Sumber Data Instrumen Penelitian

74 1. Erlenmeyer 250 ml 1 buah 2. Gelas ukur 100 ml 3. Batang pengaduk 4. Spirtus, kassa, aluminium foil 5. Spatula 6. Kertas Timbang 7. Spuit 8. Plate 32 buah 9. Autoklave 10. gunting Bahan-bahan : 1. Air aquadest 200 ml 2. Agar nutrient 13,5 gram 3. Darah 10-20 ml 4. Alkohol 96 5. Kapas 6. Kassa 7. Karet 8. Neraca Agar Nutrient = 28 gL 1 Plate = 20 ml 24 Plate = 24 X 20 = 480 ml 75 MCA yang ditimbang = X 28 gL = 13,5 g 480 ml Langkah kerja pembuatan: 1. Preparasi alat dan bahan yang akan digunakan 2. Dibuat bundel penutup Erlenmeyer 3. Ditimbang agar nutruient sebanyak 13,5 gram 4. Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 1000 ml, ditambahkan aquadest 780 ml 5. Dipanaskan sambil diaduk semua agar larut 6. Diangkat Erlenmeyer, mulut Erlenmeyer ditutup dengan bundel, kertas dan diikat karet. 7. Dimasukkan ke dalam autoclave, 121 o C selama 15 menit 8. Diangkat dari autoclave, didinginkan dalam incubator sampai suhu 40-50 o C. 9. Dimasukkan darah secara aseptic ke dalam Erlenmeyer, digoyang sampai homogen 10. Dituangkan ke dalam cawan petri steril secara aseptic 11. Dibungkus kertas, dan diberi identitas nama media dan tanggal pembuatan Pembacaan hasil untuk memastikan keberadaan koloni bakteri gram positifnegatif pada hasil kultur spread plate adalah dengan cara: 76 c Metode analisis 1. Pembiakan Bakteri A. Alat dan bahan - Cawan petri steril pteridish - Gelas ukur - Pipet volume micro pippet - Vortex - Lampu bunsen - 1 ml cairan pengumpul - Aquadest steril - Medium petri BAP Blood Agar Plate - Kapas - Inkubator - Kertas yellow page B. Cara kerja - Siapkan 4 petridish steril. - Tuangkan sampel ke dalam 3 petridis steril masing-masing 1 ml lalu sebarkan pada media dengan metode spread plate sebar menggunakan batang L. 77 - Pada petridis ke 4 digunakan sebagai kontrol tanpa sampel. - Diamkan petridish yang berisi sampel sampai membeku. Kemudian masukan kedalam inkubator pada suhu 37 o C selama + 24 - 48 jam dengan posisi petridis terbalik. - Koloni yang tumbuh dihitung pada Coloni Counter. d Perhitungan R koloniml = JK = R x V x 1000m3 Q x t Keterangan : JK = Jumlah Total Koloni R = Jumlah koloni rata-rata V = larutan fisiologis ml Q = Debit aliran udara Lmenit t = Lamanya waktu pengambilan sampel menit a-c = Jumlah kuman di petridis a,b,dan c e = Jumlah kuman pada petridis d kontrol 78 2. Alat ukur berat badan Digunakan untuk mengatur berat badan responden, dengan sistem injak. Alat menggunakan skala 0-180 dengan satuan kilogram kg. Alat ukur berat badan pada saat sebelum pengukuran harus selalu berada pada skala 0 kalibrasi. 3. Alat ukur tinggi badan  Menggunakan alat ukur tinggi badan microtoise. Skala alat ukur ini sampai dengan 200 cm, dengan ketelitian 0,1 cm  Pembacaan hasil ukur pada posisi tegak lurus dengan mata sudut pandang mata dan skala microtoise harus sudut 90 4. Kuesioner Alat ukur yang digunakan untuk memperoleh karakteristik individu responden dan terjadinya keluhan atau gejala SBS.

4.5 Pengolahan Data

Data-data yang ada diproses dari awal penelitian hingga akhir penelitian sehingga terdiri dari beberapa tahapan pengolahan data yaitu:

4.5.1 Pengkodean

Pengkodean dilakukan dengan memberikan kode pada setiap jawaban dari responden dan dari setiap variabel yang mengacu standar untuk mempermudah dalam pengolahan data: 79 Variabel gejala fisik SBS [0] Kriteria gejala fisik SBS tidak ditemukan [1] Kriteria gejala fisik SBS ditemukan Variabel Jumlah [0] Baik dan bakteri patogen tidak ditemukan koloni bakteri patogen [1] Buruk dan bakteri patogen ditemukan Variabel Umur [0] Dibawah 30 tahun [1] Diatas 30 tahun Variabel jenis kelamin [0] Laki-laki [1] Perempuan Kebiasaan merokok [0] Tidak merokok dalam ruang kerja [1] Merokok Sensitivitas terhadap [0] Tidak sensitif asap rokok [1] Sensitif

4.5.2 Pengeditan data

Pengeditan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan data yang telah dikumpulkan dengan cara menjumlah serta menghubungkan mengkorelasikan. Yang dimaksud dengan menjumlah adalah menghitung banyaknya lembar daftar kuesioner yang telah diisi untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan. Sedangkan yang dimaksud dengan korelasi adalah proses 80 membenarkan atau menyelesaikan apabila terdapat hal-hal yang salah atau tidak jelas dalam pengisian kuesioner.

4.5.3 Pembuatan struktur data dan file

Struktur data dikembangkan sesuai dengan data analisis yang yang dilakukan dan jenis perangkat lunak yang digunakan.

4.5.4 Pemasukan data

Pemasukan ke dalam program yang digunakan. Pada tahap ini data dimasukkan ke dalam komputer dan diperiksa dengan menggunakan program komputer.

4.5.5 Pembersihan data

Pembersihan data merupakan proses terakhir dalam pengolahan data. Pada proses ini dilakukan koreksi terhadap kesalahan yang kemungkinan masih terjadi pada saat data entry.

4.6 Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji laboratorium dan uji statistik dengan menggunakan program komputer. Analisis data terdiri dari:

4.6.1 Analisis Univariat

Untuk melihat distribusi frekuensi dari tiap-tiap variabel, baik gejala SBS yang terjadi dan parameter kualitas udara dalam ruang. 81

4.6.2 Analisis Bivariat

Analisis data bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Dalam penelitian ini variabel kualitas mikrobiologi udara yaitu jumlah koloni bakteri patogen, jenis kelamin, umur, status gizi, kebiasaan merokok, dan sensitivitas terhadap asap rokok dengan variabel gejala fisik SBS dianalisis dengan menggunakan uji tes chi square pada derajat kepercayaan 95 untuk mengetahui hubungan parameter bakteri patgen udara dalam ruang dan faktor demografi dengan gejala-gejala fisik SBS pada responden di Gedung X.

4.6.3 Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk melihat hubungan beberapa variabel independen yaitu jumlah koloni bakteri patogen, jenis kelamin, umur, status gizi, kebiasaan merokok, dan sensitivitas terhadap asap rokok dengan variabel dependen yaitu kejadian gejala fisik SBS, sehingga diketahui variabel mana yang dominan pengaruhnya terhadap variabel dependen.