Metode Analisis Deskriptif Metode Analisis

deskriptif digunakan untuk menganalisis bentuk-bentuk eksploitasi dan tingkat keparahan eksploitasi terhadap anak yang bekerja.

3.2.2. Analisis Regresi Logistik

Regresi logistik merupakan model regresi untuk menganalisis pengaruh variabel penjelas terhadap variabel respon yang bersifat biner dichotomous. Jika terdapat k variabel penjelas, maka probabilitas untuk mendapat hasil ‘sukses’ y=1 dinyatakan dengan PY=1 x x π = sedangkan probabilitas untuk mendapat hasil ‘gagal’ dinyatakan dengan PY=0 . 1 x x π − = Fungsi regresi logistik dinyatakan dalam:         +         = ∑ ∑ = = k j ij j k j ij j i x x x exp 1 exp β β π ………………………………………….. 3.1 di mana i=1,2,…,n dan j=0,1,2,…,k Sedangkan persamaan Y dapat dinyatakan dengan: Y i = E i i x y + i ε ……………………………………………. 3.2 dengan E i i x y = i x π i i x π ε − = 1 jika y=1 dan i i x π ε = jika y=0 Jika variabel independen yang digunakan berskala kategorik, yaitu ordinal maupun nominal, maka variabel tersebut harus diubah menjadi variabel dummy. Secara umum, bila suatu variabel mempunyai p kategori, maka diperlukan p-1 variabel dummy Hosmer dan Lemeshow, 1989. Regresi logistik merupakan model intrinsik, yaitu model nonlinier yang dengan suatu transformasi dapat dibawa ke bentuk linear. Untuk mendapatkan bentuk linier dalam regresi logistik ini, digunakan transformasi logit, yaitu bentuk log dari odds: odds = i i x x π π − 1 …………….………………………………………….. 3.3 Dengan menggunakan transformasi log, maka akan diperoleh bentuk: gx i = ln       − i i x x π π 1 gx i = ln                       +         ∑ ∑ = = k j ij j k j ij j x x exp 1 exp β β - ln                       + ∑ = k j ij j x exp 1 1 β = ∑ = k j ij j x β …………………………………………………..…….. 3.4 Jika dari beberapa variabel penjelas ada yang bersifat diskrit dan berskala nominal, maka variabel tersebut tidak akan tepat jika dimasukkan ke dalam model. Hal ini disebabkan angka-angka yang digunakan untuk menyatakan tingkatan tersebut hanya sebagai identifikasi saja dan tidak mempunyai nilai numerik. Dalam situasi seperti ini diperlukan variabel dummy sebanyak k-1. Misal variabel penjelas ke-j, yaitu x j mempunyai k j - 1 tingkatan, maka variabel dummy k j - 1 dinotasikan D ju dengan koefisien ju β , u=1,2,3,…,k j-1. Maka model transformasi logit menjadi: gx = k k ju k u ju x D x j β β β β + + + + ∑ − = 1 1 1 1 ... ……………………………… 3.5 Tahapan pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Likelihood Ratio Test

Untuk mengetahui peran seluruh variabel penjelas di dalam model secara bersama-sama, dapat digunakan uji Likelihood Ratio atau uji signifikansi model. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai observasi terhadap nilai dugaannya yang diperoleh pada model yang terbentuk dengan model penuh. Untuk menentukan kelayakan model digunakan statistik uji nisbah kemungkinan likelihood ratio test, yaitu statistik uji G.