Hakekat Pembelajaran Kimia Hasil Belajar Kimia a. Pengertian Belajar
penalaran, mengembangkan, keterampilan proses untuk memperoleh konsep-konsep kimia dan menumbuhkan nilai-nilai sikap, menerapkan
konsep dan prinsip kimia untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.
4. Konsep Dasar Teori Ikatan Kimia
Setiap unsur memiliki kecendrungan untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil konfigurasi gas muliagolongan VIII A. Gas mulia
mempunyai elektron valensi sebanyak 8 elektron atau 2 elektron He. Karena masing-masing elektron valensi pada unsur gas mulia sudah
berpasangankonfigurasi penuh. Yaitu konfigurasi oktet dan duplet. Hal inilah yg menyebabkan gas mulia bersifat stabil dan tidak reaktif
Lambang Lewis digunakan untuk dapat menggambarkan ikatan kimia dalam suatu molekul. Lambang Lewis suatu unsur adalah lambang
kimia unsur tersebut yang dikelilingi oleh titik-titik. Titik-titik menunjukkan elektron yang berada pada kulit terluar elektron valensi.
No atom Na : 11 Konfigurasi elektron Na : 2 8 1
No atom Cl : 17 Konfigurasi elektron Cl : 2 8 7
Ikatan ion terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion positif dengan ion negatif. Ikatan ion pada umumnya terjadi
antara atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah dengan atom- atom yang mempunyai afinitas elektron yang besar. Unsur-unsur logam
umumnya mempunyai energi ionisasi yang rendah, sedangkan unsur-unsur non logam mempunyai afinitas elektron yang tinggi. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa antara unsur-unsur logam dengan unsur-unsur non
logam umumnya akan membentuk ikatan ion. contohnya NaCl dan CaCl
2
. beberapa sifat khas senyawa ion antara lain:
37
a. Titik didih dan titik lelehnya tinggi
b. Keras, tetapi mudah patah
c. Penghantar panas yang baik
d. Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik elektrolit
e. Larut dalam air
f. Tidak larut dalam senyawa-senyawa organik, misalnya alkohol, eter,
dan benzena. g.
Pada suhu kamar umumnya berwujud padat h.
Tidak dapat dibakar Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terbentuk karena pemakaian
pasangan elektron bersama. Pasangan elektron ini dapat berasal dari masing-masing atom yang saling berikatan, dan ikatannya disebut ikatan
kovalen. Langkah-Langkah Menentukan Ikatan Kovalen a.
Tentukan elektron valensinya b.
Tentukan jumlah elektron yang dibutuhkan masing-masing unsur
untuk mencapai kestabilan dupletoktet
c. Samakan jumlah elektron tersebut dengan mengatur jumlah elektron
yg berikatan
Contoh:Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H
2
1H : 1 membutuhkan 1 elektron agar stabilmencapai duplet Atom hidrogen membutuhkan 1 elektron pd kulit terluarnya untuk
mencapai struktur gas mulia duplet seperti 2He
Beberapa atom dapat membentuk ikatan rangkap. Pada ikatan kovalen tunggal mengandung dua elektron, ikatan kovalen rangkap dua
37
Sukardjo, Ikatan Kimia, Yogyakarta: Rineka Cipta, 1989 hal. 48
mengandung empat elektron, sedang dalam ikatan rangkap tiga terdapat enam elektron. Pada molekul karbon dioksida, CO
2
terdapat dua buah ikatan rangkap dua. Ketiga atomnya sekarang masing-masing memiliki 8
elektron terluar. Sedang pada molekul nitrogen, N
2
setiap atomnya menyumbangkan 3 elektron untuk digunakan bersama-sama sehingga
setiap atom N memiliki elektron valensi 8.
Sifat umum senyawa kovalen: a.
Titik didih dan titik lelehnya rendah b. Hampir tidak larut dalam air
c. Lelehannya tidak dapat menghantarkan listrik
d. Dapat terbakar e.
Pada suhu kamar berwujud gas, cair atau padat Contoh ikatan kovalen koordinasi
Molekul NH
3
mempunyai satu pasang elektron yang belum digunakan bersama, sedang ion H
+
dapat menerima satu pasang elektron untuk menjadi lebih stabil karena mempunyai konfigurasi elektron helium.
Oleh karena itu pasangan elektron tersebut dapat digunakan bersama oleh molekul NH
3
dan ion H
+
sehingga terbentuk ion amonium, NH
4 +
.
Suatu ikatan kovalen dikatakan polar berkutub, jika pasangan elektron yang digunakan bersama tertarik lebih kuat kesalah satu atom.
Ukuran kekuatan gaya tarik ini dinyatakan dengan keelektronegatifan. Contoh senyawa polar, antara lain HF, HCl, dan HBr.
Umumnya, logam merupakan elektropositif karena logam memiliki kecendrungan untuk kehilangan elektron valensi agar dapat membentuk
ion positif. Ikatan logam terjadi karena adanya interaksi antara ion positif pada logam dengan elektron valensinya.
Logam-logam mempunyai kelektronegatifan yang rendah. Dalam kristal logam, atom-atom cendrung melepaskan elektron valensinya
sehingga terbentuk awan elektron dan kumpulan inti atom yang bermuatan positif. Inti-inti yang bermuatan positif tersebut tersusun rapat dalam awan
elektron yang mudah bergerak. Hasil dari muatan yang rapat dan saling berdekatan adalah penataan teratur ion-ion positif logam dan disekitarnya
terdapat “lautan” gerakan elektron valensi yang mengikat ion-ion bersamaan. Elektron valensi bebas akan bertindak seperti “perekat” pada
ikatan logam. Sifat-sifat logam adalah:
a. Penghantar panas dan listrik yang baik
b. Memiliki kerapatan dan titik leleh yang tinggi
c. Dapat dibentuk dengan cara ditempa
d. Umumnya, logam mengkilap