Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Gejala Fisik SBS Hubungan Antara Umur dengan Gejala Fisik SBS pada

103 gejala fisik SBS dibandingkan dengan yang tidak memiliki sensitivitas terhadap asap rokok.

5.4 Analisa Multivariat

Analisis Multivariat dilakukan untuk melihat variabel independen mana yang paling berpengaruh terhadap terjadinya keluhan Sick Building Sydrome. Tahapan yang dilakukan dalam analisis multivariat meliputi pemilihan kandidat multivariat, pembuatan model dan analisis interaksi. A. Pemilihan variabel sebagai kandidat analisis multivariat Adapun untuk pemilihan variabel kandidat, variabel-variabel independen yang ada terlebih dahulu dilakukan analisis bivariat dengan variabel dependen yaitu Sick Building Sydrome. Setelah melalui analisis bivariat, variabel dengan nilai P value 0,25 dan mempunyai kemaknaan secara substansi dapat dijadikan kandidat yang akan dimasukkan ke dalam model multivariat. Namun dalam hal ini semua variabel dianggap mempunyai kemaknaan secara substansi sehingga semua dianggap sebagai kandidat untuk dianalisis. Hasil analisis bivariat antara variabel independen dengan variabel dependen dapat dilihat pada tabel 5.13. 104 Tabel 5.13 Hasil Analisis Bivariat antara Jumlah Koloni Bakteri Patogen, Jenis Kelamin, Umur, Status gizi, Kebiasaan Merokok dan Sensitivitas terhadap Asap Rokok dengan SBS pada Responden Penelitian Gedung X Tahun 2013 No. Variabel P value 1 Jumlah Koloni Bakteri Patogen 0,473 2 Jenis Kelamin 0,001 3 Umur 0,244 4 Status Gizi 0,848 5 Kebiasaan Merokok dalam ruang 0,150 6 Sentivitas Terhadap Rokok 0,023 B. Pembuatan model Analisis multivariat dengan faktor prediksi dilakukan untuk mendapatkan model yang terbaik dalam menentukan determinan keluhan SBS. Dengan pemodelan ini semua variabel kandidat dicobakan secara bersama-sama. Model terbaik akan dipertimbangkan pada nilai P value 0,1. Pemilihan model dilakukan secara hirarki dengan cara semua variabel independen yang menjadi kandidat yang memenuhi syarat dimasukkan ke dalam model, kemudian variabel P value 0,1 dikeluarkan dari model satu-persatu. Secara keseluruhan hasil pembuatan model faktor penentu dapat dilihat pada tabel 5.14.