Contoh peta konsep model siklus dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut ini.
Gambar 2.3 Peta Konsep model siklus air Sumber : Trianto, 2010
4 Peta Konsep Laba-laba Spider Concept Map
Peta konsep laba-laba digunakan untuk curah pendapat. Curah pendapat ide-ide berangkat dari suatu ide sentral, sehingga
dapat memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk. Ide- ide ini berkaitan dengan ide sentral itu namun belum tentu jelas
hubungannya satu sama lain. Peta konsep laba-laba cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal berikut: a tidak
menurut hierarki, b kategori yang tidak paralel; dan c hasil curah pendapat. Contoh Peta konsep model laba-laba dapat dilihat
pada gambar 2.4 berikut ini. Biologis
Air Fisik
Tanah Kimiawi
Udara Suara
Penipisan lapisan ozon Daur ulang
Hujan asam Reboisasi
Gambar 2.4 Peta Konsep Laba-laba Pencemaran Lingkungan Sumber : Trianto, 2010
Pencemaran Lingkungan Air
Kondensasi Evaporasi
Uap air
e. Kegunaan Concept Mapping
Tujuan peta konsep dalam pendidikan menurut Zulfiani,
diantaranya sebagai berikut:
1
Menyelidiki apa yang telah diketahui siswa
Belajar bermakna membutuhkan usaha yang sungguh- sungguh dair pihak siswa untuk menghubungkan pengetahuan baru
dengan konsep-konsep relevan yang telah dimiliki. Guru harus mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki siswa waktu
pelajaran baru akan dimulai, sedangkan siswa diharapkan dapat menunjukkan konsep apa yang telah mereka miliki untuk pelajaran
baru.
Pendekatan guru dalam hal ini ialah memilih satu konsep utama dari pokok bahasan baru yang akan dibahas. Para siswa
diminta untuk menyusun peta konsep yang memperlihatkan semua konsep yang dapat kaitan pada konsep utama itu, serta
memperlihatkan pula hubungan-hubungan antara konsep yang mereka gambar itu. Lalu para siswa diminta menambahkan konsep-
konsep dan mengaitkan konsep-konsep itu hingga membentuk proposisi yang bermakna. Berdasarkan peta konsep yang
dihasilkan oleh para siswa, guru dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan para siswa tentang pokok bahasan yang akan
diajarkan.
2
Mempelajari cara belajar
Peta konsep yang sesungguhnya harus dibuat oleh siswa untuk menolong siswa itu belajar. Peta konsep mengungkaokan
konsep-konsep dan propsisi-proposisi yang dimiliki seseorang, maka guru dan siswa demikian pula antara siswa dapat saling
berdiskusi untuk saling mengemukakan mengapa suatu hubungan proposional itu baik atau sahih. Dengan cara ini dapat diketahui
kekurangan dalam mengaitkan konsep-konsep dan guru dapat
menyarankan agar siswa bersangkutan lebih baik dalam belajar.
3
Mengungkapkan konsepsi salah
Peta konsep dapat mengungkapkan konsepsi yang salah misconception yangterjadi pada siswa. Konsepsi salah biasanya
timbul karena terdapat kaitan antara konsep-konsep yang mengakibatkan proposisi yang salah.
4 Alat evaluasi
Peta konsep dapat diguanakan sebagai alat evaluasi. Novak 1985 memperhatikan empat kriteria penilaian yaitu: 1 kesahihan
proposisi, 2 adanya hierarki, 3 adanya kaitan silang, 4 adanya contoh-contoh.
27
3. Kajian Teoritis Peta Argumen Argument Mapping
a. Pengertian Argument Mapping
Sebuah peta argumen adalah diagram yang menangkap struktur logis dari sebuah argumen sederhana atau kompleks.
28
Melalui pembuatan peta argumen siswa diharapkan memperoleh pengalaman menganalisis dan mengevaluasi premis dan klaim dan
hubungan antara keduanya.
29
Menurut Martin Davies, Pemetaan Argumen merupakan pemetaan yang berfokus pada peta struktur inferensial dan koneksi
logis yang dapat memberi penjelasan struktur yang disimpulkan dari sebuah argumen.
30
Menurut Van Gelder, Peta argumen dapat meningkatkan kemampuan
siswa mengartikulasikan,
memahami, dan
mengkomunikasikan penalaran
sehingga dapat
memacu keterampilan berpikir kritis siswa. Peta argumen membuat
informasi lebih mudah diproses oleh pikiran dengan menggunakan
27
Zulfiani, Op.cit., h. 32-33.
28
Joe Lau Jonathan Chan, [TUTORIAL A09] Argument mapping, 2013, http:philosophy.hku.hkthinkargcomplex.php.
29
I Wayan Redhana, Op.cit., h.147.
30
Martin Davies, Concept mapping, mind mapping and argument mapping: what are the differences and do they matter?, High educ DOI 10.1007s10734-010-9387-6, 2010, p.2.
sejumlah sumber representasi yang lebih luas seperti warna, garis, bentuk, dan posisi.
31
Pengertian lain menurut Otswald mengenai pemetaan
argument, yakni:
An argument map is a spatial representation of an argument that allows us to visualize its logical structure. Such
maps allow us to clearly see exactly how each part of an argument relates to every other part
– how a main conclusion is supported by reasons, which in turn are supported by their own reasons, which
in turn are supported by their own reasons, and so on. Argument maps illustrate this logical structure in box-and-arrow form.
32
Berdasarkan ciri-ciri yang telah diuraikan di atas, maka Argument Mapping adalah cara visual untuk menunjukkan struktur
logis dari suatu argument, baik argument sederhana maupun argument kompleks. Peta argumen dapat membantu siswa
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang susunan konseptual.
b. Cara Membuat Argument Mapping
Sebuah peta argumen biasanya adalah berupa diagram “kotak dan anak panah” dengan kotak sesuai dengan proposisi dan
panah sesuai dengan hubungan seperti dukungan bukti. Pemetaan argumen mirip dengan kegiatan pemetaan lainnya seperti pemetaan
pikiran dan pemetaan konsep, tetapi berfokus pada hubungan bukti yang logis atau kesimpulkan diantara proposisi.
33
Pemetaan argumen dilakukan dalam berbagai cara. Setiap pendekatan tersebut dilihat dalam membuat komitmen pada tiga
tingkat yang berbeda, yakni:
31
I wayan Redhana, Loc.cit., h.147.
32
Ostwald, Argument Mapping, Teaching Excellence, 2007, p.1.
33
Tim Van Gelder, Argument Mapping, Encyclopedia of the Mind, 2011, p.1
.
1 Argumentasi teori dan bidang terkait seperti logika informal,
berpikir kritis, dan retorika memberikan kerangka teoritis untuk setiap gaya pemetaan argumen.
2 Pendekatan harus mengadopsi konvensi visual untuk
menampilkan argumen sesuai dengan teori. Dari berbagai dimensi seperti bentuk, warna, dan garis, perancang skema
harus memilih cara untuk menunjukkan bahwa satu proposisi mendukung yang lain. Konvensi harus menghasilkan peta yang
tidak hanya secara teoritis tetapi juga memadai: komunikatif efektif, benar menyampaikan kepada pembaca struktur
argumen dan isu-isu terkait, interaksi dukungan konstruksi dan modifikasi, dan menyenangkan mata.
3 Membuat peta argumen membutuhkan sumber daya dan
teknologi dari beberapa jenis. Teknologi yang paling jelas dan mudah diakses adalah pena dan kertas atau papan tulis.
Pemetaan argumen yang serius sekarang dilakukan dengan menggunakan alat-alat komputer yang dirancang khusus.
34
Menurut Jamel Ostwal
d, pada bagian pertamaatas sebuah peta argument berisi anggapan. Hal ini diikuti dalam contoh
dengan klaim pendukung di bawah kata “karena” dan keberatan
di bawah kata “tapi”. Klaim dukungan atau keberatan yang
menjadi sanggahan ketika mereka keberatan terhadap keberatan: Dalam perangkat lunak, klaim, keberatan dan sanggahan berwarna
berbeda. Dasar kotak yang menyediakan pertahanan untuk klaim terminal, disediakan pada akhir pohon argumen.
Keberatan dan sanggahan atas keberatan dapat ditambahkan pada setiap titik di peta dalam warna yang berbeda untuk
identifikasi visual lebih mudah. Dasar kotak pada titik-titik terminal pohon argumen juga memerlukan bukti di tempat kurung
34
Ibid., p. 1-2.