Sejarah Lesson study Classroom Action Research dan Lesson study

kecenderungan untuk diterapkan pula pada pendidikan menengah dan bahkan pendidikan tinggi. 20 Lesson study adalah sebuah frasa yang berasal dari kata-kata to study lesson, mempelajari pelajaran. Apa yang menjadi pelajaran dalam hal ini adalah KBM kegiatan belajar-mengajar. Lesson study pada hakikatnya merupakan kegiatan perbaikan KBM melalui studiobservasirefleksi. Studi atau observasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk dapat kita pikirkan dalam rangka menarik suatu penjelasan eksplanasi. Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari Kepala Sekolah bersama guru. Siapa yang melakukan kegiatan tersebut sangatlah tergantung pada tipe lesson study yang dikembangkan. Berikut tipe lesson study yang telah dilakukan oleh para guru: 21 1 Lesson study berbasis sekolah Lesson study dengan tipe ini seperti ini dilaksanakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa menyangkut semua bidang studi yang diajarkan. Karena kegiatan lesson study meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi, maka setiap guru terlibat secara aktif dalam ketiga kegiatan tersebut. Walaupun lesson study tipe ini secara umum hanya melibatkan warga sekolah yang bersangkutan, dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk melibatkan fihak luar, misalnya para ahli dari universitas atau undangan yang diperlukan karena kedudukannya. 2 Lesson study berbasis MGMP bidang studi Lesson study tipe ini pada dasarnya sama dengan tipe yang diuraikan sebelumnya. Perbedaannya hanya anggota komunitas yang 20 Nur’aini, dkk., Lesson Study untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Pembelajaran PAI, tt.p: t.p., t.t, h. 3. 21 Sumar Hendayana, dkk., Lesson study Suatu Strategi untuk Meningkatkan Keprofesionalan Pendidik, Bandung: UPI Press, 2007, h.47. datang dari berbagai sekolah dengan spesialisasi yang sama. Dengan demikian, lesson study tipe ini anggota komunitasnya bisa mencangkup satu wilayah misalnya satu wilayah MGMP, satu kabupaten atau lebih luas lagi. Kegiatan awal lesson study dimulai dari tipe Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP yang kemudian oleh masing-masing guru MGMP dikembangkan di sekolahnya masing-masing untuk semua guru mata pelajaran sehingga menjadi lesson study berbasis sekolah. Selanjutnya diharapkan lesson study yang dikembangkan adalah lesson study berbasis sekolah LSBS, karena dapat diikuti oleh semua guru di sekolah bersama kepala sekolah. Jika kita perhatikan secara seksama, kedua tipe leson study di atas pada dasarnya melibatkan sekelompok orang yang melakukan perencanaan, implementasi, dan refleksi pasca pembelajaran secara bersama-sama sehingga membentuk suatu komunitas belajar yang secara sinergis diharapkan mampu menciptakanterobosan-terobosan baru dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif. Dengan langkah, cara serta roses seperti ini, maka setiap anggota komunitas yang terlibat sangat potensial untuk mampu melakukan self-development sehingga memiliki kemandirian untuk berkembang bersama-sama dengan anggota komunitas belajar lainya. 22 Lesson study berbasis MGMP memiliki dua tujuan. Tujuan yang pertama adalah agar para guru bisa saling belajar dari realita-realita pembelajaran siswa dalam kelas yang nyata, mengapa mereka bisa atau tidak bisa belajar dengan baik dalam situasi-situasi tertentu pada pembelajaran yang diamati dan bagaimana sebaiknya guru-guru menanggapi situasi semacam itu. Kedua, oleh karena MGMP adalah perkumpulan guru-guru bidang studi yang sama, tujuan penting lainya adalah memperkuat latar belakang mereka tentang materi pelajaran. 22 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h. 401.