Tabel 2.3
:
Cara-cara pembelajaran kooperatif model Talking Chips
19
No Tahap kegiatan
1. Masing-masing anggota dalam kelompoknya diberikan 4-5 kartu.
2. Para siswa dalam kelompoknya membahas topik atau berdiskusi untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan guru. 3.
Setiap siswa yang ingin berbicara atau mengungkap suatu ide, siswa tersebut terlebih dahulu harus mengangkat kartunya, kemudian
kartunya disimpan di tengah meja pada kelompoknya. 4.
Siswa tidak dapat berbicara lagi jika kartu miliknya sudah habis, sampai semua kartu milik siswa lain pada kelompoknya juga habis.
5. Jika kartu semuanya sudah digunakan dan kelompoknya masih merasakan kebutuhan untuk mengungkapkan ide yang tertinggal, maka
proses dapat dimulai kembali.
b. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif model Talking
Chips.
Dalam pembelajaran kooperatif model Talking Chips masing- masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan
kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota yang lain dalam kelompoknya. Keunggulan lain dari model ini adalah
untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok. Dalam banyak kelompok kooperatif yang lain
sering ada anggota yang selalu dominan dan banyak bicara. Sebaliknya, ada juga anggota yang pasif dan pasrah saja pada rekannya yang lebih
dominan. Dalam situasi seperti ini, pemerataan tanggung jawab dalam kelompok bisa tidak tercapai karena anggota yang pasif akan selalu
menggantungkan diri pada rekannya yang dominan. Model pembelajaran Talking Chips
memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk berperan serta.
Sedangkan kelemahan dalam model pembelajaran Talking Chips diantaranya:
19
Sonia Casal, “Talking Chips A Book of Multiple Intelligence Exercise From Spain, google: www.Hlmtmag.co.ukjul
02teach.htm
1. Tidak semua konsep dalam kimia dapat mengungkapkan model Talking Chips
, disinilah tingkat profesionalitas seorang guru dapat dinilai. Seorang guru yang profesional tentu dapat memilih metode
dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan dibahas dalam proses pembelajaran.
2. Pengelolaan waktu saat persiapan dan pelaksanaan perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama
dalam proses pembentukan pengetahuan siswa. 3. Pembelajaran model Talking Chips adalah model pembelajaran
yang menarik namun cukup sulit dalam pelaksanaannya, karena memerlukan persiapan yang cukup sulit. Selain itu dalam
pelaksanaannya guru dituntut untuk dapat mengawasi setiap siswa yang ada di kelas. Hal ini cukup sulit dilakukan terutama jika
jumlah siswa dalam kelas terlalu banyak.
c. Persamaan dan perbedaan pembelajaran kooperatif model Talking
Chips dengan model-model pembelajaran kooperatif yang lain.
Semua model-model pembelajaran kooperatif yang berlandaskan metode pembelajaran kooperatif mempunyai tujuan, ciri-ciri, unsur-
unsur, konsep-konsep, dan keterampilan-keterampilan pembelajaran yang sama, akan tetapi setiap model dalam pembelajaran kooperatif
mempunyai ciri khas tertentu. Pembelajaran
kooperatif model
Talking Chips dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan idenya, sehingga tidak ada siswa yang mendominasi dan siswa yang diam saja.
Pembelajaran kooperatif model Talking Chips dapat membantu guru untuk memonitor tanggung jawab individu siswa. Selain itu dalam
pembelajaran kooperatif model Talking Chips juga akan melatih siswa untuk berpartisipasi aktif dalam berkomunikasi. Kemampuan ini sangat
penting sebagai bekal dalam hidup bermasyarakat, sehingga sangat penting bagi guru untuk membekali sebelumnya dengan kemampuan