Permintaan Tenaga Kerja Anak a. Hipotesis “

rumah tangga yang berkenaan dengan kesejahteraan rumah tangga. Anak-anak yang bekerja berhubungan dengan pasar tenaga kerja orang tua mereka. Berkurangnya pendapatan rumah tangga akan direspon dengan mengirim anak- anak mereka ke pasar tenaga kerja atau menyuruh anak-anak mengerjakan tugas rumah tangga atau bekerja pada lahan keluarga, sedangkan tenaga kerja dewasa akan berpartisipasi dalam pasar tenaga kerja.

b. Kemajuan Tekhnologi

Hazan dan Berdugo 2002 menjelaskan evolusi dari tenaga kerja anak, fertilitas, dan modal manusia dalam proses pembangunan. Pada tahap awal pembangunan ekonomi tenaga kerja anak melimpah, fertilitas tinggi, dan output perkapita rendah. Perkembangan tekhnologi secara bertahap meningkatkan perbedaan upah antara orang tua dan tenaga kerja anak, orang tua akan menyubstitusi pendidikan untuk pekerja anak dan mengurangi fertilitas. Perekonomian lepas landas kearah pertumbuhan yang berkelanjutan, ekuilibrium dalam kondisi steady state dimana pekerja anak secara efektif dihapuskan dan fertilitas menurun. Larangan pekerja anak ini akan mempercepat proses transisi dan menghasilkan hasil yang pareto dominan.

c. Efisiensi Upah

Upah yang efisien adalah upah yang dibayarkan melebihi upah di pasar. Upah ini merangsang produktivitas pekerja dan dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi bagi pengusaha karena dapat mengimbangi biaya untuk membayar upah pekerja yang lebih tinggi. Jika sebagian upah dari tenaga kerja dewasa digunakan untuk meningkatkan gizi bagi anak dan jika upah yang efisien dibayarkan, pekerja anak cenderung akan meningkat. Hal ini terjadi karena altruisme dari orang tua, sebagai akibat dari pendapatan orang tua yang lebih tinggi dan gizi yang lebih baik bagi anak, akan menyebabkan kebocoran efisiensi upah tenaga kerja dewasa yang dapat meningkatkan insentif bagi pengusaha untuk mempekerjakan orang dewasa dan anak-anaknya. Analisis ini konsisten dengan fakta bahwa beberapa keluarga sering melakukan pekerjaan bersama-sama sekeluarga di ladang dan pabrik-pabrik.

d. Komposisi Aset Portofolio Rumah Tangga

Komposisi aset portofolio rumah tangga merupakan faktor yang penting dalam sisi permintaan tenaga kerja anak. Rumah tangga yang memiliki sejumlah lahan akan cenderung mempekerjakan anak-anak mereka.

e. Perdagangan dan Keunggulan Komparatif

Beberapa negara maju berupaya mencari sanksi perdagangan kepada Negara-negara berkembang yang mempekrjakan anak-anak. Kekhawatiran ini terjadi karena fakta tentang eksploitasi anak di negara-negara berkembang dapat menurunkan biaya tenaga kerja, menyebabkan kompetisi yang tidak fair dalam pasar dunia dan memperluas tekanan pada upah tenaga kerja yang tidak terdidik dan kesempatan kerja di negara maju.

f. Aktivitas Nonekonomi Anak dan Isu Gender

Aktivitas nonekonomi anak merupakan permintaan terhadap waktu anak. Grimsrud 2001 mencatat bahwa sebagian besar pekerja anak di dunia adalah anak perempuan dan sebagian besar anak-anak yang aktif secara ekonomi adalah anak laki-laki. Perbedaan jumlah dan komposisi jender ini disebabkan karena pekerjaan rumah tangga yang banyak dilakukan anak perempuan merupakan sebuah aktivitas nonekonomi. Anak-anak terutama perempuan sering terlibat dalam aktivitas keluarga sebagai tenaga kerja tidak dibayar bagi orang tuanya terutama ibunya sebagai pekerja rumah tangga.

2. Penawaran Tenaga Kerja Anak a. Kemiskinan

Kemiskinan dikenal sebagai sisi penawaran yang penting dalam isu tenaga kerja anak, dan mungkin bisa dilihat sebagai faktor yang sangat berpengaruh dari sisi penawaran tenaga kerja baik tingkat mikro maupun makro. Laporan Bank Dunia menyatakan bahwa semakin tinggi share dari pertanian ke PDB, semakin tinggi pula kejadian pekerja anak. Pada tingkat mikro dapat dilihat dari tingkat rumah tangga. Terdapat dua asumsi, yaitu aksioma luxury dan substitusi. Asumsi ini dibuat untuk pasar tenaga kerja dimana anak-anak sebagai pekerja. Aksioma luxury menegaskan bahwa rumah tangga mengirim anaknya bekerja hanya karena dorongan kemiskinan. Aksioma substitusi menegaskan bahwa tenaga kerja dewasa dan anak-anak bersubstitusi. Berdasarkan asumsi ini, didapatkan kurva