atau area tempat tinggal warga. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 7 7 4 2 35 35 20 10 N 20 100 Ketika ditanya apakah lokasi-lokasi yang mereka gunakan sebagai tempat untuk bertawuran seperti di jalan raya, lapangan atau area tempat tinggal warga, 10 menjawab tidak pernah, 20 menjawab kadang-kadang, dan siswa yang menjawab selalu dan sering masing-masing sebesar 35. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar mereka menjalankan aksi tawuran berlokasi di jalan raya, lapangan, dan areal penduduk, yang sangat mengganggu ketertiban umum serta sangat membahayakan orang lain. TABEL 20 Anda megalami luka-luka dalam aksi tawuran. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 1 11 8 5 55 40 N 20 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 55 siswa menjawab kadang- kadang mereka mengalami luka-luka saat tawuran, 5 siswa yang menjawab sering mengalami luka-luka, dan 40 siswa yang menjawab tidak pernah 65 mengalami luka-luka, sedangkan tidak ada siswa yang menjawab selalu mengalami luka-luka saat melakukan aksi tawuran. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya siswa mengalami luka-luka saat menjalankan aksi tawuran. Apa yang mereka alami adalah sebagai dampak negatif dari aksi tawuran atau konflik antarkelompok, yaitu kerugian secara fisik dengan luka- luka yang mereka alami. TABEL 21 Ada teman anda yang hingga tewas akibat aksi tawuran. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 1 1 1 17 5 5 5 85 N 20 100 Ketika ditanya apakah ada teman kalian yang hingga tewas akibat aksi tawuran, 85 siswa menjawab tidak pernah, dan siswa yang menjawab kadang-kadang, sering, dan selalu masing-masing sebesar 5. Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa menjawab tidak pernah ada teman mereka yang hingga tewas akibat aksi tawuran ini. Meskipun begitu aksi tawuran ini tetap saja sangat membahayakan nyawa mereka yang ikut didalamnya, karena aksi tawuran yang mereka lakukan seringkali menggunakan benda-benda tajam yang sangat berbahaya. TABEL 22 Akibat sering melakukan aksi tawuran sikap anda berubah menjadi pribadi yang keras, kasar, dan susah diatur. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 2 3 2 13 10 15 10 65 N 20 100 66 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dampak yang diakibatkan karena seringnya melakukan aksi tawuran adalah perubahan sikap pada diri siswa yang berubah menjadi pribadi yang keras, kasar, dan susah diatur. Siswa yang menjawab selalu sebesar 10, selanjutnya siswa yang menjawab sering sebesar 15, dan siswa yang menjawab kadang-kadang sebesar 10, sedangkan siswa yang menjawab tidak pernah sebesar 65. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa tidak pernah mengalami perubahan sikap yang buruk dalam kepribadian mereka. TABEL 23 Mendapat hukuman atau sanksi dari pihak sekolah. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 2 7 7 4 10 35 35 20 N 20 100 Ketika ditanya apakah anda mendapat hukuman atau sanksi dari pihak sekolah karena ketahuan melakukan aksi tawuran, siswa yang menjawab selalu sebesar 10, dan siswa yang menjawab tidak pernah sebesar 20, sedangkan siswa yang menjawab sering dan kadang-kadang masing-masing menjawab sebesar 35. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar para siswa mendapatkan sanksi atau hukuman dari pihak sekolah, karena perbuatan mereka melakukan aksi tawuran. TABEL 24 Mendapat hukuman atau sanksi dari orang tua. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 6 3 3 8 30 15 15 40 N 20 100 67 Dapat dilihat dari tabel di atas ketika ditanyakan apakah anda mendapat hukuman atau sanksi juga dari orang tua anda, hampir setengahnya mereka menjawab tidak pernah yaitu sebesar 40, dan siswa yang menjawab selalu mendapatkan sanksi sebesar 30, sedangkan siswa yang menjawab sering dan kadang-kadang mendapatkan sanksi atau hukuman dari orang tua mereka yaitu masing-masing 15. Dengan demikian hampir setengahnya dari mereka tidak pernah mendapatkan sanksi atau hukuman dari orang tua mereka. Padahal jika seorang anak yang telah melakukan kenakalan – kenakalan sudah sepatutnya diberikan sanksi agar mereka jera dan tidak melakukan perbuatan itu lagi. Namun hukuman yang diberi jangan sampai melukai atau menyakiti sang anak, berilah sanksi yang bersifat mendidik. TABEL 25 Rajin masuk ke sekolah. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 13 5 2 65 25 10 N 20 100 Ketika ditanya apakah anda rajin masuk ke sekolah, sebagian besar dari mereka menjawab selalu yaitu sebesar 65, dan siswa yang menjawab kadang-kadang sebesar 25, dan siswa yang menjawab tidak pernah sebesar 10, sedangkan tidak ada siswa yang menjawab sering. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka ternyata rajin masuk ke sekolah. Dengan ini tidak selamanya siswa yang melakukan aksi tawuran adalah mereka yang selalu malas untuk datang ke sekolah, karena aksi tawuran yang mereka lakukan kadang kala hanya untuk mencari prestis agar dianggap hebat oleh sekolah lain. 68 TABEL 26 Mengerjakan semua tugas – tugas yang diberikan oleh Guru. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 5 6 8 1 25 30 40 5 N 20 100 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh Guru yaitu sebesar 25, dan siswa yang menjawab sering sebesar 30, selanjutnya siswa yang menjawab kadang- kadang sebesar 40, dan siswa yang menjawab tidak pernah sebesar 5. Hal ini menunjukkan bahwa hampir setengahnya siswa kadang-kadang mengerjakan semua tugas-tugas yang diberikan oleh Guru mereka. Denga ini siswa yang sering melakukan aksi tawuran tidak juga merupakan siswa yang malas, akan tetapi bukan juga siswa yang rajin di sekolahnya. TABEL 27 Rajin membaca buku pelajaran di sekolah dan di rumah. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 5 14 1 25 70 5 N 20 100 Ketika ditanyakan apakah anda rajin membaca buku pelajaran di sekolah dan di rumah, mayoritas menjawab kadang-kadang sebesar 70, siswa yang menjawab sering sebesar 25, dan siswa yang menjawab tidak pernah sebesar 5, sedangkan tidak ada siswa yang menjawab selalu. Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa kadang-kadang membaca buku pelajaran mereka di sekolah dan di rumah. Dengan demikian siswa yang sering melakukan aksi tawuran belum tentu mereka yang malas untuk belajar, karena seringkali mereka melakukan aksi tawuran karena terpengaruh oleh ajakan teman- temannya. 69 TABEL 28 Mematuhi semua tata tertib di sekolah. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 7 4 7 2 35 20 35 10 N 20 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang selalu mematuhi semua tata tertib di sekolah sebesar 35, siswa yang menjawab sering mematuhi tata tertib sekolah sebesar 20, dan siswa yang menjawab kadang-kadang mematuhi tata tertib sekolah sebesar 35, dan siswa yang menjawab tidak pernah mematuhi tata tertib sebesar 10. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian kecil dari mereka selalu dan kadang-kadang mematuhi tata tertib sekolah. TABEL 29 Mendapatkan nilai yang baik di sekolah. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 3 6 7 4 15 30 35 20 N 20 100 Ketika ditanya apakah anda mendapatkan nilai yang baik di sekolah, siswa yang menjawab selalu sebesar 15, siswa yang menjawab sering sebesar 30, dan siswa yang menjawab kadang-kadang sebesar 35, sedangkan yang menjawab tidak pernah sebesar 20. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian kecil dari mereka kadang-kadang mendapatkan nilai yang baik disekolahnya. Dengan ini membuktikan bahwa tidak semua siswa yang melakukan aksi tawuran selalu mendapatkan nilai yang buruk di sekolah. 70 TABEL 30 Berprestasi di sekolah. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 3 2 6 9 15 10 30 45 N 20 100 Dari tabel di atas, ketika ditanyakan tentang apakah anda berprestasi di sekolah siswa yang menjawab selalu sebesar 15, dan siswa yang menjawab sering sebesar 10, sedangkan siswa yang menjawab kadang-kadang sebesar 30, dan hampir setengahnya siswa menjawab tidak pernah berprestasi di sekolahnya yaitu sebesar 45. Hal ini berarti bahwa hampir setengahnya siswa tidak berprestasi di sekolah, dan ini merupakan tugas pihak sekolah untuk mendidik dan membimbing siswa agar dapat meningkatkan prestasi mereka di sekolah. TABEL 31 Memperhatikan semua mata pelajaran yang diterangkan oleh Guru. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 8 4 6 2 40 20 30 10 N 20 100 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang menjawab selalu memperhatikan semua mata pelajaran yang diterangkan oleh Guru sebesar 40, dan siswa yang menjawab sering memperhatikan sebesar 20, sedangkan siswa yang menjawab kadang-kadang sebesar 30, dan siswa yang menjawab tidak pernah sebesar 10. Hal ini menunjukkan bahwa hampir setengah dari mereka selalu memperhatikan mata pelajaran yang diterangkan oleh Guru mereka. 71 TABEL 32 Mendengarkan nasehat yang baik dari Guru anda. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 10 2 6 2 50 10 30 10 N 20 100 Ketika ditanya apakah anda mendengarkan nasehat yang baik dari Guru, siswa yang menjawab selalu sebesar 50, siswa yang menjawab kadang- kadang sebesar 30, dan siswa yang menjaawab sering dan tidak pernah masing-masing sebesar 10. Dengan ini menunjukkan bahwa setengahnya dari siswa tersebut selalu mendengarkan nasehat yang baik dari Guru mereka. Sebenarnya diusia mereka yang masih labil pengaruh-pengaruh negatif dari luar seringkali membuat mereka melakukan hal-hal yang tidak baik, oleh karena itu sudah menjadi tugas pihak sekolah terutama Guru sebagai pendidik untuk selalu mendidik dan membimbing para siswa unutuk menjunjung tinggi nilai-nilai budi pekerti. TABEL 33 Guru anda memberikan contoh sikap yang baik dalam berperilaku. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 15 3 1 1 75 15 5 5 N 20 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menjawab Guru selalu memberikan contoh sikap yang baik dalam berperilaku yaitu sebesar 75, dan siswa yang menjawab sering sebesar 15, sedangkan siswa yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah masing-masing sebesar 5. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menganggap Guru selalu memberikan contoh sikap yang baik dalam berperilaku, dan ini sangat baik. 72 TABEL 34 Guru anda membimbing anda untuk berakhlak terpuji. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 13 4 1 2 65 20 5 10 N 20 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa 65 siswa menjawab selalu Guru membimbing siswa untuk berakhlak terpuji, dan 20 siswa menjawab sering, serta 10 yang menjawab tidak pernah, dan hanya 5 yang menjawab kadang-kadang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa selalu dibimbing oleh Guru mereka untuk selalu berakhlak terpuji, dan ini baik sekali. TABEL 35 Orang tua memperhatikan perkembangan anda di sekolah. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 7 5 5 3 35 25 25 15 N 20 100 Ketika ditanya apakah orang tua anda memperhatikan perkembangan anda di sekolah, siswa yang menjawab selalu sebesar 35, dan siswa yang menjawab tidak pernah sebesar 15, sedangkan siswa yang menjawab sering dan kadang-kadang masing-masing sebesar 25. Hal ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil dari mereka yang diperhatikan perkembangannya di sekolah oleh orang tuanya. Sudah sepatutnya seluruh orang tua siswa memperhatikan perkembangan anak mereka di sekolah, meskipun mereka terbilang cukup besar namun di usia sekolah menginjak masa remaja inilah yang harus mendapat perhatian ekstra dari para orang tua. Sebab diusia 73 meranjak dewasa ini, mereka sedang mencari jati diri mereka yang sesungguhnya. TABEL 36 Orang tua memantau semua kegiatan anda disekolah dan di luar sekolah. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 5 4 6 5 25 20 30 25 N 20 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang selalu dipantau semua kegiatannya oleh orang tua mereka sebesar 25, dan siswa yang menjawab sering dipantau sebesar 20, selanjutnya siswa yang menjawab kadang- kadang dipantau oleh orang tua mereka sebesar 30, sedangkan yangg menjawab tidak pernah dipantau sebesar 25. Dari tabel di atas mengindikasikan bahwa sebagian kecil dari mereka kadang-kadang dipantau seluruh kegiatannya. Hal ini seharusnya menjadi perhatian bagi orang tua siswa yang perduli dengan perkembangan anak mereka. Orang tua seharusnya mengetahui seluruh kegiatan anak mereka di dalam ataupun di luar sekolah, hal ini dilakukan agar anak tidak memiliki peluang untuk melakukan tindakan yang menyimpang karena merasa selalu dipantau oleh orang tua mereka. TABEL 37 Menceritakan masalah yang anda alami kepada orang tua. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 3 1 10 6 15 5 50 30 N 20 100 74 Ketika ditanya apakah anda menceritakan semua masalah yang anda alami kepada orang tua anda di rumah, setengah dari para siswa menjawab kadang-kadang yakni sebesar 50, dan siswa yang menjawab tidak pernah sebesar 30, kemudian siswa yang menjawab selalu sebesar 15, sedangkan siswa yang menjawab sering hanya sebesar 5. Hal ini menunjukkan bahwa setengahnya dari para siswa ini kadang-kadang menceritakan masalahnya kepada orang tua mereka. Seharusnya hal ini harus selalu dan sering dilakukan oleh orang tua dan anak, agar komunikasi tetap terjalin dan siswa selalu merasa ada yang menemaninya disaat ada masalah yang dihadapi, serta dicarikan solusinya bersama. TABEL 38 Orang tua memberikan nasehat agar anda menjadi siswa yang berprestasi. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 10 6 3 1 50 30 15 5 N 20 100 Ketika ditanyakan apakah orang tua anda memberikan nasehat agar anda menjadi siswa yang berprestasi, sebagian siswa menjawab selalu yakni sebesar 50, siswa yang menjawab sering sebesar 30, dan siswa yang menjawab kadang-kadang sebesar 15, sedangkan siswa yang menjawab tidak pernah hanya 5. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua siswa selalu memberikan nasehat kepada anak-anak mereka agar mampu berprestasi, dan ini sudah cukup baik. TABEL 39 Orang tua anda memberikan semua kebutuhan untuk menunjang prestasi anda di sekolah. Pernyataan Frekuensi Persentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 11 2 6 1 55 10 30 5 N 20 100 75 Tabel di atas menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya siswa menjawab selalu orang tua mereka memberikan semua kebutuhan mereka untuk menunjang prestasi belajar di sekolah, yakni sebesar 55, dan siswa yang menjawab sering sebesar 10, sedangkan siswa yang menjawab kadang- kadang sebesar 30, dan hanya 5 dari mereka menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya siswa selalu diberikan semua kebutuhannya untuk menunjang prestasi belajarnya. Dan hal ini cukup baik.

H. Ketepatan Hipotesis

Pada Bab I penulis telah kemukakan beberapa hipotesis atau jawaban sementara tentang pengaruh konflik antarkelompok terhadap prestasi belajar siswa di SMK Bintang Nusantara, sebagai berikut: 1 Terjadinya konflik antarkelompok dalam hal ini adalah aksi tawuran diduga karena berawal dari aksi saling ejek atau menjelek-jelekkan satu sama lain. Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis ini sangat tepat. Karena menurut hasil wawancara penulis dengan Guru BK yang mengatakan bahwa aksi tawuran yang terjadi di SMK Bintang Nusantara selalu berawal dari aksi saling ejek antarsiswa. Aksi saling ejek inilah yang memicu kemarahan siswa untuk melawan pihak yang mengejek dengan aksi anarkis. Selanjutnya berdasarkan pada Tabel 13 tentang pernyataan angket “salah satu penyebab aksi tawuran berawal dari aksi saling ejek”, yang penulis sebarkan kepada 20 siswa yang menjadi responden, menunjukkan bahwa setengah dari jumlah siswa menjawab aksi tawuran yang mereka lakukan selalu diawali dengan aksi saling ejek antar siswa dari sekolah lain. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang penulis kemukakan adalah tepat, konflik antarkelompok dalam hal aksi tawuran disebabkan karena aksi saling ejek atau menjelek-jelekkan satu sama lain. 2 Konflik antarkelompok dalam hal ini adalah aksi tawuran mempengaruhi prestasi belajar mereka menjadi menurun. Berdasarkan hasil penelitian hipotesis ini tepat, melalui hasil wawancara penulis dengan Guru BK SMK Bintang Nusantara mengemukakan bahwa para siswa yang sering 76 melakukan aksi tawuran biasanya adalah siswa yang sering bolos sekolah dan prestasi belajarnya pun kurang, karena mereka tertinggal dalam mengikuti mata pelajaran di sekolah. Hal lain yang juga dapat membuktikan bahwa konflik antarkelompok dalam hal ini adalah aksi tawuran mempengaruhi prestasi belajar siswa, adalah dengan melihat absensi siswa yang penulis dapatkan dari arsip sekolah. Berdasarkan pada daftar hadir para siswa yang melakukan aksi tawuran absensinya tidak baik, karena hampir seluruh siswa memiliki absen tanpa keterangan atau alfa lebih dari 5 kali. Selanjutnya berdasarkan pada Tabel 29 dalam pernyataan angket “Mendapatkan nilai yang baik di sekolah”, menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil siswa yang mendapatkan nilai yang baik di sekolahnya. Hal ini mengindikasikan bahwa konflik antarkelompok berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Kemudian pada Tabel 30 dalam pernyataan “Berprestasi di sekolah”, menunjukkan bahwa hampir setengahnya dari 20 responden tidak berprestasi di sekolah. Dengan demikian konflik antarkelompok dalam bentuk aksi tawuran berpengaruh terhadap prestasi siswa menjadi menurun. 3 Pergaulan yang rusak dimasyarakat membuat siswa mempunyai perangai yang tidak baik. Berdasarkan pada hasil wawancara penulis dengan Guru BK, beliau mengemukakan bahwa siswa yang sering melakukan aksi tawuran adalah siswa yang memiliki perilaku yang kurang baik. Hal ini mereka tunjukkan dengan melanggar tata tertib di sekolah, misalnya dengan merokok disekolah, melawan kepada Guru, sering membolos, dan bergaul dengan orang yang tidak baik di luar sekolah. Di usia menginjak masa transisi dari remaja menuju dewasa memang para siswa ini sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan masyarakat. Di masa ini anak memulai untuk mencari jati diri mereka dimasyarakat, apapun yang mereka lihat maka itulah yang mereka tiru. Kadang kala hal yang dianggap kurang baik dimasyarakat, mereka memandang itu adalah suatu hal yang wajar. Begitu juga aksi tawuran yang mereka lakukan, hal ini mereka 77 anggap wajar karena mereka melakukan aksi tawuran ini untuk membela almamater sekolah dan agar dianggap hebat oleh sekolah lain. Dengan demikian pergaulan para siswa yang rusak dimasyarakat sering kali membuat perangai yang tidak baik, dan hipotesis penulis tepat.

I. Analisis Teoritis dan Temuan Lapangan

Dalam ilmu Sosiologi sesuatu yang dijadikan sebagai objek kajian untuk memunculkan paradigma baru atau konsep tentang ilmu pengetahuan adalah manusia dengan kehidupan-kehidupan sosialnya. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya, Sosiologi mempelajari gejala sosial yang umum yang terjadi pada setiap interaksi manusia. Manusia sebagai bagian dari suatu masyarakat sudah pasti akan melakukan hubungan interaksi sosial dengan manusia lainnya. Hubungan interaksi sosial yang terjalin bisa terjadi antara individu dengan individu lain, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Interaksi yang terjadi harus memenuhi dua syarat yaitu adanya kontak sosial dan adanya komunikasi sosial antara individu atau kelompok individu yang melakukan interaksi. Dalam melakukan interaksi sosial dengan masyarakat ada beberapa bentuk-bentuk dalam interaksi sosial, yaitu proses-proses interaksi sosial yang asosiatif dan proses-proses sosial yang disosiatif. Bentuk interaksi sosial yang asosiatif adalah bentuk hubungan interaksi sosial yang mengarah pada tercapainya suatu integrasi sosial atau satu kesatuan masyarakat. Proses-proses yang asosiatif itu antara lain kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan koperasi. Sedangkan bentuk interaksi sosial yang disosiatif yaitu bentuk interaksi sosial yang mengarah pada tercapainya suatu disintegrasi sosial atau keadaan bercera-berainya masyarakat, proses-proses interaksinya antara lain persaingan competition dan pertentangan conflict. Salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif yaitu pertentangan conflict, konflik dapat diartinkan sebagai suatu bentuk proses