29 2.
Data Sekunder Kabupaten Sukabumi dalam angka
Laporan Dinas Kelautan dan Perikanan Palabuhanratu Hasil tangkapan bulanan lima tahun terakhir
Komposisi dan jumlah alat penangkap ikan Daerah tujuan pendistribusian hasil tangkapan
Jumlah dan komposisi hasil tangkapan yang didistribusikan Jumlah hasil tangkapan yang didistribusikan lokal, luar daerah dan
ekspor Daftar sarana dan prasarana pelabuhan
2 Data tambahan 1.
Data primer yaitu keadaaan fasilitas pelabuhan 2.
Data sekunder yaitu letak geografis PPN Palabuhanratu dan Kabupaten Sukabumi
3.4 Analisis Data
Untuk mengetahui keadaan penanganan hasil tangkapan yang terjadi di PPN Palabuhanratu baik di tempat pendaratan, di tempat pedagang pengumpul maupun
di tempat pedagang pengecer dilakukan analisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel, gambar dan diagram. Data yang digunakan dalam analisis
adalah data primer berupa ada atau tidaknya penanganan, hasil tangkapan yang ditangani, pelaku penanganan, cara penanganan, alat dan bahan penanganan. Data
yang berupa aktivitas serta karakteristik hasil tangkapan dideskripsikan menjadi gambaran penanganan hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu.
Analisis volume dan kondisi hasil tangkapan dilakukan secara deskriptif dengan data sekunder maupun hasil pengamatan langsung terhadap hasil
tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu. Analisis data sekunder yaitu analisis persentase volume hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu
dan persentase hasil tangkapan yang didistribusikan. Analisis dengan data hasil pengamatan langsung dilakukan berdasarkan pengukuran organoleptik dengan
numerial scoring system skor dengan angka. Data sajian nilai skala organoleptik berupa kisaran dan rata-rata dengan Microsoft Office Excel.
30 Hasil pengukuran organoleptik dianalisis secara statistika dengan memakai
Software Minitab Solution dan SPSS 12 untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan mutu hasil tangkapan di antara pendaratan dengan di tempat pedagang
pengecer dan diantara jenis hasil tangkapan yang diuji. Analisis dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1. Pengelompokan data sesuai jenis hasil tangkapan, kategori pengujian dan
tempat pengujian Lampiran 4 sampai 11. Jenis hasil tangkapan meliputi tuna- tuna kecil, tongkol, layur dan cakalang. Kategori pengujian terdiri dari mata,
insang dan konsistensi. Pengujian dilakukan di dua tempat yaitu di tempat pendaratan dan di tempat pedagang pengecer.
2. Pengujian normalitas dan transformasi data dengan Minitab Solution untuk
mengetahui apakah data menyebar normal atau tidak. Jika data membentuk kurva miring dari kiri ke kanan maka data menyebar normal dan jika tidak
maka data menyebar tidak normal. Jika data menyebar normal maka data dianalisis menggunakan statistika parametrik, namun jika data menyebar tidak
normal maka data dianalisis menggunakan statistika non parametrik. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa semua data menyebar tidak
normal, sehingga semua data dianalisis menggunakan statistika non parametrik. Terdapat dua analisis statistika non parametrik yang digunakan yaitu analisis
statistika Mann-Whitney test yang digunakan untuk perbandingan antar dua data independent dan analisis Kruskal Wallis test yang digunakan untuk
perbandingan dua, tiga atau lebih data independent. 3.
Analisis statistika non parametrik untuk perbandingan hasil pengujian organoleptik antara di tempat pendaratan dengan di tempat pedagang pengecer
untuk setiap jenis hasil tangkapan dan untuk keseluruhan sampel dilakukan menggunakan Mann-Whitney test dengan software SPSS 12. Hal ini karena
membandingkan dua data independent yaitu data hasil uji organoleptik hasil tangkapan di tempat pendaratan dan data hasil uji organoleptik hasil tangkapan
di tempat pedagang pengecer. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai skala organoleptik hasil tangkapan yang nyata diantara
kedua tempat tersebut. Hasil analisis dibuat ke dalam bentuk tabel dengan Microsoft Office Excel Lampiran 12 sampai 16. Jika dari hasil analisis
31 didapatkan asymp sig
≥ 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan nilai skala organoleptik atau mutu yang nyata antara hasil tangkapan di tempat pendaratan
dengan hasil tangkapan di tempat pedagang pengecer. Jika berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai asymp sig 0,05 dapat diartikan bahwa terdapat
perbedaan nilai skala organoleptik atau mutu yang nyata antara hasil tangkapan di tempat pendaratan dengan di tempat pedagang pengecer. Hasil tangkapan
yang memiliki nilai mean rank lebih tinggi artinya memiliki nilai skala organoleptik atau mutu yang lebih tinggi daripada hasil tangkapan lainnya.
Semakin jauh perbedaan mean rank hasil tangkapan maka semakin jauh perbedaan nilai skala organoleptik atau mutunya.
4. Analisis statistika perbandingan antar jenis hasil tangkapan layur, tongkol,
tuna-tuna kecil dan cakalang menggunakan Kruskal Wallis test dengan software SPSS 12. Hal ini karena pada analisis ini yang akan dibandingkan
adalah empat data independent yaitu data hasil uji organoleptik layur, tongkol, tuna-tuna kecil dan cakalang. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan nilai skala organoleptik yang nyata diantara keempat jenis hasil tangkapan tersebut. Analisis ini akan dilakukan terhadap dua tempat yaitu
di tempat pendaratan dan di tempat pedagang pengecer. Hasil analisis statistika dengan SPSS 12 dibuat ke dalam bentuk tabel dengan Microsoft Office Excel
Lampiran 17 dan 18. Jika nilai asymp sig hasil pengujian ≥ 0,05 artinya tidak
terdapat perbedaan nilai skala organoleptik atau mutu yang nyata diantara jenis hasil tangkapan yang dibandingkan. Tetapi jika nilai asymp sig hasil pengujian
0,05 artinya terdapat perbedaan nilai skala organoleptik atau mutu yang nyata diantara jenis hasil tangkapan yang dibandingkan. Hasil tangkapan dengan nilai
mean rank yang lebih tinggi memiliki arti nilai skala organoleptik atau mutunya lebih tinggi dibandingkan hasil tangkapan lainnya. Semakin besar
selisih perbedaan nilai mean rank antara hasil tangkapan berarti semakin besar selisih nilai skala organoleptik atau mutunya.
5. Kemudian dilakukan uji lanjutan terhadap hasil butir 4 di atas berupa
pemberian peringkat dan perhitungan secara manual. Hasil analisis statistika uji lanjutan dibuat ke dalam bentuk tabel dengan Microsoft Office Excel
32 Lampiran 19 sampai dengan 26. Berikut ini adalah rumus yang digunakan
dalam uji lanjutan :
N j
N N
X R
N S
4 1
1 1
2 2
2
`
k j
j
N N
n R
S 4
1 1
2 2
2 2
1
1 1
2 2
, 2
j j
k N
j j
j j
n n
k N
N S
t n
R n
R
artinya tolak H beda nyata
Keterangan : j = kelompok jenis ikan 1
j ′ = kelompok jenis ikan 2
N = jumlah keseluruhan sampel ikan = 300 ekor n = jumlah sampel masing-masing kelompok kenis ikan = 75 ekor
k = jumlah kelompok jenis ikan = 4 tuna-tuna kecil, tongkol, layur dan cakalang R = jumlah rangking peringkat sampel dalam satu kelompok jenis ikan
RX² = jumlah kuardrat rank sampel dalam satu kelompok jenis ikan
α = selang kepercayaan = 0,05 Sumber : Lawry 1999
Untuk mendapatkan gambaran keadaan pendistribusian hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu, serta peta pendistribusian hasil tangkapan dari PPN
Palabuhanratu ke daerah-daerah tujuan pendistribusiannya dilakukan analisis secara deskriptif dan info geografis dengan menggunakan tabel, diagram, gambar
dan peta. Tabel, diagram, gambar dan peta tesebut digunakan untuk mengetahui keadaan terkini pendistribusian hasil tangkapan dari PPN Palabuhanratu dan
memetakan pendistribusian hasil tangakapan dari PPN Palabuhanratu. Berdasarkan sub bab 2.5 terdapat lima jenis pemetaan dalam kegiatan
pendistribusian. Pada penelitian ini dilakukan pemetaan kuantitatif dan skema arus barang niaga untuk kegiatan pendistribusian. Pemetaan kuantitatif berfungsi
menjelaskan berapa banyak, dari mana dan kemana hasil tangkapan didistribusikan. Skema arus barang niaga untuk menunjukkan jalur dan pelaku
pendistribusian hasil tangkapan tersebut. Data yang digunakan dalam analisis adalah data primer cara
pendistribusian, alat dan bahan pendistribusian, pelaku pendistribusian dan alur pendistribusian dan data sekunder jumlah hasil tangkapan yang didistribusikan
33 dan daerah tujuan pendistribusian. Analisis data sekunder yaitu analisis
persentase volume hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu dan persentase hasil tangkapan yang didistribusikan ke luar PPN Palabuhanratu
menuju hinterland. Pembuatan analisis deskriptif dalam bentuk pemetaan dibantu tiga software agar lebih informatif yaitu Microsoft Office Excel, Adobe Ilustrator
10 dan Corel Draw X4. Biaya yang dikeluarkan oleh perikanan pancing rumpon pada skripsi ini
dihitung berdasarkan analisis finansial Lampiran 27 sampai dengan Lampian 38. Analisis ini akan mengkaji beberapa hal yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
melakukan penanganan hasil tangkapan dan untuk melakukan pendistribusian hasil tangkapan.
Pada analisis finansial pengeluaran untuk penanganan dan pendistribusian dibedakan menjadi dua yaitu investasi dan biaya produksi. Berdasarkan hasil
konsultasi dengan Pane selaku dosen pembimbing ditambahkan pinjaman dalam analisis ini karena dalam memulai, melanjutkan atau mempertahankan usaha
terkadang dilakukan peminjaman dana. Biaya produksi tersebut terdiri dari biaya tetap, biaya variabel dan biaya total. Biaya total dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
TC = TFC + TVC Keterangan : TC = total costbiaya total
TFC = total fixed costjumlah biaya tetap TVC = total variabel costjumlah biaya variabel
Sumber : Rosyidi 2009
Perhitungan biaya penyusutan dilakukan dengan metode garis lurus. Sesuai dengan penjelasan pada sub bab 2.4 metode garis lurus dihitung konstan
sepanjang umur teknis barang investasi. Perhitungan penyusutan dilakukan dengan rumus :
Biaya penyusutan = Nilai investasi awal : umur teknis
Kerangka pemikiran penelitian yang dilakukan oleh peneliti secara ringkas ditampilkan pada Gambar 1 :
34
Gambar 1 Kerangka penelitian Penanganan dan Pendistribusian Hasil Tangkapan di PPN Palabuhanratu 34
Mengetahui kondisi penanganan hasil tangkapan
di PPN Palabuhanratu Mengetahui gambaran kegiatan
pendistribusian hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu
Mendapatkan besaran biaya penanganan hasil
tangkapan di PPN Palabuhanratu
Mendapatkan besaran biaya pendistribusian
hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu
Metode penelitian : a.
Wawancara nelayan, pedagang pengumpul, perusahaan pengumpul,
pedagang pengecer dan pengelola PPN Palabuhanratu
b. Pengamatan terhadap proses
penanganan hasil tangkapan c.
Pengujian organoleptik ikan tuna-tuna kecil, tongkol, layur dan cakalang
d. Pengambilan data sekunder dari
pengelola PPN Palabuhanratu
Analisis data : a.
Deskriptif \menggunakan tabel, gambar dan diagram
b. Untuk data organoleptik
Rata-rata dan kisaran Uji normalitas
SPSS Mann Wihtney SPSS Kurskal Wallis dengan uji
lanjutan
Metode penelitian :
a. Wawancara nelayan, pedagang
pengumpul dan perusahaan pengumpul
b. Pengamatan terhadap proses
pendistribusian hasil tangkapan c.
Pengambilan data sekunder dari pengelola PPN Palabuhanratu
Analisis data : a.
Deskriptif menggunakan tabel, gambar, diagram dan peta
b. Diagram alir pendistribusian
c. Pemetaan berdasarkan jenis hasil
tangkapan yang didistribusikan d.
Pemetaan berdasarkan tujuan pendistribusian
e. Pementaan pendistribusian hasil
olahan asin dan pindang
Metode penelitian : a.
Wawancara kepada nelayan, pedagang pengumpul,
perusahaan pengumpul, pedagang pengecer dan
pengelola PPN Palabuhanratu
b. Pengamatan terhadap alat dan
bahan penanganan hasil tangkapan
c. Pengamatan terhadap alat dan
bahan pendistribusian hasil tangkapan
Analisis data : Menggunakan
analisis finansial yang terdiri dari : a.
Tabel biaya untuk investasi b.
Tabel biaya produksi Biaya tetap
Biaya variabel Biaya total
a. Ada atau tidaknya penanganan
b. Tempat dan cara penanganan
c. Bahan dan alat penanganan
d. Pelaku penanganan
e. Nilai skala organoleptik
f. Ada atau tidak pengawasan mutu oleh
pengelola PPN Palabuhanratu dan bentuknya
a. Ada atau tidaknya pendistribusian
b. Produk yang didistribusikan dan
jumlahnya c.
Cara pendistribusian d.
Bahan dan alat pendistribusian e.
Pelaku pendistribusian f.
Daerah tujuan pendistribusian a.
Biaya pengadaan alat b.
Biaya pengadaan bahan c.
Biaya penyusutan alat d.
Biaya upah karyawan e.
Biaya lainnya f.
Siapa yang mengeluarkan biaya tersebut
Input
Proses
Output
35
4 KEADAAN UMUM
4.1 Keadaan Umum Daerah Kabupaten Sukabumi