Perolehan Konsep Kajian Teoretis Penguasaan Konsep

pengetahuan prerequisite. Untuk mengetahui tingka pemahaman siswa tentang prerequisite tersebut, guru perlu melakukan atau memberikan tes awal kepada semua siswa. Bila ternyata ada sejumlah siswa yang tidak mengetahui suatu konsep yang diperlukan sebagai prerequisite, guru dapat menggunakan salah satu atau beberapa prosedur berikut ini. a. Bila semua siswa belum memahami konsep, maka keseluruhan siswa perlu diadakan review. b. Siswa yang telah mengetahui konsep bertindak sebagai tutor terhadap siswa lainnya, terutama jika jumlah yang telah mengetahui dan yang belum mengetahui konsep seimbangsama. c. Pertanyaan-pertanyaan pada tes disertai kunci dari sumber referensi yang dapat digunakan secara bebas oleh siswa sendiri. d. Memberikan review kepada siswa secara individual. Langkah ke-4: Memberikan contoh-contoh yang positif dan yang negatif mengenai konsep. Contoh-contoh positif dan negatif tentang konsep adalah kondisi yang penting dalam mempelajari konsep. Suatu konsep contoh positif adalah sesuatu yang berisikan atribut-atribut tentang konsep. Suatu konsep negatif adalah sesuatu yang tidak berisikan satu atau lebih atribut. Dalam menggunakan contoh-contoh hendaknya mempertimbangkan beberapa hal, antara lain: a. Banyaknya contoh-contoh positif dan negatif yang dipergunakan dalam mengajarkan suatu konsep b. Derajat kemanfaatan daripada contoh-contoh tersebut c. Derajat kenyataan realisme yang terkandung dalam contoh- contoh yang digunakan. Langkah ke-5: Menyajikan contoh-contoh Ada tiga cara yang dapat ditempuh dalam menyajikan contoh-contoh kepada siswa, yaitu sebagai berikut. a. Penyajian bertahap succive presentation, suatu contoh dipertunjukkan, dan setelah dua puluh detik kemudian dipertunjukkan contoh lainnya. b. Kondisi fokus, dua contoh disajikan bersama-sama, misalnya dua contoh positif atau satu yang positif dan satu lagi yang negatif. c. Penyajian simultan, tiap contoh baru dipertunjukkan bersama dengan contoh yang telah dipertunjukkan sebelumnya. Langkah ke-6: Sambutan siswa dan penguatan reinforcement Dalam belajar konsep, penguatan terutama memberikan informasi balikan agar siswa dapat memisahkan antara contoh positif dan yang negatif, dan merumuskan hubungan antara macam-macam atribut. Penguatan yang lebih banyak dan sering akan lebih mempercepat belajar konsep dibandingkan dengan melakukan penguatan secara sebagian-sebagian. Disamping itu, penguatan yang berintensitas tinggi akan lebih efektif untuk mempelajari konsep-konsep yang sulit, penguatan verbal kurang efektif dibandingkan dengan penguatan auditoris. Langkah ke-7: Menilai belajar konsep Langkah ini menekankan pada aspek penyimpulan generalisasi tentang sejauh mana siswa telah memahami sesuatu. Langkah ini berfungsi sebagai kegiatan penilainan terhadap penguasaan konsep oleh siswa, dan sekaligus dapat berfungsi sebagai penguatan atau umpan balik untuk perbaikan selanjutnya. 9 9 Ibid., h. 166-169.

Dokumen yang terkait

Perbedaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas pada Konsep Jamur

0 7 303

Pemanfaatan peta konsep (concept mapping) untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep senyawa hidrokarbon

0 25 8

Perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan concept mapping dengan argument mapping pada konsep kingdom fungi (jamur) (kuasi eksperimen di SMAN 11 Tangerang Selatan)

2 29 236

PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP PHOTOSHOP ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE BRAINSTORMING DAN METODE TANYA JAWAB

0 12 154

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

Perbedaan Pengetahuan Faktual Siswa Antara Metode Mnemonic System Akronim dan Akrostik Pada Konsep Fungi

1 16 213

PENERAPAN CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII C Penerapan Concept Mapping Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Pada Siswa Kelas VII C Semester Gasal SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013

0 2 16

PENERAPAN CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII C Penerapan Concept Mapping Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Pada Siswa Kelas VII C Semester Gasal SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013

0 2 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING.

0 0 16

Aplikasi Tabel Periodik Unsur Menggunakan Konsep Mind Mapping

0 0 6