Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Adapun faktor yang dapat mempengaruhi belajar menurut Muhibin Syah adalah: 32 1. Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang ada dalam diri siswa meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis. Aspek fisiologis mencakup kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Sedangkan untuk aspek psikologis siswa merupakan faktor rohani yang didalamnya mencakup inteligensi, sikap, minat, dan motivasi yang dapat mempengaruhi belajar siswa. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor dari luar siswa. Adapun faktor eksternal yang dapat mempengaruhi belajar siswa terdiri dari dua macam, yaitu faktor lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial. Dimana yang termasuk kedalam lingkungan sosial siswa adalah guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekolah. Selain itu masyarakat dan tetangga juga teman-teman bermain siswa di sekitar perkampungan siswa tersebut. Adapun lingkungan sosial yang sangat mempengaruhi kegiatan belajar adalah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri. 3. Faktor Pendekatan Belajar Pada proses pembelajaran dimulai tentunya seorang guru harus merangkul seluruh siswanya, dengan demikian siswa dapat mengenal guru lebih dekat. Biasanya jika siswa sudah mengenal gurunya dia tidak akan ragu untuk bertanya dan berbicara tentang hal-hal yang ingin ia tanyakan kepada gurunya. Untuk itu diperlukan pendekatan agar siswa merasa senang dan nyaman saat mempelajari pelajaran yang dibahas oleh guru. 32 Muhibin syah, “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru” PT Remaja Rosdakarya”, 2007, hal. 132 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Faktor Internal Faktor Eksternal Faktor Pendekatan Belajar Faktor Instrumental Faktor Fisiologis Kondisi Fisiologis umum Kondisi Pancaindera Lingkungan Sosial Faktor Psikologis Intelgensi, sikap, minat, motif, dan motivasi Lingkungan Non-sosial Metode, Media, Model, dll Kurikulum Sarana dan Prasarana Gambar 2.1 Skema Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar 4. Faktor Instrumental 33 Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat sebagai sarana agar tercapainya tujuan-tujuan yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrument ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan gurunya sendiri. Kalau sudah berbicara kurikulum berarti kita akan berbicara mengenai komponen-komponennya, yakni tujuan, bahan atau program, proses belajar mengajar, dan evaluasi. Kiranya jelas bahwa faktor instrument ini sangat besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar. Skema Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sebagai berikut: 33 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008, hal.32-33

d. Hakekat Pembelajaran Kimia

Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang materi yang meliputi struktur, sifat dan perubahan materi serta energi yang menyertainya. 34 Ilmu kimia ini sarat dan konsep terutama konsep bersifat abstrak dan konsep-konsep ini berjenjang, berkembang dari konsep yang sederhana menuju konsep yang lebih kompleks. Pelajaran kimia bagi sebagian siswa merupakan salah satu pelajaran yang sulit. Banyak diantara siswa merasa tidak mampu atau kurang mempunyai dasar yang kuat dalam mempelajari kimia. Dalam mempelajari kimia diperlukan kemampuan yang intelektual untuk memahaminya. Seperti yang dikutip oleh Atiek Winarti dan yudha Irhasyuara, Pelajaran kimia menjadi momok yang menakutkan karena adanya pandangan yang salah tentang kimia itu sendiri. Selama ini para siswa mengangap konsep-konsep yang ada dalam pelajaran kimia sebagai konsep-konsep abstrak yang sulit yang sulit diaplikasikan ke dalam kehidupan nyata 35 . Menurut teori belajar kontruktivisme, dalam mempelajari suatu konsep, siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan tersebut tidak lagi sesuai. Hal tersebut dilakukan agar siswa benar-benar paham terhadap materi yang dipelajari dan dapat menerapkan pengetahuan, dapat memecahkan masalah, berusaha dengan sungguh-sungguh melalui ide-idenya. 36 Tujuan pembelajaran kimia yaitu agar siswa dapat memahami konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya, mengembangkan daya 34 J.M.C Johati, M Rachmawati, Kimia SMU Untuk Kelas X, Jakarta: Erlangga, 2004, h. 2 35 Atiek Winarti dan Yudha Irhasyuarna, Optimalisasi Peran Laboratorium Sebagai Upaya Menyiapkan Pembelajaran Kimia di SMU dalam Menghadapi Abad 21 vidya Karya : Jurnal pendidikan dan kebudayaan, 2001, No. 30, Th VII, h. 354 36 Ni Nyoman Parwati, Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open-Ended Di- Kelas SMU Laboratorium IKIP Negri Singaraja, Singaraja: IKIP Negri Singaraja, 2003, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, No 4, Th XXXVI, h.41 penalaran, mengembangkan, keterampilan proses untuk memperoleh konsep-konsep kimia dan menumbuhkan nilai-nilai sikap, menerapkan konsep dan prinsip kimia untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia. 4. Konsep Dasar Teori Ikatan Kimia Setiap unsur memiliki kecendrungan untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil konfigurasi gas muliagolongan VIII A. Gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 elektron atau 2 elektron He. Karena masing-masing elektron valensi pada unsur gas mulia sudah berpasangankonfigurasi penuh. Yaitu konfigurasi oktet dan duplet. Hal inilah yg menyebabkan gas mulia bersifat stabil dan tidak reaktif Lambang Lewis digunakan untuk dapat menggambarkan ikatan kimia dalam suatu molekul. Lambang Lewis suatu unsur adalah lambang kimia unsur tersebut yang dikelilingi oleh titik-titik. Titik-titik menunjukkan elektron yang berada pada kulit terluar elektron valensi. No atom Na : 11 Konfigurasi elektron Na : 2 8 1 No atom Cl : 17 Konfigurasi elektron Cl : 2 8 7 Ikatan ion terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion positif dengan ion negatif. Ikatan ion pada umumnya terjadi antara atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah dengan atom- atom yang mempunyai afinitas elektron yang besar. Unsur-unsur logam umumnya mempunyai energi ionisasi yang rendah, sedangkan unsur-unsur non logam mempunyai afinitas elektron yang tinggi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa antara unsur-unsur logam dengan unsur-unsur non

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

1 20 162

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (FITK)

0 5 117

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAM ACHIEVEMENTS DIVISION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 2 22

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 3 20

PENGARUH MEDIA ANIMASI FLASH DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI SMA NEGERI 11 MEDAN.

0 2 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PENGAJARAN IKATAN KIMIA.

0 1 21

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA.

0 1 18

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 1 18

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI IKATAN KIMIA

0 0 13