Pengertian Hasil Belajar Hasil Belajar Kimia a. Pengertian Belajar

mendefinisikannya. Morgan mendefinisikan belajar sebagai setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihanpengalaman. Salah satu tanda bahwa seseorang telah belajar adalah perubahan tingkah laku dalam dirinya yang menyangkut afektif, kognitif, dan psikomotorik. Sehingga seseorang yang telah belajar akan menunjukkan perubahan diantara ketiga aspek tersebut. Menurut Aunurrahman menyatakan bahwa hasil belajar dapat ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku 25 . Seperti yang dikutip oleh Agus Suprijono, bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa: 26 1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan. 2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang 3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. 4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Selain itu, seperti yang dikutip Ratna Wilis Dahar, dimana menurut Gagne mengemukakan lima macam hasil belajar, yaitu 1 keterampilan intelektual, yang merupakan penampilan yang ditunjukan oleh siswa tentang operasi-operasi intelektual yang dilakukan seperti memecahkan masalah, menyusun eksperimen, dan memberikan nlai-nilai sains. 2 strategi kognitif, penampilan siswa yang ditunjukan secara 25 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfa Beta, 2009 h. 37 26 Agus Suprijono, Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009 hal.5 kompleks, dimana siswa diberikan sedikit bimbingan dalam memilih dan menerapkan aturan-aturan, serta konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya. 3 informasi verbal, pengetahuan yang diperoleh siswa sebagai hasil belajar di sekolah, begitu juga pengetahuan siswa diluar sekolah seperti kata-kata yang diucapkan oleh orang, membaca, radio, televisi, dan media-media lainnya. 4 sikap, sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda-benda, kejadian-kejadian, atau makhluk hidup lainnya, dalam pelajaran sains misalnya, sikap dapat dipelajari selama para siswa melakukan percobaan di laboratorium. 5 keterampilan motorik, keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan fisik, melainkan juga kegatan motorik yang digabung dengan keterampilan intelektual seperti membaca, menulis, memainkan alat musik, menggunakan berbagai macam alat seperti mikroskop, buret, destilasi dan alat-alat laboratorium lainnya 27 . Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dan Benyamin Bloom yang secara garis besar menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. 2. Ranah efektif berkenaan dengan sikap 3. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak 28 . Ketiga ranah tersebut harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar pencapaian kompetensi secara operasional dari kompetensi dasar dan standar kompetensi. 27 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar, Jakarta: Erlangga, 1996, hal. 135 28 W.S., Winkel ,Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT. Grasindo, 1991, hal. 245 1. Hasil Belajar Penguasaan Materi Kognitif Hasil belajar pada ranah kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari dan kemampuan- kemampuan intelekual lainnya. Kemampuan-kemampuan intelektual tersebut dikategorikan oleh Bloom dkk, menjadi enam jenjang kemampuan. Enam jenjang tersebut adalah: 29 a Hafalan C 1 Jenjang hafalan ingatan meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajarinya. b Pemahaman C 2 Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram, atau grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan matematis atau sebaliknya, meramalkan berdasarkan kecenderungan tertentu ekstrapolasi dan interpolasi, serta mengungkapkan suatu konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri. c Penerapan C 3 Jenjang penerapan meliputi kemampuan menggunakan prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau pada situasi konkrit. d Analisis C 4 Jenjang analisis meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur informasi serta hubungan antar komponen informasi tersebut menjadi jelas. 29 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajran IPA Berbasis Kompetensi,Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006, hal. 15-17 e Sintesis C 5 Jenjang sintesis meliputi kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu, misalnya kemampuan merencanakan eksperimen, menyusun karangan laporan praktikum, artikel, rangkuman, menyusun cara baru untuk mengklarifikasikan obyek-obyek, peristiwa dan informasi lainnya. f Evaluasi C 6 Jenjang evalasi meliputi kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjaan, serta berdasarkan kriteria tertentu yang diterapkan. 2. Hasil Belajar Proses Afektif Hasil belajar pada ranah afektif meliputi minat, sikap, dan nilai yang ditanamkan melalui proses belajar mengajar. Ranah afektif ini dikategorikan oleh Krathwohl dkk, menjadi lima jenjang kemampuan. lima jenjang tersebut adalah: 30 a. Receiving : meliputi penerimanan secara pasif terhadap suatu nilai dan keyakinan. b. Responding: meliputi keinginan dan kesenangan menanggapi dan merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat. c. Valuing : meliputi pemilikan serta pelekatan pada suatu nilai tertentu. d.Organization: meliputi konseptualisasi nilai-nilai menjadi suatu sistem nilai. e. Characterization: meliputi pengembangan nilai-nilai menjadi karakter pribadi. 30 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajran IPA Berbasis Kompetensi,Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006, hal. 15-17 3. Hasil Belajar Aplikatif Psikomotor Hasil belajar pada ranah psikomotor meliputi kemampuan yang berupa keterampilan fisik motorik atau keterampilan manipulatif seperti keterampilan menyusun alat-alat percobaan dan melakukan percobaan. Ranah psikomotor ini dikategorikan oleh Trowbridge dkk, menjadi empat jenjang kemampuan. empat jenjang tersebut adalah: 31 a. Moving bergerak Kategori ini meliputi pada sejumlah gerakan tubuh yang melibatkan koordinasi gerakan-gerakan fisik. Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan indikator pencapaian hasil belajar antara lain: membawa, membersihkan, mengikuti, menempatkan atau menyimpan. Misalnya, siswa dapat membersihkan alat-alat gelas atau siswa dapat membawa mikroskop dengan benar. b. Manipulating memanipulasi Kategori ini meliputi pada aktivitas yang meliputi pola-pola yang terkoordinasi dari gerakan-gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh seperti tangan-jari, tangan-mata. Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan indikator pencapaian hasil belajar antara lain: mengkalibrasi, merangkai, meramu, mengubah, membersihkan, menghubungkan, memanaskan, mencampurkan, mengaduk, menimbang, mengoperasikan, dan memperbaiki. Misalnya, siswa dapat menuangkan larutan dari botol reagen ke dalam gelas kimia dengan benar. c. Communicating berkomunikasi Kategori ini meliputi pada pengertian aktivitas yang menyajikan gagasan dan perasaan untuk diketahui oleh orang 31 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajran IPA Berbasis Kompetensi,Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006, hal. 15-17 lain. Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan indikator pencapaian hasil belajar antara lain: mengajukan pertanyaan, menganalisis, mendeskripsikan, mendiskusikan, mengarang, menggambar, menjelaskan, membuat grafik, membuat tabel, mencatat, menulis, dan membuat rancangan. Misalnya, siswa dapat mengajukan pertanyaan mengenai masalah-masalah yang sedang didiskusikan atau siswa dapat melaporkan data percobaan secara akurat. d. Creating menciptakan Kategori ini meliputi pada proses dan kinerja yang dihasilkan dari gagasan-gagasan baru. Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan indikator pencapaian hasil belajar antara lain: membuat kreasi, merancang, merencanakan, mensintesis, menganalisis, dan membangun. Misalnya, siswa dapat menggabungkan potongan-potongan alat untuk membentuk instrumen atau peralatan baru dalam suatu percobaan. Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar juga dapat didefinisikan sebagai nilai akhir siswa yang diukur melalui teknik-teknik evaluasi dan dapat digunakan sebagai pengukur seberapa jauh materi pelajaran yang telah dikuasai.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Belajar yang baik dapat menghasilkan nilai yang baik, begitupun sebaliknya belajar yang buruk maka hasilnya pun akan buruk. Baik buruknya hasil yang diperoleh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi belajar menurut Muhibin Syah adalah: 32 1. Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang ada dalam diri siswa meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis. Aspek fisiologis mencakup kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Sedangkan untuk aspek psikologis siswa merupakan faktor rohani yang didalamnya mencakup inteligensi, sikap, minat, dan motivasi yang dapat mempengaruhi belajar siswa. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor dari luar siswa. Adapun faktor eksternal yang dapat mempengaruhi belajar siswa terdiri dari dua macam, yaitu faktor lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial. Dimana yang termasuk kedalam lingkungan sosial siswa adalah guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekolah. Selain itu masyarakat dan tetangga juga teman-teman bermain siswa di sekitar perkampungan siswa tersebut. Adapun lingkungan sosial yang sangat mempengaruhi kegiatan belajar adalah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri. 3. Faktor Pendekatan Belajar Pada proses pembelajaran dimulai tentunya seorang guru harus merangkul seluruh siswanya, dengan demikian siswa dapat mengenal guru lebih dekat. Biasanya jika siswa sudah mengenal gurunya dia tidak akan ragu untuk bertanya dan berbicara tentang hal-hal yang ingin ia tanyakan kepada gurunya. Untuk itu diperlukan pendekatan agar siswa merasa senang dan nyaman saat mempelajari pelajaran yang dibahas oleh guru. 32 Muhibin syah, “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru” PT Remaja Rosdakarya”, 2007, hal. 132

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

1 20 162

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (FITK)

0 5 117

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAM ACHIEVEMENTS DIVISION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 2 22

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 3 20

PENGARUH MEDIA ANIMASI FLASH DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI SMA NEGERI 11 MEDAN.

0 2 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PENGAJARAN IKATAN KIMIA.

0 1 21

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA.

0 1 18

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 1 18

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI IKATAN KIMIA

0 0 13