57
Selain daftar hadir siswa salah satu indikator yang menentukan prestasi belajar siswa adalah hasil raport atau buku lapor hasil belajar siswa selama
satu semester. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Guru BK, bahwa siswa yang melakukan aksi tawuran prestasi belajarnya cenderung menurun,
karena mereka tertinggal dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Hal ini juga dapat dibuktikan dari hasil raport yang penulis dapatkan dari wali kelas
mereka, dari 20 siswa yang menjadi responden, sebagai berikut : TABEL 9
Prestasi hasil belajar IPS siswa
No. Responden
Nilaiskor Semester Ganjil
Semester Genap 1
Achamad Mawarid Daulah 73
70 2
Alfiansyah 70
70 3
Anas Syarifudin Hidayat 72
78 4
Andri Setiawan Alamsyah 72
75 5
Andriansyah 72
75 6
Daril Henmas Perdana 70
76 7
Deni Firmansyah 70
75 8
Deni syahputra 70
70 9
Farizal Rio Pratama 70
78 10
Firda Rahmawan 77
78 11
Hardi Saputra 70
75 12
M. Dede Khorudin 68
70 13
Muhajir Agil 77
76 14
Mukhamad Nurmansyah 70
72 15
Rachman Fauzi 72
70 16
Rahmat Rivaldi 73
70 17
Rusli Gusnandar 70
70 18
Suprianto 68
70 19
Zenia Purnama 70
76 20
Afneri Panko 70
70
58
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang sering melakukan aksi tawuran memiliki nilai yang tidak lebih baik dari mereka yang
tidak tawuran. Hal ini dikarenakan siswa yang melakukan aksi tawuran selain malas untuk sekolah dan suka membolos, mereka yang melakukan aksi
tawuran juga dikenai sanksi berupa skorsing selama beberapa hari, sehingga memungkinkan siswa tertinggal dalam mengikuti mata pelajaran di sekolah.
Dengan demikian konflik antarkelompok dalam hal ini adalah aksi tawuran yang dilakukan oleh para siswa, berpengaruh terhadap prestasi
belajarnya di sekolah. Selanjutnya hal ini harus menjadi perhatian para orang tua dan Guru, untuk selalu memperhatikan pendidikan para siswa di sekolah.
F. Deskripsi Data
Pada bab sebelumnya telah penulis kemukakan bahwa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan ini adalah dengan
angket dan wawancara, yaitu untuk memperoleh data informasi tentang pengaruh konflik antarkelompok terhadap prestasi belajar siswa di SMK
Bintang Nusantara Pondok Aren Tangerang Selatan. Angket yang disusun berdasarkan pokok penelitian yang diteliti,
angket yang dibuat terdiri dari 30 pernyataan, 15 item pernyataan mengenai konflik antarkelompok dalam bentuk tawuran, 10 item pernyataan mengenai
pengaruh konflik antarkelompok terhadap prestasi belajar siswa, dan 5 item pernyataan peran serta orang tua siswa.
Sedangkan wawancara dilakukan dengan Guru BK Bimbingan Konseling SMK Bintang Nusantara selaku Guru yang selalu memberikan
nasehat kepada siswa-siswanya yang bermasalah disekolah. Guru BK juga memiliki catatan-catatan tentang tingkah laku siswa selama berada di sekolah,
sehingga memungkinkan peneliti mendapatkan informasi yang peneliti inginkan.
59
G. Analisis dan Interpretasi Data
Setelah didapat hasil persentase dari angket yang disebarkan kepada 20 siswa yang menjadi responden, dan hasil wawancara dengan Guru BK,
kemudian data yang dioleh dinyatakan dengan persen, kemudian dianalisis dan hasilnya sebagai berikut :
TABEL 10 Pernah melakukan konflik
Pernyataan Frekuensi
Persentase Selalu
Sering Kadang - kadang
Tidak pernah 1
8 11
5 40
55 N
20 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang selalu melakukan konflik sebesar 5, dan yang menjawab sering melakukan konflik sebesar
40, dan yang menjawab kadang-kadang melakukan konflik sebesar 55, tidak ada yang tidak pernah melakukan konflik sebesar 0. Hal ini
menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya siswa pernah melakukan konflik. Karena konflik merupakan salah satu masalah sosial yang ada dalam
masyarakat, begitu juga para siswa di sekolah yang kadang-kadang pernah melakukan konflik sosial dengan teman-temannya. Hal ini menjadi pehatian
para Guru untuk mencegah terjadinya konflik di sekolah.
TABEL 11 Salah satu jenis konflik sosial adalah konflik antarkelompok, misalnya
tawuran. Anda ikut dalam aksi tawuran. Pernyataan
Frekuensi Persentase
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak pernah
1 6
13 5
30 65
N 20
100
60
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang selalu ikut dalam aksi tawuran sebesar 5, dan yang siswa yang sering ikut dalam aksi tawuran
sebesar 30, dan siswa yang kadang-kadang ikut dalam aksi tawuran sebesar 65, dan tidak ada siswa yang tidak pernah ikut dalam aksi tawuran. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa pernah ikut dalam aksi tawuran. Dan ini menjadi perhatian para Guru untuk mencegah mereka melakukan aksi
tawuran, serta para Orang tua sebagai pendidik pertama mereka di rumah.
TABEL 12 Seberapa sering ikut dalam aksi tawuran.
Pernyataan Frekuensi
Persentase Selalu
Sering Kadang-kadang
Tidak pernah 1
5 14
5 25
70 N
20 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang selalu melakukan aksi tawuran sebesar 5, dan siswa yang sering melakukan aksi tawuran sebesar
25, dan siswa yang kadang-kadang melakukan aksi tawuran sebesar 70, dan siswa yang tidak pernah sering melakukan aksi tawuran menjawab sebesar
0. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kadang-kadang melakukan aksi tawuran, walaupun demikian hal ini harus mendapat perhatian
khusus dari berbagai pihak. Karena aksi tawuran ini membahayakan bagi mereka dan orang lain.
TABEL 13 Salah satu penyebab aksi tawuran berawal dari saling “ejek”.
Pernyataan Frekuensi
Persentase Selalu
Sering Kadang-kadang
Tidak pernah 10
3 3
4 50
15 15
20 N
20 100