Aturan mengenai pelarangan anak untuk bekerja dirasakan kurang efektif selama dorongan dari sisi permintaan dan penawaran anak untuk bekerja tetap
besar. Upaya yang perlu dilakukan pemerintah saat ini adalah melindungi agar mereka tidak tereksploitasi dan menjaga kelangsungan pendidikan mereka. Oleh
karena itu, perlu diteliti tentang faktor-faktor yang memengaruhi keputusan anak untuk bekerja. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut, maka bisa dirumuskan
suatu kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah anak yang bekerja. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk menggambarkan karakteristik
anak yang bekerja dan bentuk-bentuk eksploitasi terhadap anak yang bekerja, sedangkan analisis regresi logistik digunakan untuk menganalisis faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap keputusan anak untuk bekerja dan faktor-faktor yang memengaruhi eksploitasi pada anak yang bekerja. Pada akhirnya diharapkan akan
diperoleh implikasi kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah anak yang bekerja.
2.4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori-teori yang mendasari penelitian dan dari penelitian- penelitian sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah:
1. Variabel umur anak, anak berjenis kelamin laki-laki, kepala rumah tangga
KRT perempuan, umur KRT, pendidikan KRT tidak pernah sekolahtidak tamat SD, lapangan usaha KRT di pertanian, status pekerjaan KRT di sektor
informal, KRT berstatus singletunggal, jumlah anggota RT, dan tinggal di desa memiliki pengaruh positif terhadap kecenderungan anak untuk bekerja.
2. Variabel umur anak, anak berjenis kelamin laki-laki, kepala rumah tangga
KRT perempuan, umur KRT, pendidikan KRT tidak pernah sekolahtidak tamat SD, lapangan usaha anak di nonpertanian, status pekerjaan anak di
sektor formal, KRT berstatus singletunggal, jumlah anggota RT, dan tinggal di kota memiliki pengaruh positif terhadap kecenderungan terjadinya
eksploitasi terhadap anak yang bekerja dari segi jam kerja. 3.
Variabel umur anak, anak berjenis kelamin perempuan, lapangan usaha anak di pertanian, status pekerjaan anak di sektor informal, dan tinggal di kota
memiliki pengaruh positif terhadap kecenderungan terjadinya eksploitasi terhadap anak yang bekerja dari segi upah kerja.
4. Variabel umur anak, anak berjenis kelamin laki-laki, kepala rumah tangga
KRT perempuan, umur KRT, pendidikan KRT tidak pernah sekolahtidak tamat SD, lapangan usaha anak di pertanian, status pekerjaan anak di sektor
informal, KRT berstatus singletunggal, jumlah anggota RT, dan tinggal di desa memiliki pengaruh positif terhadap kecenderungan terjadinya eksploitasi
terhadap anak yang bekerja dari segi terhambatnya akses pendidikan.