81 dilakukan. Penanganan hanya dilakukan terhadap ikan tuna hasil tangkapan tuna
longline, cakalang hasil tangkapan pancing rumpon dan tongkol hasil tangkapan pancing rumpon. Penanganan yang dilakukan terhadap tuna hasil tangkapan tuna
longline adalah pemberian es curah, sedangkan penanganan terhadap cakalang dan tongkol hasil tangkapan pancing rumpon adalah penempatan hasil tangkapan
ke dalam wadah. Tidak adanya penanganan beberapa hasil tangkapan di tempat pendaratan
dikarenakan menurut pendapat nelayan yang menangkap hasil tangkapan tersebut ada atau tidaknya penanganan di tempat pendaratan tidak mempengaruhi harga
jual hasil tangkapan tersebut, jarak pengangkutan yang dekat, harga jual hasil tangkapan tersebut yang tidak tinggi dan dengan tidak adanya penanganan dapat
mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh nelayan. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa tidak adanya penanganan hasil tangkapan di tempat
pendaratan disebabkan kurangnya kesadaran nelayan untuk mempertahankan mutu hasil tangkapannya.
5.2 Penanganan di Tempat Pedagang atau Perusahaan Pengumpul
Pedagang pengumpul yang dimaksud adalah pedagang yang mengumpulkan jenis ikan tertentu dari banyak nelayan untuk didistribusikan kembali namun tidak
memiliki badan hukum. Perusahaan pengumpul yang dimaksud adalah pedagang yang mengumpulkan ikan tertentu dari banyak nelayan atau dari banyak pedagang
pengumpul untuk didistribusikan dan memiliki badan hukum. Perusahaan dapat berupa perusahaan terbatas PT atau CV.
1 Penanganan tuna
Hasil tangkapan tuna yang sampai ke tempat perusahaan pengumpul tuna di PPN Palabuhanratu umumnya adalah ikan tuna hasil tangkapan alat tangkap
pancing rumpon. Hal ini dikarenakan tuna hasil tangkapan alat tangkap tuna longline ditangani oleh perusahaan pengumpul tuna di tempat pendaratan seperti
yang telah dikemukakan pada sub bab 5.1 butir 1b. Ikan tuna hasil tangkapan alat tangkap tuna longline tersebut setelah ditangani langsung dimasukkan ke mobil
bak tertutup untuk diangkut didistribusikan menuju Muara Baru dan Muara Angke di Jakarta sebelum diekspor ke luar negeri.
82 Penanganan yang dilakukan terhadap tuna hasil tangkapan pancing rumpon
oleh perusahaan pengumpul tuna adalah penggantian es curah pada rongga kepala dan perut ikan, grading pengelompokan ikan berdasarkan ukuran dan mutu dan
pemakaian terpal. Penggantian es curah dilakukan dengan mengeluarkan es dari rongga kepala dan perut ikan tuna yang kemudian diisi kembali dengan es curah
yang baru dengan tujuan mempertahankan suhu dan mutu hasil tangkapan. Grading dilakukan berdasarkan ukuran dan mutu hasil tangkapan. Hasil
tangkapan yang mutunya memenuhi syarat ekspor ukuran minimal 30 kg; mata cerah dan jernih; daging merah cemerlang; daging padat dan elastis; tidak berbau
langsung dimasukkan oleh perusahaan pengumpul tuna ke dalam mobil bak tertutup untuk diangkut menuju Jakarta, sementara hasil tangkapan yang mutunya
tidak memenuhi syarat ekspor dimasukkan ke dalam coldstorage menunggu jumlah yang cukup untuk didistribusikan dengan tujuan daerah lain di luar PPN
Palabuhanratu. Pemakaian terpal sebagai alas pada saat penanganan bertujuan agar ikan
tuna dan es curah tidak bersentuhan langsung dengan lantai yang kotor dan banyak bakteri yang dapat mempercepat kemunduran mutu ikan. Berdasarkan
keterangan di atas diketahui bahwa alat bantu dan bahan yang digunakan oleh perusahaan pengumpul tuna dalam penanganan hasil tangkapan tuna tersebut
adalah coldstorage, terpal dan es curah.
2 Penanganan tuna-tuna kecil
Penanganan yang dilakukan terhadap hasil tangkapan tuna-tuna kecil oleh perusahaan pengumpul tuna adalah penggantian es pada rongga kepala dan perut
untuk hasil tangkapan tuna longline, sedangkan untuk hasil tangkapan pancing rumpon insang dan isi perut dibuang dan diganti dengan es curah yang bertujuan
untuk mempertahankan suhu dan mutu hasil tangkapan. Kemudian hasil tangkapan dimasukkan ke dalam coldstorage menunggu jumlah yang cukup untuk
didistribusikan dengan tujuan lokal atau daerah lain di luar PPN Palabuhanratu. Alat yang digunakan oleh perusahaan pengumpul ikan tuna dalam penanganan
tuna-tuna kecil berdasarkan uraian di atas adalah coldstorage dan bahan yang digunakan dalam penanganan tersebut adalah es curah.
83
3 Penanganan cakalang
Hasil tangkapan cakalang di pedagang pengumpul pribadi berasal dari nelayan gillnet, longline, payang dan pancing rumpon di PPN Palabuhanratu.
Hasil tangkapan tersebut kemudian mendapatkan penanganan dari pedagang pengumpul sebagai berikut :
1 Ikan cakalang ditempatkan sementara di dalam kotak plastik dengan diberi es
dan air laut. Ikan dan es disusun berlapis dengan urutan es-ikan-es-ikan-es sampai kotak plastik penuh, lalu diberi air laut yang diambil dari kolam
pelabuhan. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan mutu ikan cakalang dalam menunggu ikan cakalang hasil tangkapan kapal lainnya
2 Setelah dirasa tidak ada lagi hasil tangkapan cakalang yang akan didaratkan,
ikan cakalang ditempatkan ulang ke dalam blong rata-rata 95 kg ikan per blong dengan susunan es-ikan-es-ikan-es tanpa diberi air laut.
3 Blong dinaikkan ke atas mobil pick up 1 mobil dapat memuat 18 blong
untuk didistribusikan ke Muara baru, Pasar baru dan Muara Angke. Mobil pick up tersebut ditutupi dengan terpal untuk menjaga blong berisi ikan
cakalang dari sinar matahari langsung. Dilihat dari penjelasan di atas diketahui bahwa alat bantu yang digunakan
oleh pedagang pengumpul dalam penanganan hasil tangkapan cakalang adalah kotak plastik, blong dan terpal untuk menutupi mobil pick up. Sementara bahan
yang digunakan yaitu es bongkahan yang berasal dari es balok yang dipecah kecil- kecil dan air laut yang diambil dari kolam pelabuhan.
4 Penanganan tongkol
Ikan tongkol yang dibeli oleh pedagang pengumpul akan mengalami penanganan setelah gerobak yang mengangkut blong-blong yang berisi hasil
tangkapan tongkol sampai di tempat pedagang pengumpul. Penanganan yang dilakukan oleh pedagang pengumpul terhadap hasil tangkapan tongkol adalah
sebagai berikut : 1
Ikan tongkol ditempatkan sementara di dalam kotak plastik bersama es curah dan air laut Gambar 12. Penyusunan ikan dan es di dalam kotak plastik
adalah secara berlapis dengan susunan es-ikan-es-ikan-es sampai kotak plastik
84 tersebut penuh. Tahap berikutnya adalah pemberian air laut yang diambil dari
kolam pelabuhan ke dalam kotak plastik. Penempatan ikan, es curah dan air laut di dalam kotak plastik dilakukan untuk mempertahankan mutu hasil
tangkapan tongkol dalam menunggu hasil tangkapan tongkol kapal lainnya.
a.Pemberian es b.Pemberian air laut
Gambar 12 Penempatan sementara ikan tongkol oleh pedagang pengumpul di PPN Palabuhanratu tahun 2010.
2 Setelah dirasa ikan tongkol cukup atau tidak ada lagi hasil tangkapan tongkol
yang akan didaratkan, ikan tongkol ditempatkan ulang ke dalam blong dengan susunan es-ikan-es-ikan-es dan seterusnya tanpa diberi air laut.
Setelah semua hasil tangkapan tongkol selesai ditempatkan ulang ke dalam blong, maka blong yang berisi hasil tangkapan tongkol dinaikkan ke atas mobil
pick up untuk didistribusikan ke Muara baru, Pasar baru dan Muara angke. Mobil pick up tersebut ditutupi dengan terpal untuk menjaga blong berisi hasil tangkapan
dari sinar matahari. Alat bantu yang digunakan adalah kotak plastik, blong dan terpal, sementara bahan yang digunakan yaitu es bongkahan yang berasal dari es
balok yang telah dipecah kecil dan air laut yang diambil dari kolam pelabuhan.
5 Penanganan layur
Pedagang pengumpul hasil tangkapan layur di PPN Palabuhanratu ada dua jenis yaitu pedagang pengumpul dan perusahaan pengumpul layur yaitu PT Agro
Global Bisnis AGB. Walaupun terdapat dua jenis pengumpul di PPN Palabuhanratu, tidak menyebabkan adanya persaingan diantara kedua pengumpul
tersebut. Hal tersebut dikarenakan pedagang pengumpul bertugas mengumpulkan
85 hasil tangkapan layur dari nelayan, dimana hasil tangkapan layur grade A dan B
sesuai dengan standar PT ABG yang dikumpulkannya dijual kepada PT AGB. Sementara hasil tangkapan layur yang tidak masuk kriteria kedua grade tersebut
dijual oleh pedagang pengumpul kepada pengecer lokal maupun di daerah lain di luar PPN Palabuhanratu.
a Pedagang pengumpul
Penanganan hasil tangkapan layur yang dilakukan di tempat pedagang pengumpul layur adalah grading berdasarkan ukuran dan mutu layur, penempatan
layur ke dalam wadah dan pemberian es curah. Grading dilakukan untuk memisahkan hasil tangkapan layur yang memenuhi syarat dari PT AGB dengan
yang tidak memenuhi syarat dari PT AGB. Hasil tangkapan layur dengan mutu dan ukuran yang sama dimasukkan ke dalam styrofoam yang sama lalu berisi es
curah dengan tujuan mempertahankan mutu hasil tangkapan layur.
b PT Agro Global Bisnis
Perusahaan Agro Global Bisnis merupakan perusahaan perseorangan yang menjual jasa pengumpulan, penanganan dan pendistribusian ikan layur ke luar
negeri ekspor. Negara tujuan ekspor PT AGB adalah negara Korea Selatan, karena pemilik PT AGB adalah orang Korea Selatan yang menanamkan
investasinya di Indonesia sehingga melihat, memahami dan menguasai potensi pemasaran ikan layur di Korea Selatan.
Pasokan ikan layur didapatkan oleh PT AGB dari seluruh pedagang pengumpul di PPN Palabuhanratu. Setiap pedagang pengumpul biasanya telah
mengetahui persyaratan ukuran minimal 30 cm, suhu kurang dari 5ºC dan kualitas ikan tidak boleh lecet dan tidak boleh pecah perut yang ditetapkan oleh
PT AGB. Pedagang pengumpul pribadi dapat menjual ikan layur setiap hari kepada PT AGB mulai dari pukul 11.00 sampai dengan pukul 14.00. Pada saat
ikan layur sampai di PT AGB, ikan layur akan diuji kelayakannya melalui pengujian ukuran dan suhu ikan serta pengecekan kualitas ikan. Setelah semua
pengujian dilakukan baru kemudian dapat dipastikan ikan layur tersebut diterima atau tidak oleh PT AGB.
86 Ikan layur yang diterima oleh PT AGB dimasukkan ke bagian penanganan
untuk ditangani dengan urutan tahapan seperti pada Gambar 13 berikut ini :
Gambar 13 Tahapan penanganan ikan layur di PT AGB tahun 2010. Perusahaan Agro Global Bisnis sangat memperhatikan kualitas ikan layur
yang didistribusikannya, maka setiap pekerja diharuskan memakai sepatu bot, sarung tangan, celemek dan mencuci tangan sebelum bekerja. Alat bantu yang
digunakan dalam penanganan ikan layur oleh PT AGB adalah keranjang, timbangan, kotak baja ringan, freezer, coldstorage, kotak kardus dan mobil bak
tertutup. Bahan yang digunakan yaitu air dingin dengan suhu dibawah 5ºC. Grading menurut ukuran dan mutu, ikan layur dengan ukuran dan mutu yang
sama dimasukkan ke dalam keranjang plastik yang sama
Pencucian ikan layur dengan air bersuhu rendah Ikan layur disusun ke dalam kotak baja ringan lalu diberi label berisi
keterangan ukuran, berat dan mutu Kotak baja ringan yang berisi ikan layur dimasukkan ke dalam freezer lebih
kurang 24 jam
Setelah 24 jam ikan layur dikeluarkan, lalu dicuci kembali dengan air bersuhu rendah untuk membersihkan darah yang masih tertinggal
Ikan layur disusun kedalam kotak kardus, lalu diberi label berisi keterangan ukuran, berat dan mutu
Kotak kardus yang berisi ikan layur dimasukkan ke dalam coldstorage milik perusahaan lebih kurang 24 jam atau sampai jumlahnya mencukupi 1 mobil box
Kotak kardus dipindahkan dari dalam coldstorage ke mobil bak tertutup yang memiliki pengatur suhu, untuk dibawa ke Jakarta dengan tujuan ekspor
87
6 Penanganan ikan kecil lainnya tembang, layang, selar dan lainnya
Pengumpul hasil tangakapan ikan kecil lain tidak mengumpulkan hasil tangkapan berdasarkan jenis hasil tangkapannya. Pedagang pengumpul lebih
kepada pemilik coldstorage pribadi yang mengumpulkan hampir semua jenis hasil tangkapan ikan kecil. Sebagian besar hasil tangkapan yang sudah dikumpulkan
tersebut tidak dicuci tetapi langsung dimasukkan ke dalam coldstorage, yang kemudian dijual kembali di sekitar TPI pada pagi hari kepada pemindang ikan,
produsen ikan asin dan produsen terasi tanpa ada penanganan sebelum penjualan dilakukan. Kurangnya penanganan membuat hasil tangkapan yang dijual tidak
lagi segar, mutunya menurun dan banyak ikan yang rusak dan tidak utuh. Hanya sebagian kecil hasil tangkapan yang ditangani untuk didistribusikan
dalam bentuk segar. Jenis hasil tangkapan kecil yang umum ditangani adalah tembang. Hasil tangkapan tersebut ditangani dengan cara di masukkan ke dalam
styrofoam dan diberi es balok yang sudah dipecah kecil-kecil, kemudian styrofoam tersebut dinaikkan ke atas mobil bak terbuka untuk didistribusikan.
Sub bab 5.2 secara keseluruhan memberikan informasi bahwa penanganan hasil tangkapan di tempat pedagang pengumpul telah dilakukan. Penanganan yang
dilakukan pedagang pengumpul bervariasi yang terdiri dari pencucian ikan, pemberian es, penggunaan air laut, penempatan ke dalam wadah, penggunaan
pelindung berupa atap atau alas dan penyimpanan hasil tangkapan ke dalam coldstorage atau freezer.
5.3 Penanganan di Tempat Pedagang Pengecer