3. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar, melatih keterampilan,
bertanggung jawab pada setiap tugasnya, mengembangkan kemampuan berfikir, meningkatkan interaksi sosial, dan memberikan bekal untuk dapat
bekerjasama dengan orang lain baik dalam belajar maupun dalam
masyarakat.
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Deskripsi Teoritis
1. Hakikat Pembelajaran Kooperatif
Kooperatif adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Inggris dengan kata kerja to cooperate yang berarti bekerja bersama-sama.
Sedangkan kooperatif dalam kamus bahasa Indonesia memiliki arti bersifat kerjasama. Secara umum, pengertian pembelajaran kooperatif ditafsirkan
berbeda-beda oleh para ahli. Seperti yang dikutip oleh Wakhinudin, menurut Slavin 1995 pembelajaran kooperatif adalah salah satu variasi dari metode
pengajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil sehingga mereka saling membantu antara satu dengan yang lainnya dalam
mempelajari suatu pokok bahasan.
5
Menurut Wina Sanjaya, mendefinisikan pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dengan menggunakan sistem
pengelompokkantim kecil, yaitu antara 4 atau 6 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang
berbeda heterogen
6
. Sedangkan menurut Eggen dan Kauchak dalam Trianto pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi
pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama
dalam kelompok – kelompok kecil yang terdiri dari 4 -5 orang. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan
kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berfikir
5
Wakhinudin,S, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Suatu Meta Analisis
, Forum Pendidikan, Universitas Negeri Padang Press,maret 2003, hal. 3.
6
Wina Sanjaya, STRATEGI PEMBELAJARAN Beroeientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:Kencana, 2008, cet. 5, hal.240.
9
dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru dan
saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.
7
Dari beberapa pengertian pembelajaran kooperatif yang dikemukakan para ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaan kooperatif
adalah kegiatan belajar mengajar dalam suatu kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda, tiap anggota kelompok saling
bekerjasama dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai hasil belajar yang baik.
Pembelajaran kooperatif mempunyai asumsi bahwa untuk mencapai hasil yang optimal dalam pembelajaran, siswa perlu menjadi bagian dari
satu sistem kerjasama dalam kelompok. Yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran kooperatif adalah keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh
kemampuan semata, tetapi juga oleh peran masing-masing anggota secara bersama di dalam kelompok.
Tabel 2.1 Perbedaan kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar konvensional
8
. Kelompok belajar kooperatif
Kelompok belajar konvensional Adanya saling ketergantungan
positif, saling membantu, dan saling memberikan motivasi sehingga ada
interaksi promotif Guru sering membiarkan adanya
siswa yang mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada
kelompok.
Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi
pelajaran tiap anggota kelompok dan kelompok diberi umpan balik
tentang hasil belajar para anggotanya, sehingga dapat saling
mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat
memberikan bantuan. Akuntabilitas individual sering
diabaikan sehingga tugas-tugas sering diborong oleh salah seorang
anggota kelompok sehingga anggota kelompok lainnya hanya
“mendompleng” keberhasilan “pemborong”.
7
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, hal:41
8
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, hal:43