Perilaku Submodel Konsumsi Perilaku Model

Gambar 35 Nilai ekspor b Tabel 24 Volume dan nilai Nilai perdagangan multiplikasi volume ekspor dalam penelitian ini adala oleh Bank Dunia. Sedang perdagangan biji kakao m Sedangkan periode 2008- Volume Ton 112008 380.512 112009 380.508 112010 407.388 112011 435.406 112012 464.611 112013 495.052 112014 528.095 112015 566.774 112016 607.135 112017 649.253 112018 693.204 112019 739.070 112020 786.936 112021 836.889 112022 889.022 112023 943.431 112024 1.000.217 112025 1.059.484 Tahun Biji biji kakao dan olahan kondisi aktual, Tahun 20 ai ekspor kakao pada kondisi aktual, Tahun 20 biji kakao dan produk olahan kakao m or dan harga. Asumsi harga biji kakao yang lah data harga historis dan ramalan yang d ngkan harga kakao olahan diasumsikan st menunjukkan tren meningkat pada periode 2 8-2013 menunjukkan pola yang meningkat Volume Ton 980.617.475 193.156 600.30 1.099.210.785 196.098 609.45 1.276.347.046 199.311 619.43 1.297.554.635 202.822 630.34 1.254.449.608 206.662 642.28 1.188.125.398 210.864 655.34 1.214.619.105 215.467 669.64 1.246.903.238 220.512 685.32 1.329.626.110 226.045 702.51 1.415.370.619 232.116 721.38 1.511.184.398 238.783 742.11 1.603.781.904 246.108 764.87 1.699.780.814 254.159 789.89 1.799.310.919 263.012 817.40 1.902.506.821 272.752 847.67 2.009.508.114 283.471 880.99 2.120.459.571 295.272 917.66 2.246.106.176 308.268 958.05 Nilai USD iji Kakao Nilai U Kakao Olahan 2008-2025. 2008-2025 merupakan g digunakan dikeluarkan statis. Nilai 2013-2025. t kemudian .304.572 .450.410 .435.957 .347.556 .280.754 .341.274 .646.077 .324.541 .519.761 .389.983 .110.185 .873.827 .894.775 .409.425 .679.054 .992.405 .668.541 .059.994 i USD menurun. Kondisi tersebut terjadi karena adanya peningkatan harga biji kakao pada periode 2008-2011, kemudian terjadi penurunan harga yang cukup signifikan pada periode 2011-2013. Pada periode 2013-2025, walaupun terjadi penurunan harga, namun peningkatan produksi biji kakao yang tinggi tetap mampu meningkatkan nilai ekspor biji kakao secara signifikan. Sedangkan nilai ekspor kakao olahan menunjukkan tren yang meningkat secara linier.

6.2.5 Perilaku Model Sistem Agroindustri Kakao

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, model sistem agroindustri kakao bertujuan untuk mengetahui dinamika daya serap produksi biji kakao oleh industri pengolahan kakao dalam negeri, pangsa ekspor kakao olahan, baik volume maupun nilai terhadap ekspor kakao Indonesia secara keseluruhan serta penerimaan petani kakao. Daya serap biji kakao oleh industri pengolahan kakao dalam negeri merupakan rasio antara permintaan biji kakao oleh industri pengolahan dengan total produksi biji kakao. Dinamika rasio antara permintaan dan total produksi biji kakao disajikan pada Gambar 36 dan Tabel 25. Tabel 25 Daya serap industri, pangsa volume dan nilai ekspor kakao olahan serta penerimaan petani pada kondisi aktual, Tahun 2008 - 2025 Tahun 112008 55,51 33,67 37,97 8.437.166 112009 53,55 34,01 35,67 9.180.342 112010 51,66 32,85 32,67 9.664.466 112011 49,84 31,78 32,70 8.923.277 112012 48,09 30,79 33,86 7.847.537 112013 46,41 29,87 35,55 6.771.064 112014 44,79 28,98 35,54 6.298.681 112015 43,22 28,01 35,47 5.848.178 112016 41,72 27,13 34,57 5.650.906 112017 40,27 26,34 33,76 5.460.175 112018 38,87 25,62 32,93 5.300.082 112019 37,53 24,98 32,29 5.121.084 112020 36,23 24,41 31,73 4.948.027 112021 34,98 23,91 31,24 4.780.715 112022 33,78 23,48 30,82 4.618.960 112023 32,62 23,10 30,48 4.462.581 112024 31,50 22,79 30,21 4.311.401 112025 30,42 22,54 29,90 4.184.991 Daya Serap Biji Kakao oleh Industri Pengolahan Pangsa Volume Ekspor Kakao Olahan Penerimaan Petani RpHa Pangsa Nilai Ekspor Kakao Olahan