Deskripsi Nilai Pembuatan Concept Mapping dan Argument Mapping Deskripsi Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan tabel 4.6, sebagian siswa pada kelas eksperimen I aktif bertanya mengenai concept mapping dan penggunaanya dalam pembelajaran konsep jamur. Dalam menjawab pertanyaan, siswa juga cukup aktif walaupun beberapa siswa lainnya ada yang tidak memperhatikan. Pembuatan concept mapping yang dikerjakan oleh siswa, sebagian siswa masih kesulitan. Hal ini disebabkan karena siswa sulit menentukan konsep-konsep penting yang harus disusun menjadi sesuatu yang bermakna. Tetapi beberapa siswa ada juga sudah mampu mengungkapkan pendapat dan menentukan konsep yang ditemukannya untuk dibuat menjadi sebuah concept mapping. Berdasarkan tabel 4.7, dengan pembelajaran menggunakan argument mapping, siswa cenderung lebih aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Siswa juga aktif mengerjakan lembar kerja yang telah diberikan, walaupun ketepatan dalam menjawabnya masih kurang baik.

B. Pengujian Prasyarat Analisis

Berdasarkan data yang sudah diperoleh dalam penelitian lapangan, pada pengujian prasyarat analisis akan menggunakan data pretest dan posttest dari kelas eksperimen I dan eksperimen II. Untuk melakukan uji prasyarat analisis maka data harus dihitung normalitas, homogenitas dan pengujian hipotesis.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas ini menggunakan uji Liliefors denngan kriteria pengujian jika L hitung L tabel maka data berdistribusi normal dan jika L hitung L tabel maka data berdistribusi tidak normal.

a. Uji normalitas prestest kelompok eksperimen I dan Eksperimen II

Hasil uji normalitas pretest kelas eksperimen I dan eksperimen II dapat dilihat pada tabel berikut: 6 Tabel 4.8 Data Uji Normalitas Pretest pada Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II Kelas N L hitung L tabel α 0,05 Kesimpulan E1 30 0,159 0,161 Distribusi normal E2 30 0,094 0,161 Distribusi normal Berdasarkan tabel 4.8, didapat L hitung pretest pada kelas eksperimen I sebesar 0,159 dan L hitung pretest pada kelas eksperimen II sebesar 0,094. Kelas eksperimen I dan eksperimen II dengan jumlah sampel sebanyak 30, didapat L tabel pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 0,161. Perbandingan antara L hitung L tabel pretest untuk kelas eksperimen I 0,159 0,161 dan untuk kelas eksperimen II 0,094 0,161, maka hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data kedua sampel berdistribusi normal.

b. Uji normalitas Posttest kelompok eksperimen I dan Eksperimen II

Hasil uji normalitas Posttest kelas eksperimen I dan eksperimen II dapat dilihat pada tabel berikut: 6 Lampiran 16, h. 215. Tabel 4.9 Data Uji Normalitas Posttest pada Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II Kelas N L hitung L tabel α 0,05 Kesimpulan E1 30 0,109 0,161 Distribusi normal E2 30 0,124 0,161 Distribusi normal Berdasarkan tabel 4.9, didapat L hitung posttest pada kelas eksperimen I sebesar 0,109 dan L hitung posttest pada kelas eksperimen II sebesar 0,124. Kelas eksperimen I dan eksperimen II dengan jumlah sampel sebanyak 30, didapat L tabel pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 0,161. Perbandingan antara L hitung L tabel posttest untuk kelas eksperimen I 0,109 0,161 dan untuk kelas eksperimen II 0,124 0,161, maka hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data kedua sampel berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher dilakukan untuk mengetahui apakah data kelas eksperimen I dan eksperimen II memiliki varians yang homogen atau tidak. 7

a. Uji homogenitas prestest kelompok eksperimen I dan eksperimen II

Hasil uji homogenitas pretest kelas eksperimen I dan eksperimen II dapat dilihat pada tabel berikut: 7 Lampiran 17, h. 220. Tabel 5.0 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II Kelas N S 2 F hitung F tabel Kesimpulan E1 30 128,92 1,54 1,84 Varians homogen E2 30 83,30 Berdasarkan tabel 5.0, diperoleh F hitung data pretest untuk kelas eksperimen I dan eksperimen II sebesar 1,54 . Pada taraf signifikan α = 0,05 dengan sampel sebanyak 30 untuk kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II, diperoleh F tabel sebesar 1,84. Perbandingan antara F hitung F tabel 1,54 1,84, maka hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua kelompok homogen.

b. Uji homogenitas posttest kelompok eksperimen I dan eksperimen II

Hasil uji homogenitas posttest kelas eksperimen I dan eksperimen II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.1 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II Kelas N S 2 F hitung F tabel Kesimpulan E1 30 112,59 1,02 1,84 Varians homogen E2 30 110,67 Berdasarkan tabel 5.1, diperoleh F hitung data posttest untuk kelas eksperimen I dan eksperimen II sebesar 1,02 . Pada taraf signifikan α = 0,05 dengan sampel sebanyak 30 untuk kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II, diperoleh F tabel sebesar 1,84.

Dokumen yang terkait

Perbedaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas pada Konsep Jamur

0 7 303

Pemanfaatan peta konsep (concept mapping) untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep senyawa hidrokarbon

0 25 8

Perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan concept mapping dengan argument mapping pada konsep kingdom fungi (jamur) (kuasi eksperimen di SMAN 11 Tangerang Selatan)

2 29 236

PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP PHOTOSHOP ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE BRAINSTORMING DAN METODE TANYA JAWAB

0 12 154

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

Perbedaan Pengetahuan Faktual Siswa Antara Metode Mnemonic System Akronim dan Akrostik Pada Konsep Fungi

1 16 213

PENERAPAN CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII C Penerapan Concept Mapping Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Pada Siswa Kelas VII C Semester Gasal SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013

0 2 16

PENERAPAN CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII C Penerapan Concept Mapping Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Pada Siswa Kelas VII C Semester Gasal SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013

0 2 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING.

0 0 16

Aplikasi Tabel Periodik Unsur Menggunakan Konsep Mind Mapping

0 0 6