55 Lanjutan Tabel 18
Fasilitas Jumlah unit
Ukuran Kondisi
5. Mess operator 1
Luas 190 m
2
Baik 6. Mushola dan MCK
1 Luas 45 m
2
Baik 7. Tempat parkir
… m
2
Baik 8. Billboard prakiraan cuaca
1 Unit
Baik
Keterangan : … = tidak tersedia data Sumber : PPN Palabuhanratu, 2010
c
Fasilitas pokok yang terdapat di PPN Palabuhanratu meliputi dermaga, kolam pelabuhan, breakwater, krip, alur masuk dan alat bantu navigasi. Secara
keseluruhan fasilitas pokok yang terdapat di PPN Palabuhanratu masih baik dan dapat digunakan.
Fasilitas fungsional PPN Palabuhanratu sangat beragam dan sebagian besar masih berfungsi dengan baik. Fasilitas fungsional yang dirasa masih kurang
jumlahnya oleh pengelola PPN Palabuhanratu adalah lahan industri. Hal ini dikarenakan industri perikanan yang terdapat di PPN Palabuhanratu hanya berupa
perusahaan penanganan dan pendistribusian tuna dan layur dengan lahan yang terbatas sehingga bangunannya tidak bisa diperluas. Industri pengolahan hasil
tangkapan belum terdapat di PPN Palabuhanratu. Fasilitas fungsional yang masih belum terdapat di PPN Palabuhanratu adalah pabrik es. Terdapat beberapa fasilitas
fungsional yang dikelola oleh pihak swasta yaitu gedung TPI, pasar ikan, lahan industri, tangki BBM, tangki air dan fasilitas yang berhubungan dengan docking.
Fasititas penunjang yang terdapat di PPN Palabuhanratu meliputi rumah pegawai, guest house, mess operator, mushola, MCK, tempat parkir dan lainnya.
Fasilitas-fasilitas ini masih dalam keadaan baik dan bisa digunakan.
4.3.3 Jenis dan produksi hasil tangkapan PPN Palabuhanratu
Jenis, jumlah dan nilai produksi perikanan tangkap merupakan salah satu yang menjadi indikator perkembangan perikanan tangkap di suatu daerah. Hal
tersebut menjadikan sangat perlu untuk mengetahui seberapa besar jumlah dan nilai produksi hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu, serta mengetahui
perkembangannya. Jika semakin besar perkembangan produksi hasil tangkapan di suatu pelabuhan perikanan maka perkembangan perikanan tangkap di pelabuhan
56 perikanan tersebut dapat dikatakan berkembang dengan baik, sekurang-kurangnya
dari aspek produksi hasil tangkapan.
Tabel 19 Produksi hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu dan yang masuk melalui jalur darat ke PPN Palabuhanartu tahun 2005-2009
Produksi Tahun
2005 2006
2007 2008
2009 1. Didaratkan
di pelabuhan Pr kg 10
3
6.601 5.462
6.056 4.581
3.950 Pt
- -17,3
10,9 -24,4
-13,8 2. Masuk
melalui jalur darat
Pr kg 10
3
5.873 4.472
7.490 4.256
4.767 Pt
- -23,9
67,5 -43,2
12,0 Jumlah
Pr kg 10
3
12.474 9.934
13.546 8.837
8.717 Pt
- -20,4
36,4 -34,8
-1,4
Keterangan : Pr = produksi; Pt = pertumbuhan Sumber : PPN Palabuhanratu, 2010
b
data diolah kembali
Keseluruhan produksi hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu tahun 2009 Tabel 19 berjumlah 8.717.000
kg. Produksi hasil tangkapan tahun 2009 di PPN Palabuhanratu tersebut di atas terdiri dari hasil tangkapan didaratkan di PPN
Palabuhanratu sejumlah 3.950.000 kg 45,3 dan dari hasil tangkapan yang
masuk melalui jalur darat ke PPN Palabuhanratu sejumlah 4.767.000 kg 54,7.
Sumber : PPN Palabuhanratu, 2010
b
data diolah kembali
Gambar 3 Grafik perkembangan jumlah produksi hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu tahun 2005-2009.
- 2.000
4.000 6.000
8.000 10.000
12.000 14.000
16.000
2005 2006
2007 2008
2009 P
ro d
u k
si k
g 1
3
Tahun Didaratkan di
PPN Palabuhanratu
Masuk melalui jalur darat
Produksi Keseluruhan
57 Perkembangan produksi keseluruhan hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu
tahun 2005 sampai tahun 2009 cenderung fluktuatif Gambar 3, peningkatan jumlah keseluruhan produksi PPN Palabuhanratu terjadi pada tahun 2007 yaitu
36,4. Peningkatan ini dikarenakan pada tahun tersebut baik jumlah produksi yang didaratkan di PPN Palabuhanratu maupun yang masuk melalui jalur darat
meningkat paling tajam. Penurunan paling tajam terjadi pada tahun 2009 dengan penurunan sebesar 34,76. Penurunan ini juga disebabkan karena pada tahun
tersebut baik jumlah produksi yang didaratkan di PPN Palabuhanratu maupun yang masuk melalui jalur darat menurun paling tajam. Penurunan ini juga diduga
disebabkan karena berkurangnya jumlah alat penangkapan ikan di PPN Palabuhanratu tahun 2009 sebesar 23,4 Tabel 17.
Perkembangan produksi hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu dari tahun 2005 sampai tahun 2009 cenderung menurun,
peningkatan produksi hasil tangkapan didaratkan di PPN Palabuhanratu hanya terjadi pada tahun 2007 sebesar 10,9. Perkembangan produksi ikan yang masuk
melalui jalur darat ke PPN Palabuhanratu cenderung fluktuatif, dimana pada tahun 2006 dan 2008 terjadi penurunan sedangkan pada tahun 2007 dan 2009 terjadi
peningkatan.
Tabel 20 Nilai produksi hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu tahun 2005-2009 Nilai Produksi Rp 10
6
Tahun 2005
2006 2007
2008 2009
1. Didaratkan di pelabuhan 32.154
32.551 38.696
42.563 56.736
2. Masuk melalui jalur 34.032
29.097 49.924
35.589 52.919
Jumlah 66.186
61.648 88.620
78.152 109.655
Sumber : PPN Palabuhanratu, 2010
b
data diolah kembali
Pada tahun 2009 nilai keseluruhan produksi hasil tangkapan berdasarkan Tabel 20 adalah Rp109.655.000.000,00. Nilai tersebut terdiri dari nilai hasil
tangkapan didaratkan di pelabuhan sejumlah Rp 56.735.000,00 dan nilai produksi yang masuk melalui jalur darat sejumlah Rp52.919.000,00.
58
Sumber : PPN Palabuhanratu, 2010
b
data diolah kembali
Gambar 4 Grafik perkembangan nilai produksi hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu tahun 2005-2009.
Perkembangan nilai produksi keseluruhan di PPN Palabuhanratu dari tahun 2005 sampai tahun 2009 cenderung meningkat Gambar 4, peningkatan paling
tajam terjadi pada tahun 2009. Nilai produksi yang didaratkan di PPN Palabuhanratu mengalami perkembangan yang cenderung meningkat dari tahun
2005 sampai tahun 2009, sedangkan nilai produksi yang masuk melalui jalur darat ke PPN Palabuhanratu cenderung fluktuatif. Peningkatan nilai produksi yang
masuk melalui jalur darat ke PPN Palabuhanratu terjadi pada tahun 2007 dan 2009, sedangkan penurunan nilainya terjadi pada tahun 2006 dan 2008.
1 Produksi hasil tangkapan didaratkan di PPN Palabuhanratu
Hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu merupakan produksi armada penangkapan ikan yang berbeda-beda, namun ada juga beberapa hasil
tangkapan yang ditangkap oleh armada penangkapan ikan yang sama. Berikut ini Tabel 21 adalah jenis hasil tangkapan yang didaratkan per jenis armada
penangkapan ikan yang terdapat di PPN Palabuhanratu tahun 2010 berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara :
- 20.000
40.000 60.000
80.000 100.000
120.000
2005 2006
2007 2008
2009 Nilai
P ro
d u
k si
R p
1
6
Tahun Didaratkan di
Pelabuhan Masuk melalui
jalur darat Nilai
keseluruhan
59 Tabel 21 Jenis hasil tangkapan per jenis armada penangkapan ikan di
PPN Palabuhanratu tahun 2010 Alat tangkap
Hasil tangakapan Utama
Sampingan 1. Payang
Tongkol Auxis sp. Ikan pelagis kecil
2. Pancing rumpon
Tuna Thunnus sp. Cakalang Katsuwonus pelamis
Kembung Rastrelliger sp. Tuna-tuna kecil Thunnus sp.
3. Rawai layur Layur Trichiurus sp.
Ikan kecil 4. Tuna longline
Tuna Thunnus sp. Cakalang Katsuwonus pelamis
Tuna-tuna kecil Thunnus sp. 5. Gillnet
Ikan pelagis kecil -
6. Rampus Ikan kecil
- 7. Bagan
Udang rebon Pepetek Leiognathus sp.
Cumi Loligo edulis Ikan kecil lainnya
8. Trammel net Ikan kecil
- 9. Purse seine
Tongkol Auxis sp. Ikan pelagis kecil
10. Pancing ulur Ikan pelagis kecil
- Setiap tahunnya produksi hasil tangkapan yang didaratkan pada suatu
armada penangkapan ikan tidak selalu sama, tetapi berfluktuasi. Selain itu jumlah produksi hasil tangkapan yang didaratkan antara satu armada penagkapan ikan
dengan armada penangkapan ikan lainnya juga berbeda-beda seperti yang terdapat pada Tabel 22.
Berdasarkan Tabel 22 diketahui bahwa secara keseluruhan hasil tangkapan yang paling banyak didaratkan di PPN Palabuhanratu tahun 2009 berasal dari
armada tuna longline, pancing tonda dan rampus. Jumlah hasil tangkapan yang berasal dari armada longline pancing tonda dan rampus berada di atas 500 ton,
sedangkan hasil tangkapan yang berasal dari armada lain berkisar di bawah 500 ton. Armada yang paling sedikit mendaratkan hasil tangkapannya di PPN
Palabuhanratu tahun 2009 adalah trammel net yaitu 413 kg. Jika dilihat berdasarkan kategori armadanya maka diketahui bahwa armada
yang paling banyak mendaratkan hasil tangkapan untuk kategori kapal motor adalah alat tangkap tuna longline, sedangkan armada yang paling banyak
mendaratkan hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu untuk kategori perahu motor tempel adalah rampus. Armada yang paling sedikit mendaratkan hasil
60 tangkapannya di PPN Palabuhanaratu pada tahun 2009 adalah payang untuk
kategori kapal motor dan trammel net untuk kategori perahu motor tempel.
Tabel 22 Produksi hasil tangkapan per jenis armada penangkapan ikan di PPN Palabuhanratu tahun 2005-2009
Armada Jumlah kg
2005 2006
2007 2008
2009 A. Kapal motor
1. Tuna longline 1.472.457
1.244.068 1.995.736
1.967.094 1.769.593
2. Gillnet 151.681
969.415 572.740
276.310 122.801
3. Rawai 86.207
87.402 48.242
24.167 -
4. Pancing tonda 198.804
309.329 284.068
292.167 601.221
5. Pancing ulur 103.354
16.237 88.216
66.314 34.752
6. Bagan 1.258.582
679.737 82.177
472.360 259.494
7. Trammel net -
683 -
- -
8. Payang -
- 6.838
16.870 3.931
9. Rampus -
- -
3.451 4.489
10. Purse Seinne 123.128
196.679 44.161
76.547 150.503
B. Perahu motor tempel 11. Bagan
- -
1.067.357 3.612
40.059 12. Trammel net
6.609 3.769
1.673 1.936
413 13. Payang
3.106.329 1.687.489
1.444.282 189.809
212.112 14. Rampus
27.677 100.757
268.033 1.059.129
682.472 15. Pancing ulur
65.702 165.996
152.733 130.917
68.427 16. Jaring klitik
- -
- -
- Jumlah
6.600.530 5.461.561
6.056.256 4.580.683
3.950.267
Sumber: PPN Palabuhanratu, 2010
b
diolah kembali
Hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu memiliki keberagaman yang sangat tinggi, karena didaratkan oleh armada penangkapan
ikan yang beragam seperti di atas. Namun terdapat hasil tangkapan yang dominan didaratkan di PPN Palabuhanratu secara jumlah yaitu pada Tabel 23.
Hasil tangkapan yang dominan didaratkan di PPN Palabuhanratu secara jumlah tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 tabel 23 adalah cakalang, cucut,
layang, layur, pepetek, tembang, tongkol abu-abu, tongkol banyar, tongkol lisong, tuna big eye, tuna albakora dan tuna yellow fin. Diantara hasil tangkapan dominan
di atas yang paling banyak didaratkan tahun 2005 dan 2006 adalah cakalang dan
61 tuna yellow fin, sedangkan yang paling sedikit adalah tongkol abu-abu. Pada tahun
2007 sampai dengan tahun 2009 hasil tangkapan dominan yang paling banyak didaratkan di PPN Palabuhanratu adalah tuna big eye dan tembang, sedangkan
yang paling sedikit didaratkan adalah cucut dan tongkol abu-abu.
Tabel 23 Hasil tangkapan yang dominan didaratkan di PPN Palabuhanratu secara jumlah tahun 2005-2009
Jenis hasil tankapan
Jumlah kg 2005
2006 2007
2008 2009
1. Cakalang Katsuwonus pelamis
1.860.679 1.001.301 742.047
272.577 320.733
2. Cucut Carcharhinus sp.
94.756 114.800
56.249 44.168
20.285 3. Layang
Decapterus sp. 338.200
- 66.104
107.689 120.787
4. Layur Trichiurus savala
188.993 222.642
246.691 203.203
103.230 5. PeperekPepetek
Leiognathus sp. 265.263
144.007 307.164
44.484 29.917
6. Tembang Sardinella albella
60.989 369.578
866.316 1.497.882 739.610
7. Tongkol Abu-abu Auxis sp.
12.755 506.543
210.760 74.256
12.050 8. Tongkol Banyar
Auxis sp. 163.130
152.035 9.607
- -
9. Tongkol Lisong Auxis sp.
462.919 454.285
787.451 38.143
301.675 10. Tuna Big Eye
Thunnus obesus 273.246
562.035 1.289.866 1.403.295 1.272.155 11. Tuna Albakora
Thunnus alalunga 144.018
143.796 59.258
23.565 107.687
12. Tuna Yellow Fin Thunnus albacares
1.495.105 677.842
683.271 590.557
542.584 13. Lainnya
1.240.477 1.112.697 731.472
280.864 379.554
Jumlah 6.600.530 5.461.561 6.056.256 4.580.683 3.950.267
Sumber: PPN Palabuhanratu, 2010
b
diolah kembali
2 Ikan yang masuk melalui jalur darat ke PPN Palabuhanratu
Ikan yang masuk ke PPN Palabuhanratu melalui jalur darat merupakan hasil tangkapan yang berasal dari luar daerah PPN Palabuhanratu. Hal ini dapat
dikarenakan oleh beberapa sebab yaitu di PPN Palabuhanratu permintaan ikan lebih besar dan pasar lebih besar, terlihat dari ikan yang dijual di PPN
Palabuhanratu selalu habis terjual dan terlihat banyak penjual dan pembeli yang
62 beraktivitas di pasar ikan PPN Palabuhanratu. Selain itu juga disebabkan fasilitas
pemasaran yang cukup memadai di PPN Palabuhanratu yang merupakan satu- satunya pelabuhan tipe B di selatan Jawa Barat. Berikut ini ikan yang masuk ke
PPN Palabuhanratu melalui jalur darat berdasarkan jenis ikannya :
Tabel 24 Jenis dan jumlah ikan masuk melalui jalur darat yang dominan secara jumlah ke PPN Palabuhanratu tahun 2005-2009
Jenis ikan Jumlah kg
2005 2006
2007 2008
2009 1. Bandeng
Chanos chanos 481.472
233.500 687.100
1.004.000 469.500
2. Cakalang Katsuwonus
pelamis 36.950
7.900 31.700
- 338.400
3. Eteman Mene maculata
1.218.400 560.300
740.700 385,500
554.000 4. Kembung
Rastrellinger sp. 78.580
165.250 609.600
49.560 47.350
5. Layang Decapterus sp.
- 448.178
828.100 38.000
229.000 6. Layur
Trichiurus savala
376.375 633.256
1.624.200 1.086.300
1.329.200 7. MarlinJangilus
Makaira indica 288.400
165.900 223.200
179.500 188.500
8. SwangiCamaul Priacanthus sp.
660.100 269.000
307.400 48.500
325.100 9. Tembang
Sardinella albella
54.320 4.070
70.960 125.500
175.500 10. Tongkol
Auxis sp. 2.337.102
1.819.500 1.865.600
877.000 446.500
Jumlah 5.872.569
4.472.158 7.490.428
4.256.260 4.766.510
Sumber: PPN Palabuhanratu, 2010
b
diolah kembali
Jenis ikan dominan yang paling banyak masuk ke PPN Palabuhanratu melalui jalur darat tahun 2009 berdasarkan Tabel 24 adalah ikan layur 1.329.200
kg, sedangkan ikan dominan dengan jumlah paling sedikit masuk ke PPN Palabuhanratu melalui jalur darat tahun 2009 adalah ikan kembung 47.350 kg.
Jumlah ikan yang paling banyak masuk melalui jalur darat ke PPN Palabuhanratu tahun 2005 sampai tahun 2007 adalah ikan tongkol diatas 1.800.000 kg per
tahun, namun tahun 2008 mulai menurun.
63 Ikan-ikan di atas masuk dari berbagai daerah, baik dari daerah yang berada
di dalam Kabupaten Sukabumi maupun dari luar Kabupaten Sukabumi. Pasokan hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu berasal dari Tabel 25 berikut ini :
Tabel 25 Jumlah ikan masuk melalui jalur darat ke PPN Palabuhanratu berdasarkan daerah asal tahun 2005-2009
Daerah asal Jumlah ikan kg
2005 2006
2007 2008
2009 1. Jakarta
4.538.727 2.825.900
3.932.300 1.613.500 1.849.700
2. Cisolok 69.895
84.195 78.085
112.810 99.900
3. Loji 35.005
63.413 104.308
14.800 5.000
4. Ujung genteng 362.950
526.900 1.512.900
587.800 758.950
5. Binuangeun 29.692
23.450 63.435
290.850 313.360
6. CianjurCidaun -
- -
210.000 200.000
7. Blanakan -
- -
- 65.500
8. Pameungpeuk -
31.000 -
- 230.000
9. Cibereno -
- -
- 61.700
10. Pangandaran -
- -
- 60.000
11. Indramayu 773.775
404.000 915.100
266.000 204.500
12. Gadobangkong 4.675
- -
- -
13. Rancabuaya 250
- -
- -
14. Juwana 32.600
513.300 884.300
1.106.500 917.900
15. Bengkulu 25.000
- -
- -
16. Lampung -
- -
54.000 -
Jumlah 5.872.569
4.472.158 7.490.428
4.256.260 4.766.510
Sumber: PPN Palabuhanratu, 2010
b
diolah kembali
Daerah asal ikan yang masuk ke PPN Palabuhanratu melalui jalur darat adalah Jakarta, Loji, Ujung Genteng, Cisolok, Binuangen, Indramayu,
Pangandaran, Blanakan, Pameungpeuk, Cianjur, Cibareno dan Jawana Jawa Tengah. Daerah yang paling banyak memasukkan ikan melalui jalur darat ke PPN
Palabuhanratu tahun 2009 adalah Jakarta 1.849.700 kg dan Juwana 917.900
kg, sedangkan yang paling sedikit adalah Loji 5.000 kg. Ikan yang berasal dari daerah Blanakan, Cibereno dan Pangandaran baru masuk ke PPN Palabuhanratu
pada tahun 2009 PPN Palabuhanratu, 2010
b
.
64 Masih berdasarkan statistika PPN Palabuhanratu diketahui jumlah ikan yang
masuk melalui jalur darat ke PPN Palabuhanratu berfluktuatif setiap tahunnya. Tidak setiap tahun suatu daerah selalu mengirimkan ikan melalui jalur darat ke
PPN Palabuhanratu. Daerah yang selalu mengirimkan ikan melalui jalur darat terbanyak setiap tahunnya dari tahun 2004 sampai tahun 2009 ke PPN
Palabuhanratu yaitu Jakarta, Cisolok, Ujung Genteng dan Binuangen.
4.3.4 Unit Pengkapan Ikan dan Nelayan di PPN Palabuhanratu 1