Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menurut Sonia Casal 2002 menyatakan bahwa Talking Chips mempunyai dua proses penting, yaitu proses sosial dan proses dalam
penguasaan materi
46
. Metode pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips menekankan kepada keterampilan sosial dan penguasaan materi. Keterampilan
sosial diamati pada saat siswa berdiskusi pada kelompoknya. Keterampilan yang diamati antara lain: cara bekerjasama, cara mengungkapkan pendapat,
menghormati pendapat teman, bertanggung jawab terhadap kelompok, saling ketergantungan terhadap teman. Keterampilan-keterampilan pada metode
kooperatif teknik Talking Chips menjadikan siswa termotivasi untuk memberikan yang terbaik untuk kelompok dan dirinya. Dengan demikian
dapat meningkatkan keterampilan sosial mereka pada saat berdiskusi dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan dengan metode kooperatif teknik Talking Chips memiliki penguasaan materi yang
lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan metode diskusi biasa. Dengan adanya hal ini peningkatan pemahaman dan penguasaan
materi yang lebih baik berkenaan dengan konsep-konsep yang ada pada materi ikatan kimia. Pemberian metode ini memicu siswa dapat belajar dari temannya
dan sekaligus membelajarkan temannya, sehingga saling timbul ketergantungan positif.
Kelebihan pada pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif teknik Talking Chips sangat mendukung dalam peningkatan hasil belajar.
Kelebihan tersebut terlihat dalam hal mengembangkan potensi siswa, seperti terjadinya hubungan saling ketergantungan positif, mengembangkan semangat
kerja kelompok dan semangat kebersamaan, serta menumbuhkan komunikasi yang efektif dan semangat kompetisi diantara anggota kelompok. Kemudian
pada kegiatan pembelajaran, tiap siswa mngemukakan pendapat, ide atau
46
Sonia Casal, “Talking Chips A Book of Multiple Intelligence Exercise From Spain, google: www.Hlmtmag.co.ukjul
02teach.htm
gagasan maka siswa dilatih untuk lebih berani berkomunikasi dan menghormati pendapat yang diutarakan siswa lain.
Salah satu peningkatan hasil belajar siswa disebabkan terjadinya diskusi antar kelompok. Hal ini dikarenakan pembentukan kelompok yang heterogen
berdasarkan perbedaan kemampuan akademis dan jenis kelamin. Pembentukan kelompok heterogen memberikan dampak positif karena dalam
pembelajarannya terjadi beberapa interaksi antar siswa yang dapat menguntungkan baik untuk guru maupun untuk siswa. Yang pertama,
kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar dan saling mendukung. Kedua, kelompok ini meningkatkan relasi dan interaksi
antar ras, etnik dan gender. Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada siswa
berinteraksi baik dengan guru maupun dengan siswa, dapat membantu perkembangan perilaku siswa untuk meningkatkan prestasi. Berdasarkan
penelitian, metode kooperatif mengurangi peranan guru di kelas dan siswa lebih aktif menanyakan kesulitan materi yang dipelajari. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Meinarni yang menyatakan bahwa penggunaan metode kooperatif teknik Talking Chips menimbulkan keaktifan
siswa dalam berkomunikasi pada saat proses pembelajaran. Siswa merasa senang berbagi dan bekerjasama dalam kelompok dan dapat memudahkan
siswa untuk memahami materi yang diajarkan
47
. Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif teknik Talking Chips
merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dapat memahami kandungan pembelajaran secara utuh, dikarenakan pembelajaran
kooperatif teknik Talking Chips ini dapat menunjukkan aktivitas total masing- masing anggota kelompok dan setiap anggota kelompok mendapatkan
tanggung jawab permasalahan, sehingga mendapatkan kesadaran anggota kelompok untuk ikut berpartisipasi dalam kelompoknya.
47
Meinarni, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Chips Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa II SMP Negeri 15 Bandung”
Bandung: UPI Bandung, 2005.