memotivasi untuk aktif, kreatif, mandiri sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.
3 Tidak ada pembelajaran yang sempurna, sehingga akan selalu ada
celah untuk melakukan perbaikan dan inovasi. Lesson study membuat guru menjadi terbuka menerima saran guna perbaikan pembelajaran.
4 Memungkinkan menghasilkan karya ilmiah berbasis penelitian kelas.
Selain dari beberapa alasan yang disebutkan di atas lesson study pun memberikan asumsi positif akan manfaat model pembelajaran ini
jika dilakukan secara kolaboraif dan berkesinambungan. Berikut manfaat lesson study :
32
1 Lesson study memicu munculnya motivasi untuk mengembangkan diri
2 Lesson study melatih pendidik “melihat” peserta didik.
3 Lesson study menjadikan penelitian sebagai bagian integral
pendidikan. 4
Lesson study membantu penyebaran inovasi dan pendekatan baru. 5
Lesson study menepatkan para pendidik pada posisi terhormat Lesson study bukan hanya memberi manfaat seperti yang telah
disebutkan di atas, lesson study juga memberikan keuntungan sekaligus pembelajaran bagi para pendidik seperti:
1 Menumbuhkan sikap bekerjasama kolaboratif
2 Membiasakan melakukan refleksi pasca mengajar
3 Menciptakan RPP yang benar-benar tepat untuk peserta didik
4 Menumbuhkan kebiasaan melakukannpenelitian bagi pendidik
5 Mengembangkan budaya saling berbagi dan peduli sharing and
caring 6
Menciptakan pembelajaran yang berkualitas 7
Menemukan metode dan strategi pembelajaran yang tepat.
32
Putu Ashintya Widhiartha, dkk., Lesson study Sebuah Upaya Peningkatan Mutu Pendidik Pendidikan Nonformal, Bandung: Guna Widya, 2009, h. 19.
Lesson study sangat bermanfaat bagi guru dalam pembelajaran di kelas, sekaligus dapat meningkatkan kemampuan kompetensinya. Dalam
kegiatan lesson study guru dituntut untuk dapat melakukan perencanaan
f. Kelebihan Lesson Study
Upaya untuk meningkatkan kualitas guru atau kualitas proses pendidkan pada umumnya telah banyak dilakukan pemerintah melalui
berbagai kegiatan penataran baik bersifat regional maupun nasional. Akan tetapi hasil-hasil penataran tersebut seringkali tidak bisa secara
langsung diterapkan di lapangan karena berbagai alasan antar lain tidak tersedianya infrastruktur pendukung yang memungkinkan hasil
penataran tersebut bisa diimplementasikan. Lesson study sebagai strategi peningkatan keprofesionalan guru di Jepang saat ini telah menyebar ke
berbagai Negara termasuk Negara maju seperti Amerika Serikat. Hal ini terjadi terutama sejak diterbitkannya buku The Teaching Gap tahun 1999
yang memuat uraian tentang gambaran proses pembelajaran di Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat, buku tersebut mengulas tentang tradisi
guru-guru di Jepang untuk belajar dari proses pembelajaran aktual yang kemudian dikenal dengan sebutan Lesson Study. Strategi lesson study
memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan model inservice training guru lainya.
33
Lesson study telah menjadi salah satu alternatif yang dipilih guru-guru di Jepang dapat meningkatkan kualitas
keprofesionalan guru yang berdampak pada peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang nantinya akan dapat mengatasi rendahnya
mutu pembelajaran di Indonesia.
2. Profsionalisme Guru
a. Pengertian Profesi
Sebutan “guru profesioanl” juga dapat mengacu pada pengakuan terhadap kompetensi penampilan untuk kerja seseorang guru dalam
melakasanakan tugasnya sebagai guru. Dengan demikian sebutan
33
Sumar Hendayana, dkk., Lesson study Suatu Strategi untuk Meningkatkan Keprofesionalan Pendidik, Bandung: UPI Press, 2007, h. 36.
profsioanal didasarkan pada pengakuan formal terhadap kualifikasi dan kompetensi penampilan untuk kerja suatu jabatan atau pekerjaan
tertentu. Dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 ayat 4 dinyatakan bahwa “profesioanal adalah pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
34
Secara etimologi, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris, yaitu profession atau bahasa latin, profecus, yang artinya mengakui, adanya
pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan secara terminologi, profesi berarti suatu pekerjaan
yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental, yaitu adanya persyaratan
pengetahuan teoritis sebagai instrumen untuk melakukan perbuatan praktis, bukan pekerjaan manual. Jadi suatu profesi harus memiliki tiga
pilar pokok, yaitu pengetahuaan, keahlian, dan persiapan akademik.
35
Secara sederhana profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang dilakukan seseorang sesuai dengan keahliannya
expertise. Ini berarti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan harus dikerjakan oleh orang yang sudah terlatih dan disiapkan untuk
melakukan pekerjaan tertentu. Dengan kata lain, suatu profesi erat kaitannya dengan pekerjaan yang spesifik terstandar mutunya dan dapat
menjadi sumber
penghasilan sesuai
dengan penghargaan
keprofesionalannya.
36
Kunandar mendefinisikan “Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang
34
Muhammad Surya, Landasan Pendidiakan: Menjadi Guru Yang Baik, Bogor: Ghalia Indonesia,2010, cet. 1, h. 76.
35
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h. 16.
36
Subjianto , Profesi Guru sebagai Profesi yang menjanjikan Pasca UU Guru dan Dosen, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,13, 2007, h. 698
diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Jadi, propesi adalah suatu jabatan yang menuntut keahlian tetentu
”. Artinya suatu jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, tetapi
memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secra khusus.
37
Berdasarkan berbagai pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi adalah suatu keahlian skill dan kewenangan dalam suatu
jabatan tertentu yang mensyaratkan kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu secara khusus yang diperoleh dari pendidikan
akademis yang intensif. Dengan demikian, profesi guru adalah keahlian dan kewenangan khusus dalam bidang pendidikan, pengajaran dan
pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup yang bersangkutan.
b. Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme berasal dari profession yang berarti pekerjaan. Arifin mengatakan yang dikutip oleh Rusman dalam
bukunya “Model- model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru ”
bahwa profession mengandung arti yang sama dengan kata occupation atau
pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus. Sedangkan menurut Kunandar pun mengatakan
dikutip oleh Rusman dalam bukunya “Model-model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme
Guru ”
bahwa profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau
akan ditekuni oleh seseorang.
38
Profesionalisme adalah suatu bidang pekerjaan yang berbasis pada keahlian tertentu. Seorang profesional memahami apa, mengapa, dan
bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Mengetahui upaya dan langkah
37
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT RajaGrafindo, 2007, h.
45.
38
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h. 18.