akan mengantarkan siswa untuk mengerti karakteristik kumpulan stimulus itu. Segala sesuatu yang dipahami siswa tersebut akan di
”kode” kan tersendiri oleh setiap individu dan dicatat dan disimpan dalam ingatan.
2. Acquisition phase fase penguasaan merupakan fase belajar kedua dimana siswa sedang memperoleh atau memproses fakta,
ketrampilan, konsep atau prinsip yang dipelajari. 3. Storage phase fase ingatan merupakan fase dimana setelah
seseorang memperoleh suatu pengetahuan baru, pengtahuan itu harus disimpan atau diingat.
4. Retrieval phase fase pengungkapan kembali adalah fase belajar dimana kemampuan siswa untuk menyebutkan kembali informasi
yang telah diperoleh dan disimpan dalam ingatan.
16
Menurut Wirsanto, ciri-ciri siswa yang sudah menguasai konsep adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui ciri-ciri suatu konsep
b. Mengenal beberapa contoh dan bukan contoh dari konsep
tersebut c.
Mengenal sejumlah sifat-sifat dan esensinya d.
Dapat menggunakan hubungan antar konsep e.
Dapat mengenal hubungan antar konsep f.
Dapat mengenal kembali konsep itu dalam berbagai situasi g.
Dapat menggunakan konsep untuk menyelesaikan masalah.
17
Berdasarkan uraian di atas, Untuk membangun suatu konsep, siswa harus melakukan pengamatan atau membayangkan sesuatu yang konkret
terlebih dahulu. Siswa dikatakan dapat membangun konsep jika siswa tersebut dapat membedakan mana yang termasuk contoh dan bukan contoh
16
Nuri Rokhayati, “Peningkatan Penguasaan Konsep Matematika melalui Model Pembelajaran Guided Discovery-Inquiry
pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Sleman”, Skripsi Pada Universitas
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2010.
17
Ibid.
dari suatu ide abstrak. Fase penguasaan konsep merupakan fase yang
berada setelah pemahaman dalam aspek kognitif. Hal ini berarti bahwa untuk menguasai konsep dalam suatu pembelajaran, siswa diharuskan
untuk memahami konsep terlebih dahulu yang selanjutnya siswa dapat memproses atau terampil menggunakan konsep yang telah dipahami.
2. Kajian Teoretis Peta Konsep Concept Mapping
a. Pengertian Concept Mapping
Menurut Martin, “Peta konsep Concept Mapping adalah
ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori
yang sama ”.
18
Menurut Dahar, Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam
bentuk proposisi-proposisi. Proposisi-proposisi merupakan dua atau lebih konsep-konsep yang digunungkan oleh kata-kata dalam
suatu unit semantik.
19
Dalam bentuknya yang paling sederhana, suatu peta konsep hanya terdiri atas dua konsep yang dihubungkan oleh satu kata
penghubung untuk membentuk suatu proposisi. Belajar bermakna akan lebih mudah terjadi jika konsep-konsep yang baru dikaitkan
pada konsep yang lebih inklusif, sehingga peta konsep harus disusun secara hierarki. Ini berarti konsep yang inklusif ada di
puncak peta, dan makin ke bawah konsep-konsep diurutkan makin menjadi lebih khusus.
20
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa peta konsep merupakan hubungan antara konsep yang satu
dengan konsep yang lainnya yang dihubungkan dengan kata-kata penghubung sehingga membentuk sesuatu yang bermakna.
18
Trianto, Mendesain Model Pembelajarn Inovatif-Progresif, Jakarta: Prenada Media Group, 2011, Cet.4, h. 158.
19
Zulfiani, dkk., Op.cit h. 28.
20
Ibid., h. 31.
b. Ciri-ciri Concept Mapping
Menurut Dahar, ciri-ciri peta konsep adalah sebagai
berikut:
1 Peta konsep atau pemetaan konsep adalah suatu cara untuk
memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-prosposisi suatu bidang studi. Dengan menggunakan peta konsep, siswa dapat
melihat bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih
bermakna. 2
Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi, atau suatu bagian dari bidang studi. Ciri inilah
yang dapat memperlihatkan hubungan-hubungan proposional antara konsep-konsep.
3 Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama. Ini berarti
ada konsep yang lebih inklusif daripada konsep-konsep yang lain.
4 Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep
yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hierarki pada peta konsep tersebut.
21
Berdasarkan ciri-ciri yang telah diuraikan di atas, maka peta konsep disusun secara hierarki dan teratur. Peta konsep diturunkan
dari konsep yang inklusif berada diatas, kemudian diturunkan hingga menjadi konsep-konsep yang paling khusus.
c. Cara Membuat Concept Mapping
Pembuatan peta konsep dilakukan dengan membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ide-ide penting
atau suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain.
22
Menurut
21
Zulfiani. Op.cit., h. 31.
22
Trianto, Loc.cit., h. 159.
Gorge Posner dan Alan Rudinitsky , “Peta konsep mirip peta jalan,
namun peta konsep menaruh perhatian pada hubungan antar ide- ide, bukan hubungan antar tempat
”.
23
Untuk membuat suatu peta konsep, siswa dilatih untuk mengidentifikasi ide-ide kunci yang
berhubungan dengan suatu topik dan menyusun ide-ide tersebut dalam suatu pola logis.
Arandes memberikan langkah-langkah dalam membuat peta konsep sebagai berikut:
24
Tabel 2.1 Langkah-langkah Membuat Peta Konsep
Langkah 1 Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi
sejumlah konsep. Contoh, ekosistem. Langkah 2
Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama. Contoh, individu, populasi, dan
komunitas. Langkah 3
Tempatkan ide-ide utama di tengah atau puncak peta tersebut.
Langkah 4 Kelompokkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama
yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.
Menurut Dahar, beberapa langkah membuat peta konsep, yakni:
1 Pilihlah suatu bacaan dari buku pelajaran,
2 Tentukan konsep-konsep yang relevan,
3 Urutkan konsep-konsep itu dari yang paling inklusif ke yang
paling tidak inklusif atau contoh-contoh, 4
Susunlah konsep-konsep itu di atas kertas, mulai dengan konsep yang paling inklusif di puncak ke konsep yang paling
tidak inklusif,
23
Ibid., 159-160.
24
Ibid., 160.
5 Hubungkanlah konsep-konsep itu dengan kata atau kata-kata
penghubung.
25
d. Macam-macam Concept Mapping
Menurut Nur, peta konsep ada empat macam, yaitu pohon jaringan network tree, rantai kejadian events chain, peta konsep
siklus cycle concept map, dan peta konsep laba-laba spider concept map.
26
1 Pohon jaringan Network Tree
Pada peta konsep pohon jaringan, konsep-konsep yang telah ditentukan dibuat dalam bentuk persegi empat, sedangkan
beberapa kata yang lain dituliskan pada garis-garis penguhubung pada garis-garis penghubung. Garis-garis pada peta konsep
menunjukkan hubungan ide-ide itu. Kata-kata yang ditulis pada garis memberikan hubungan antara konsep-konsep. Pohon jaringan
cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal berikut: a menunjukkan sebab akibat, b suatu hierarki, c prosedur yang
bercabang, dan d istilah-istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan-hubungan.
25
Zulfiani, Op.cit., h. 31-32.
26
Trianto, Op.cit., h. 160-165.