Cara Reproduksi Jamur Klasifikasi Jamur

4 Deuteromycotina Sering dikenal sebagai fungi imperfecti jamur yang tak sebenarnya, karena belum diketahui perkembangbiakannya secara seksual. Ciri-ciri jamur divisi Deuteromycotina, adalah sebagai berikut: - Hifa bersekat - Tubuh berukuran mikroskopis - Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah - Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui. - Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya Beberapa jenis jamur anggota divisi Deuteromycotina adalah:  Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.  Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap.  Melazasia fur-fur, penyebab panu.  Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.  Fusarium, hidup pada tanaman tomat.  Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Kelas Concept Mapping Mata Pelajaran : Biologi Materi : Kingdom Fungi Kelas Semester : X Sepuluh1 Alokasi Waktu : 3 X 45 menit Pertemuan : III Standar Kompetensi Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan Indikator Pencapaian Kompetensi  Menjelaskan hubungan jamur dengan tanaman lain  Menyebutkan jenis jamur dan peranannya dalam kehidupan I. Tujuan Siswa dapat:  Menjelaskan ciri-ciri umum jamur berdasarkan hasil pengamatan dan kajian literature  Mendeskripsikan cara jamur memperoleh makanan  Menjelaskan cara reproduksi jamur  Mengklasifikasikan dan mengidentifikasi divisi-divisi jamur  Menjelaskan hubungan jamur dengan tanaman lain  Menyebutkan jenis jamur dan peranannya dalam kehidupan Karakter siswa yang diharapkan: Berpikir kreatif, kritis, logis, bekerja teliti, jujur, rasa ingin tahu, dan bertanggung jawab

II. Materi Ajar

 Hubungan simbiotik jamur dengan tanaman lain  Jenis-jenis jamur dan peranannya dalam kehidupan

III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pembelajaran Langsung 2. Metode : Peta konsep Concept Mapping, dan ceramah

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Aktivitas belajar Guru Karakter Aktivitas belajar Siswa Alokasi Waktu A. KEGIATAN AWAL 1. Pembukaan  Salam Tanggung  Menjawab salam 5 menit  Memeriksa kesiapan siswa jawab 2. Apersepsi  Mengingatkan materi yang lalu  Menanyakan tentang hubungan simbiotik jamur dengan tanaman lain, dan jenis-jenis jamur beserta peranannya 1. Menurut kalian, dapatkan jamur bersimbiosis dengan tanaman lain? Apakah contoh simbiosisnya? 2. Apakah menurut kalian semua jamur dapat dikonsumsi oleh manusia? Jenis jamur apa saja yang dapat dikonsumsi manusia?  Merespon jawaban siswa dan mengarahkan kepada jawaban yang benar Aktif  Memperhatikan  Salah satu siswa menjawab pertanyaan guru dengan singkat dan jelas  Memperhatikan jawaban yang tepat dari guru 10 menit 3. Motivasi  Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran mengenai hubungan simbiotik jamur dengan tanaman lain, dan jenis- jenis jamur beserta peranannya pengklasifikasiannya  Memotivasi siswa untuk belajar dengan semangat Aktif  Memperhatikan  Mendapat motivasi untuk mengikuti proses pembelajaran 5 menit

B. KEGIATAN INTI

1. Eksplorasi  Meminta siswa duduk secara berkelompok Aktif  Memperhatikan tugas yang diberikan guru 20 menit  Meminta siswa membaca dan mengkaji literature dari berbagai sumber bacaan  Mengkaji literatur mengenai Kingdom Fungi 2. Elaborasi  Memberi tugas membuat peta konsep secara individu mengenai hubungan simbiotik jamur dan peranan jamur dalam kehidupan  Memfasilitasi siswa dalam membuat peta konsep  Meminta perwakilan dua orang siswa untuk mempresentasikan hasil peta konsep Bekerja mandiri  Membuat peta konsep secara individu  Mendiskusikan peta konsep yang dibuat secara individu  Mempresentasikan hasil peta konsep 60 menit 3. Konfirmasi  Membahas hasil peta konsep siswa dan memberikan penjelasan terkait materi  Menampilkan peta konsep yang benar  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Tanggung jawab  Memperhatikan penjelasan guru  Menanyakan hal-hal yang belum dipahami 20 menit

C. KEGIATAN AKHIR

1. Penutup  Meminta siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran mengenai hubungan simbiotik jamur dan peranan jamur dalam kehidupan  Memberikan apresiasi hadiah kepada siswa yang mempresentasikan Aktif  Menyimpulkan Pelajaran  Mendengarkan penjelasan guru  Menerima hadiah  Menjawab salam 15 menit peta konsep dengan baik dan jelas  Menutup pelajaran dengan salam

V. SumberBahanAlat pembelajaran

a. Buku Biologi kelas X, Pusat perbukuan DepdikNas b. Buku Biologi SMA Kelas X, Sains Biologi, Bumi Aksara c. Menjelajah Dunia Biologi, Platinum d. Hand-out e. Internet

VI. Penilaian

a. Peta Konsep yang dibuat secara individu b. Uji kompetensi Teknik penilaian : Tes lisan Indikator Soal Soal Kunci Skor Menjelaskan hubungan simbiotik jamur 1. Jelaskan hubungan simbiotik jamur Ada dua bentuk simbiosis jamur dengan organisme lain, yaitu mikoriza merupakan simbiosis antara jamur dengan akar tumbuhan, dan liken lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dengan ganggang hijau atau ganggang hijau-biru 5 Menyebutkan manfaat hubungan simbiotik jamur dengan akar tumbuhan 2. Sebutkan manfaat dari hubungan simbiotik jamur dengan akar tumbuhan Pada mikoriza, Jamur memperoleh keuntungan karena mampu menyerap nutrisi gula yang dibuat tumbuhan selama fotosintesis. Sebaliknya, jamur meningkatkan kemampuan akar tumbuhan menyerap nutrisi dan mineral dari tanah. Ciputat, November 2013 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti Sukarlin, S.Pd Nurida Okatafia Menyebutkan jenis- jenis jamur yang menguntungkan dan merugikan dalam kehidupan 3. Sebtukan jenis-jenis jamur yang menguntungkan dan merugikan dalam kehidupan Yang menguntungkan: sebagi sumber makanan bagi manusia, contoh: Auricularia polythrica jamur kuping, Volvariella volvaceae Jamur merang,dan sebagai penghasil antibiotik Penicillium notatum. Yang merugikan: dapat menghasilkan racun, racun yang dihasilkan beberapa fungi seperti seperti Amanita phalloides, A. muscaria maupun Aspergillus flavus menghasilkan alfa toksin, dapat menyebabkan penyakit kronis seperti kanker dan bahkan kematian. 10

Dokumen yang terkait

Perbedaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas pada Konsep Jamur

0 7 303

Pemanfaatan peta konsep (concept mapping) untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep senyawa hidrokarbon

0 25 8

Perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan concept mapping dengan argument mapping pada konsep kingdom fungi (jamur) (kuasi eksperimen di SMAN 11 Tangerang Selatan)

2 29 236

PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP PHOTOSHOP ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE BRAINSTORMING DAN METODE TANYA JAWAB

0 12 154

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

Perbedaan Pengetahuan Faktual Siswa Antara Metode Mnemonic System Akronim dan Akrostik Pada Konsep Fungi

1 16 213

PENERAPAN CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII C Penerapan Concept Mapping Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Pada Siswa Kelas VII C Semester Gasal SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013

0 2 16

PENERAPAN CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII C Penerapan Concept Mapping Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Pada Siswa Kelas VII C Semester Gasal SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013

0 2 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING.

0 0 16

Aplikasi Tabel Periodik Unsur Menggunakan Konsep Mind Mapping

0 0 6