Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai observasi terhadap nilai dugaan yang diperoleh pada model yang terbentuk dengan model penuh.
Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah : Ho: tidak ada pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen.
H
1
: ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji kelayakan secara keseluruhan overall fit test dilihat dari nilai -2 log
likelihood. Nilai -2 log likelihood yang semakin rendah dibandingkan dengan nilai awal, menunjukkan bahwa model akan semakin fit secara keseluruhan. Dari hasil
run data menggunakan SPSS terlihat bahwa nilai -2 log likelihood pada awalnya adalah 16.368,861, kemudian semakin menurun menjadi 10.862,754, sehingga
nilai G yang dihasilkan adalah 5.506,107. Uji kemaknaan koefisien regresi overall fit test juga dapat dilakukan
dengan menggunakan pendekatan uji Chi Square. Nilai signifikansi yang didapat dari hasil pengolahan adalah sebesar 0,00. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari
0,05 berarti dapat disimpulkan bahwa terjadinya eksploitasi terhadap anak yang bekerja dari segi akses pendidikan dapat diprediksi dengan menggunakan
variabel-variabel dependen tersebut.
2. Output Classification Model
Classification model digunakan untuk menentukan kesesuaian model dalam memprediksi terjadinya eksploitasi terhadap anak yang bekerja dari segi
akses pendidikan. Semakin tinggi nilai overall percentage mendekati 100 maka ketepatan model dalam memprediksi akan semakin baik.
Berdasarkan output classification table terlihat bahwa nilai overall percentage sebesar 79,20 persen. Angka ini menunjukkan bahwa model secara
keseluruhan memiliki tingkat kesesuaian sebesar 79,20 persen dalam memprediksi terjadinya eksploitasi terhadap anak yang bekerja dari segi akses terhadap
pendidikan. Artinya, model tersebut memiliki kemampuan yang cukup baik untuk memprediksi dan layak dipakai.
3. Uji Wald
Setelah secara simultan model dinyatakan berpengaruh nyata dan dapat digunakan, tahap selanjutnya adalah menguji keberartian masing-masing
parameter dalam model secara parsial. Untuk menguji pengaruh masing-masing
variabel penjelas dalam model digunakan statistik uji Wald. Parameter yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai signifikansi setiap variabel
dengan taraf nyata 5 persen 0,05. Apabila signifikansi kurang dari 0,05, maka variabel bebas tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat
dan berlaku pula sebaliknya. Uji Wald memberikan hasil bahwa setelah melalui empat tahap iterasi
terdapat sembilan variabel yang memiliki signifikansi kurang dari 0,05 yang berarti variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap terjadinya
eksploitasi terhadap anak yang bekerja dari segi akses pendidikan. Nilai B yang bertanda positif + menunjukkan bahwa variabel bebas tersebut berpengaruh
secara positif terhadap variabel terikat, begitu pula sebaliknya. Fungsi regresi logistik yang diperoleh adalah:
x g
= -6,586 + 0,217 anak_B1P051 – 0,281 anak_JK1 + 0,272 anak_UMUR – 0,005 krt_UMUR + 0,876 KLUIanak1–1,138 statuskerjaanak1+
0,974 tamatSDSMP1 +1,770tdktamatSD1 + 0,081 anak_B5P8B6.4 Tabel 30 Hasil estimasi koefisien model, nilai uji Wald, signifikansi, dan nilai
odds ratio dari model regresi logistik faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya eksploitasi dari segi akses pendidikan di Indonesia , tahun
2011
Nama Variabel B
Wald Signifikansi
ExpB
Anak_B1P051 0,217
10,368 0,00
1,242 anak_JK1
-0,281 31,224
0,00 0,755
anak_UMUR 0,272
425,136 0,00
1,312 Krt_UMUR
-0,005 4,719
0,03 0,995
KLUIanak1 0,876
183,662 0,00
2,401 tamatSDSMP1
0,974 131,657
0,00 2,648
tdktamatSD1 1,770
405,673 0,00
5,873 Anak_B5P8B
0,081 1,663E3
0,00 1,084
Statuskerjaanak1 -1,138
165,486 0,00
0,320 intersep
-6,586 679,982
0,00 0,001
Sumber: data diolah dari BPS, 2011
Berdasarkan fungsi regresi logistik terlihat bahwa koefisien umur anak dan jumlah jam kerja perminggu bertanda positif, yang berarti bahwa setiap