Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item menyebarkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Uji Validitas digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut.              2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy Dimana: r xy = koefisien korelasi suatu butiritem N = jumlah subyek X = skor suatu butiritem Y = skor total Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan r tabel r kritis . Jika r hitung r tabel maka butir tersebut valid, sebaliknya; Jika r hitung r tabel maka butir tersebut tidak valid. Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi yang diperoleh adalah dengan melihat tabel nilai interpretasi validitas dibawah ini: Tabel 3.4 Interpretasi validitas Koefiensi Korelasi Kriterian Validitas 0,80 r xy = 1,00 Sangat tinggi 0,60 r xy = 0,80 Tinggi 0,40 r xy = 0,60 Cukup 0,20 r xy = 0,40 Rendah 0,00 r xy = 0,20 Sangat Rendah Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan, dari 50 soal yang diajukan, jumlah soal yang valid adalah sebanyak 25 soal. 7 7 Lampiran 4, h. 101. 2. Reliabilitas Tes merupakan ukuran yang menyatakan konsistensi alat ukur yang digunakan. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat ketpercayaan suatu tes. Suatu tes dapat mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mencari reliabilitas instrument uji coba soal digunakan rumor K-R20, rumus sebagai berikut:                 2 1 1 t S piqi k k rii Dimana: r ii = Koefisien reliabilitas tes k = jumlah butir soal p i q i = Varians skor butir p i = Proposisi jawaban benar untuk butir nomor i q i = Proposisi jawaban salah untuk butir nomor i 2 t S = Varian skor total Setelah didapat nilai kemudian diinterpretasikan terhadap tabel nilai r ii seperti dibawah ini: Tabel 3.5 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen Koefiensi Korelasi Kriterian Reliabilitas 0,81 – 1,00 Sangat tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi 0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat Rendah Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil uji reliabilitas sebesar 0,84. 8 Hal ini berarti soal yang sudah diujikan memiliki reliabilitas dengan kriteria sangat tinggi. 3. Taraf Kesukaran Butir Soal Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa menjawab benar pada buti soal tersebut. Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: N B P  Dimana : P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar N = Jumlah seluruh siswa peserta tes Setelah didapat nilai kemudian diinterpretasikan terhadap tabel indeks kesukaran seperti di bawah ini: Tabel 3.6 Interprestasi Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran Interprestasi Kesukaran – 0,25 Sukar 0,26 – 0,75 Sedang 0,76 – 1 Mudah Berdasarkan uji tingkat kesukaran yang telah dilakukan, dari 50 soal yang diujikan terdapat sebanyak 11 soal sangat sukar, 10 soal sukar, 21 soal sedang, 4 soal mudah, dan 4 soal sangat mudah. 8 Lampiran 3, h. 90.

Dokumen yang terkait

Perbedaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas pada Konsep Jamur

0 7 303

Pemanfaatan peta konsep (concept mapping) untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep senyawa hidrokarbon

0 25 8

Perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan concept mapping dengan argument mapping pada konsep kingdom fungi (jamur) (kuasi eksperimen di SMAN 11 Tangerang Selatan)

2 29 236

PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP PHOTOSHOP ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE BRAINSTORMING DAN METODE TANYA JAWAB

0 12 154

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

Perbedaan Pengetahuan Faktual Siswa Antara Metode Mnemonic System Akronim dan Akrostik Pada Konsep Fungi

1 16 213

PENERAPAN CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII C Penerapan Concept Mapping Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Pada Siswa Kelas VII C Semester Gasal SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013

0 2 16

PENERAPAN CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII C Penerapan Concept Mapping Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Pada Siswa Kelas VII C Semester Gasal SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013

0 2 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING.

0 0 16

Aplikasi Tabel Periodik Unsur Menggunakan Konsep Mind Mapping

0 0 6