1. Hasil belajar akademik Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa
dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif unggul dalam membantu siswa yang sulit.
2. Pengakuan adanya keragaman Model pembelajaran kooperatif bertujuan agar siswa dapat menerima
teman-temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang. Perbedaan latar belakang tersebut diantaranya: perbedaan
suku, agama, ras, kemampuan akademik, dan tingkat sosial. 3. Pengembangan keterampilan sosial
Model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud dalam
pembelajaran kooperatif antara lain: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat oang lain, bekerja dalam kelompok, dan
sebagainya.
c. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah itu
ditunjukkan pada tabel 2.2 Tabel 2.2 : Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
14
Fase Tingkah laku
guru Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajara tersebut dan
memotivasi siswa belajar Fase 2
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
14
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, hal:48
Fase 3 Mengorganisasikan siswa
ke dalam kelompok- kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
Fase 4 Membimbing kelompok
belajar dan bekerja Guru membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
Fase 5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-
masing anggota kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6 Memberkan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok
2. Pembelajaran Kooperatif Model Talking Chips
Talking adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa inggris yang
berarti berbicara, sedangkan Chips yang berarti kartu. Jadi arti Talking Chips adalah kartu untuk berbicara. Sedangkan Talking Chips dalam pembelajaran
kooperatif yaitu pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok kecil yang terdiri atas 4-5 orang, masing-masing anggota kelompok membawa
sejumlah kartu yang berfungsi untuk menandai apabila mereka telah berpendapat dengan memasukkan kartu tersebut ke atas meja.
Model pembelajaran Talking Chips merupakan salah satu model pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif. Dalam
pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil dan saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok
yang terdiri atas 4-5 orang siswa dengan kemampuan yang heterogen
.
Heterogen dalam hal ini, perolehan nilai sebelumnya, jenis kelamin, agama, etnissuku, dan sebagainya. Sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa
yang nilainya tinggi, sedang, dan rendah, baik laki-laki, maupun perempuan. Talking Chips
merupakan salah satu dari 200 struktur yang dikembangkan Kagan dengan tujuan untuk mengembangkan partisipasi