Gambaran Jumlah Koloni Bakteri Patogen Udara dalam Gedung X

96 Tabel 5.10.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden Penelitian Sesuai Kebiasaan Merokok dalam Ruangan Responden Penelitian di Gedung X Tahun 2013 Variabel Kategori Jumlah n Persentase Kebiasaan Merokok dalam ruang kerja Tidak Terbiasa 37 80,4 Terbiasa 9 19,6 Total 46 100 Sensitivitas terhadap Asap Rokok Tidak Sensitif 19 41,3 Sensitif 27 58,7 Total 46 100 Dilhat dari tabel 5.10.2 didapatkan distribusi frekuensi merokok dalam ruangan responden dapat dilihat bahwa sebanyak 37 responden 80, 4 tidak merokok, dan sebanyak 9 responden 19, 6 merokok. Kemudian distribusi frekuensi responden yang tidak sensitif terhadap asap rokok dalam ruang dapat dilihat sebanyak 19 responden 41,3, dan sebanyak 27 responden 58,7 sensitif. Tabel 5.10.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden Penelitian Sesuai Umur dalam Ruangan Responden Penelitian di Gedung X Tahun 2013 Kelompok Umur tahun Jumlah n Persentase 30 29 63 30 17 37 Berdasarkan tabel 5.10.3 diketahui gambaran disribusi kelompok umur responden penelitian 30 tahun sebesar 63 sedangkan kelompok umur responden penelitian 30 tahun sebesar 37. 97 Tabel 5.10.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden Penelitian Sesuai Status Gizi dalam Ruangan Responden Penelitian di Gedung X Tahun 2013 Status Gizi Jumlah n Persentase Mean SD Min-Max Tidak Normal 12 26,1 21,96 3,894 16-39 Normal 34 73,9 Total 46 100 Berdasarkan tabel 5.10.4 didapatkan pula gambaran disribusi status gizi responden penelitian ditempat kerja yang tidak normal sebanyak 12 responden 26,1, dan yang normal sebanyak 34 responden 73, 9 dengan rata-rata IMT responden penelitian ditempat kerja adalah 21,95 dengan standar deviasi 3,89. IMT responden penelitian ditempat ruangan terrendah adalah 16, 04 dan tertinggi adalah 39,06.

5.3 Analisa Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square, Mann Whitney dan uji T-test. Uji chi-square dilakukan untuk mencari hubungan antara variabel Jumlah Koloni Bakteri Patogen, Jenis Kelamin, Umur, Status Gizi, Kebiasaan merokok dalam ruangan dengan variabel gejala fisik SBS. 98

5.3.1 Hubungan Antara Jumlah Bakteri Patogen Udara dalam Ruang Kerja

dengan Gejala Fisik SBS Tabel 5.11 Hubungan Antara Jumlah Koloni Bakteri Patogen di Udara Dalam Ruang Kerja Dengan Gejala Fisik SBS pada Responden Penelitian Gedung X Tahun 2013 Jumlah Bakteri Patogen Udara Gejala Fisik SBS Tidak Ya Total P value PR 95 CI N N N Baik 13 65 7 35 20 100 0,473 1,300 Buruk 13 50 13 50 26 100 0,788-2,146 Berdasarkan tabel 5.11 dapat diketahui bahwa responden yang bekerja pada ruangan dengan jumlah koloni bakteri udara yang buruk sebagian besar mengalami gejala fisik SBS yaitu sebanyak 13 orang 50. Sedangkan responden yang bekerja pada ruangan dengan jumlah koloni bakteri udara yang baik sebagian besar tidak mengalami gejala fisik SBS yaitu sebanyak 13 orang 65. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square diketahui jumlah koloni bakteri udara tidak memiliki hubungan yang bermakna P value0,05 dengan gejala fisik SBS, P value = 0,473.