3. Umur anak berpengaruh positif terhadap terjadinya eksploitasi dari segi upah.
Hal ini berkaitan dengan kondisi upah normatif, dimana untuk anak yang berumur 15-17 tahun seharusnya mendapatkan upah yang sama dengan upah
pekerja dewasa. 4.
Anak yang bekerja di sektor pertanian memiliki peluang tereksploitasi dari segi upah sebesar 1,295 kali dibandingkan anak yang bekerja di sektor
lainnya. Pertanian dikenal sebagai sektor tradisional. Pada umumnya pengusaha yang bergerak di sektor pertanian merupakan pengusaha kecil yang
tidak mampu memberikan upah yang tinggi, terutama kepada tenaga kerja anak-anak, sehingga diduga mengakibatkan persentase anak-anak dengan
upah rendah di sektor pertanian lebih tinggi dibandingkan dengan sektor- sektor lain. Anak-anak yang bekerja di sektor nonpertanian cenderung
mendapat upahgajipendapatan yang lebih baik dibandingkan sektor pertanian.
5. Anak-anak yang bekerja disektor informal memiliki peluang tereksploitasi
dari segi upah sebesar 1,085 kali dibandingkan anak-anak yang bekerja di sektor formal. Hal ini bisa terjadi karena anak-anak yang bekerja di sektor
informal tidak memiliki upahpendapatan yang tetap.
6.2.3. Eksploitasi dari Segi Terhambatnya Akses Pendidikan
Faktor-faktor yang diduga memengaruhi terhambatnya akses pendidikan pada anak-anak yang bekerja dalam penelitian ini adalah umur anak, jenis kelamin
anak, lapangan usaha anak, status pekerjaan anak, jumlah jam kerja anak perminggu, umur KRT, jenis kelamin KRT, pendidikan KRT, status perkawinan
KRT, jumlah anggota rumah tangga, dan daerah tempat tinggal. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik dengan
variabel dependen terdiri atas dua kategori, yaitu tereksploitasi dan tidak tereksploitasi. Prosedur yang digunakan untuk membentuk regresi logistik terbaik
pada penelitian ini adalah stepwise backward wald. Berdasarkan output SPSS, diperoleh model terbaik melalui empat tahap iterasi.
1. Likelihood Ratio Test
Uji Likelihood Ratio atau uji signifikansi model digunakan untuk mengetahui peran seluruh variabel penjelas di dalam model secara bersama-sama.
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai observasi terhadap nilai dugaan yang diperoleh pada model yang terbentuk dengan model penuh.
Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah : Ho: tidak ada pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen.
H
1
: ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji kelayakan secara keseluruhan overall fit test dilihat dari nilai -2 log
likelihood. Nilai -2 log likelihood yang semakin rendah dibandingkan dengan nilai awal, menunjukkan bahwa model akan semakin fit secara keseluruhan. Dari hasil
run data menggunakan SPSS terlihat bahwa nilai -2 log likelihood pada awalnya adalah 16.368,861, kemudian semakin menurun menjadi 10.862,754, sehingga
nilai G yang dihasilkan adalah 5.506,107. Uji kemaknaan koefisien regresi overall fit test juga dapat dilakukan
dengan menggunakan pendekatan uji Chi Square. Nilai signifikansi yang didapat dari hasil pengolahan adalah sebesar 0,00. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari
0,05 berarti dapat disimpulkan bahwa terjadinya eksploitasi terhadap anak yang bekerja dari segi akses pendidikan dapat diprediksi dengan menggunakan
variabel-variabel dependen tersebut.
2. Output Classification Model
Classification model digunakan untuk menentukan kesesuaian model dalam memprediksi terjadinya eksploitasi terhadap anak yang bekerja dari segi
akses pendidikan. Semakin tinggi nilai overall percentage mendekati 100 maka ketepatan model dalam memprediksi akan semakin baik.
Berdasarkan output classification table terlihat bahwa nilai overall percentage sebesar 79,20 persen. Angka ini menunjukkan bahwa model secara
keseluruhan memiliki tingkat kesesuaian sebesar 79,20 persen dalam memprediksi terjadinya eksploitasi terhadap anak yang bekerja dari segi akses terhadap
pendidikan. Artinya, model tersebut memiliki kemampuan yang cukup baik untuk memprediksi dan layak dipakai.
3. Uji Wald
Setelah secara simultan model dinyatakan berpengaruh nyata dan dapat digunakan, tahap selanjutnya adalah menguji keberartian masing-masing
parameter dalam model secara parsial. Untuk menguji pengaruh masing-masing